webnovel

MASIH DI ACUHKAN

Gibran menatap Risma yang kembali mengganggunya dengan alasan membawakan makanan sekaligus bingkisan. Padahal Gibran sudah menolak mentah – mentah, namun sepertinya wanita itu tidak menginginkan penolakan langsung dari Papa Devan.

"Anggap sebagai terima kasih aku buat kamu. Waktu aku di negara tetangga 'kan kamu sempat menjenguk dan perhatian." Ucap Risma yang membuat Gibran segera menoleh. "Iya, perhatian bukan untuk aku ... tapi kaki." Risma meralat. Dia sudah mengerti dengan tatapan sengit itu.

"Sudah? Bisa keluar?" Usir Gibran halus, padahal di kantornya sedang tidak ada pekerjaan lain yang harus dia urusi. Gibran berada di sana karena tidak ada tempat untuk dia singgahi selain rumahnya. Putera dan Puterinya tidak ada di rumah, sudah cukup di area kantor saja Gibran sendiri tanpa di temani keluarga.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo