webnovel

FIRST NIGHT

Warning🔞

Buat yang masih under age, di skip aja ya part ini🤪

****

"Gue kan cuma praktekkin apa yang gue baca dari novel," jawab Ifa sambil mengerlingkan mata menggoda Rizky. "Kan elo yang suruh gue mulai baca novel-novel 21+."

⭐⭐⭐

Rizky gemas melihat sikap sok polos Ifa. Ditatapnya Ifa dengan pandangan penuh cinta. Ia masih tak percaya ternyata Ifa juga mencintainya. Dikecupnya pipi Ifa dengan gemas.

"Sayang, apalagi yang lo baca di novel-novel itu? Apakah seperti ini?" bisik Rizky dengan mesra di telinga Ifa. Kini tangan Rizky mulai masuk ke dalam blus yang Ifa pakai. Jemarinya membelai payudara istrinya yang masih terbungkus bra. Ifa mendesah nikmat saat jemari Rizky bersentuhan dengan payudaranya.

"Kamu sudah shalat kan?" Tanya Rizky sebelum melanjutkan aksinya.

"Sudah," jawab Ifa sedikit terengah karena tangan Rizky masih bermain nakal di payudaranya.

Rizky mencium bibir Ifa dengan ciuman lembut sedikit menuntut. Bibir yang selama ini membuatnya addict, ingin menciumnya lagi dan lagi. Sambil mencium, tangan Rizky terus menjelajah payudara Ifa. Kemudian tangannya ke punggung Ifa dan membuka kaos asal. Ia pun mulai memilin puting payudara Ifa yang telah menegang. Kembali Ifa mengerang. Kesempatan ini Rizky manfaatkan untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulut Ifa. Lidah mereka saling membelit dan bertukar saliva. Setelah puas mencium bibir Ifa, Rizky melepaskan tautan bibirnya dan mulai mencium dan menyesap leher Ifa.

"Ky, jangan dicupang," protes Ifa saat Rizky menyesap lehernya.

Rizky berhenti dan memandangnya bingung, "kenapa?" Bisiknya dengan suara parau sambil menahan gairah.

"Malu, nanti keliatan teman-teman."

"Biar saja. Biar mereka lihat kalau elo itu sudah unavailable. Lagian tuh sudah terlanjur ada beberapa di leher lo."

"Ya jangan ditambahin dong. Kan gak bagus dilihatnya kalau pas gue pake baju renang."

"Kalau nggak boleh di leher, berarti disini ya." Bibir Rizky mulai mengarah ke payudara Ifa dan mencium serta meninggalkan tanda kepemilikan disana. Sementara satu tangan lainnya meremas dan memilin puting yang sudah menegang. Ifa mencoba protes namun hanya desahan nikmat yang keluar dari mulutnya. Tidak hanya satu kissmark, melainkan banyak kissmark di kedua payudara Ifa.

Rizky mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat Ifa yang teengah-engah akibat perbuatannya. Pada awalnya Rizky pun gugup saat hendak melakukan hal tersebut, namun gairah yang selama ini ditahannya mengalahkan itu semua.

"Kenapa berhenti?" Tanya Ifa sambil mendesah kesal.

"Memangnya boleh diterusin?" Goda Rizky. "Apakah malam ini gue akan medapatkan hak gue sebagai suami?"

Ifa mengecup bibir Rizky dan menganggukan kepala. "Kecuali elo masih kuat menahannya, walau gue yakin elo pasti sudah nggak tahan." Kini giliran Ifa menggoda Rizky. Tangannya masuk ke dalam kaos yang Rizky kenakan dan mulai meraba dada dan perut Rizky yang kotak-kotak. (Untung bukan segitiga ya🤪😅). Kali ini gantian Rizky yang menahan nafas saat merasakan sentuhan Ifa.

"Jangan lupa bernafas, bang. Hati-hati pingsan," ledek Ifa. Kini tangan Ifa turun ke celana jeans Rizky dan mulai membuka ikat pinggang serta kancing celana jeans tersebut. Semua itu dia lakukan dengan perlahan. Ia ingin menggoda suaminya. Sementara itu gairah Rizky semakin membuncah. Kejantanannya mulai mengeras dan memberontak ingin disentuh.

"Yang, buruan kalau mau dibuka. Atau biar gue sendiri yang buka." Pinta Rizky memelas.

"Iiissh.. sabar atuh bang Chico. Kemarin bisa menahan berbulan-bulan, masa sekarang hanya menahan beberapa menit lo nggak sanggup."

"Tapi kemarin-kemarin itu kita nggak saling sentuh, yang. Elo tau sendiri kan, ciuman sama elo aja bisa bikin junior gue bangun. Apalagi sekarang. Elo dalam pelukan gue dengan keadaan topless gini, junior gue benar-benar memberontak nih." Rizky mendesah kasar saat akhirnya Ifa berhasil membuka resleting celananya dan tangannya menyentuh junior yang sedari tadi sudah mengeras.

"Ky, gue pengen foto muka lo saat ini. Biar elo tau seperti apa muka lo kalau lagi horny." Ifa terkikik. "Ambilin hp gue dong."

"Apaan sih, yang. Nggak usah ngadi-ngadi deh. Kok sempat-sempatnya mikir mau motret muka gue. Pasti habis itu lo mau share ke cewek-cewek."

Ifa tergelak melihat Rizky panik. "Tenang aja, cuma share ke anak-anak GCK aja kok."

