"Aksa, Juna," panggil Mas Yudhis. Lelaki itu duduk di sofa single. Duduk dengan tenang tanoa banyak bergerak. Wajahnya sangat tenang tanpa riak. Jelas sekali sesuai dengan kepribadian yang Mas Yudhis miliki. Diam. Mengamati. Dan bergerak jika di perlukan. Sama seperti singa yang selalu memperhitungkan bagaimana cara menyergap lawannya. Begitulah Mas Yudhis. Lelaki itu tersenyum. Tipis sekali bahkan sampai nyaris tidak terlihat, "Hidup ini emang perlu di isi oleh pengalaman. Karena pengalaman itulah di mana kira bisa mendapat pengetahuan. Entah itu dalam hal kecil atau pun besar. Tapi Sa. Jun. Bim. Kembali lagi ke sebelumnya, harus adil. Gimana kamu menyikapinya itu tergantung diri kamu sendiri tentu saja,"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com