"Itu lebih gawat, yang. Bisa habis gue diledekin sama mereka. Belum lagi emak dan bunda." Rizky teringat video call sebelumnya. "Ayo dong yang.. malam ini kita lupain dulu yang lain. Ada hal penting yang harus kita selesaikan."

Kini Rizky membuka baju dan celana panjangnya hingga hanya tersisa boxer motif minion. Ifa langsung tertawa ngakak melihatnya. Tapi tawanya langsung berhenti saat melihat tonjolan di dalam boxer tersebut. Matanya membulat saat Rizky membuka boxernya sehingga terpampanglah juniornya yang sudah berdiri tegak. Ifa langsung menutup matanya dengan jari jemarinya. Pelan-pelan ia membuka matanya. Dipandangnya junior Rizky.

"Kok gede amat Ky? Perasaan dulu jaman kita suka mandi bareng belum segede ini."

"Itu jaman kapan, sayang? Jaman kita TK? SD? Sekarang tinggi gue aja sudah melebihi bang Zayyan. Ya wajar dong kalau junior gue gede." Rizky tertawa pelan. "Mau pegang nggak? Atau mau langsung mau nyobain gimana rasanya saat gue masukin?"

Rizky menarik tangan Ifa dan membawanya menyentuh juniornya secara langsung. Ifa memegangnya kemudian langsung melepaskannya. Ia merasa malu sekaligus merasa gairahnya bangkit. Rizky mendesah karena sentuhan singkat itu. Rizky pun memposisikan dirinya di atas tubuh Ifa. Ditariknya celana pendek dan cd yang Ifa kenakan. Ifa menjerit tertahan karena malu. Tangannya sibuk menutup bagian intimnya. Sementara itu Rizky memandang kagum tubuh polos Ifa. Ya Tuhan, seksi banget sih bini gue. Kalau tau seseksi ini dari kemarin-kemarin gue sudah nyatain perasaan gue ke dia, batin Rizky.

"Body lo seksi banget, Yang," ujar Rizky sambil membelai perut Ifa yang rata dan kemudian turun ke bagian intimnya. Ifa menggelinjang saat tangan Rizky menyentuhnya. Kini kedua tangannya ditahan Rizky di atas kepalanya. Sementara itu bibir Rizky mulai mencium lembut kening, kedua kelopak mata Ifa yang terpejam, pucuk hidung dan berakhir di bibir Ifa. Setelah puas lidah mereka saling membelit, ciuman Rizky berpindah ke leher, bahu dan payudara Ifa. Kini satu tangan Rizky mulai meraba bagian intimnya. Ifa hanya bisa mendesah menikmati sentuhan Rizky. Desahannya menjadi jeritan tertahan saat Rizky memainkan jemarinya di bawah sana. Oh god... semoga gue nggak pingsan gara-gara semua kenikmatan ini, pikir Ifa.

Rizky tersenyum puas melihat Ifa yang mendesah dan menggeliat di bawahnya. Ditariknya tangan Ifa untuk menyentuh juniornya. "Sentuh lagi, yang." Bisik Rizky. Ifa menuruti keinginan suaminya. Tangannya tidak hanya menyentuh namun menggenggam dan mulai mengurut pelan junior Rizky. Kini gantian Rizky yang mendesah nikmat. Tangan mereka saling memanjakan satu dengan yang lainnya, hingga akhirnya Ifa mencapai kepuasan pertamanya

"Sudah basah banget, yang. Gue masukin ya. Gue nggak akan bilang bahwa ini sepenuhnya nikmat. Pasti elo akan kesakitan pada awalnya, tapi gue akan pelan-pelan. Bilang ya kalau elo merasa nggak nyaman, gue akan berhenti." Ifa mengangguk pasrah sambil memejamkan mata.

Perlahan Rizky memainkan juniornya di depan kewanitaan Ifa sebelum akhirnya perlahan mencoba memasukinya. Jantung Rizky berdegup kencang saat juniornya mulai memasuki kewanitaan istrinya. Ifa menahan rasa sakit yang menyengat saat Rizky memasukinya perlahan. Jemarinya mencengkeram bahu Rizky dengan kuat.

"Sakit?" Ifa kembali mengangguk. Air mata turun disudut matanya. Rizky tak tega melihatnya. Diciumnya lembut mata Ifa dan kemudian bibirnya. "Maaf sayang." Ujarnya sambil hendak mencabut juniornya, namun ditahan oleh Ifa yang kini malah melingkarkan kakinya di pinggang Rizky.

"Lanjutin Ky, tapi pelan-pelan ya."

Rizky menuruti permintaan Ifa. Dengan perlahan ia mendorong juniornya untuk masuk lebih jauh ke dalam liang kewanitaan Ifa. Selama proses itu tak henti-hentinya Rizky mengerang menikmati cengkraman pada juniornya akibat milik Ifa yang masih sempit. Shit, sempit banget.

Setelah akhirnya masuk dengan sempurna, Rizky berhenti. Dilihatnya wajah Ifa memerah karena menahan sakit. "Elo bisa menahannya sayang?" Bukannya menjawab atau mengangguk, Ifa malah menggerakan pinggulnya sehingga membuat Rizky tak tahan lagi dan mulai bergerak mengikuti irama pinggul Ifa. Awalnya mereka bergerak dengan perlahan, saling menyesuaikan, kemudian gerakan mereka semakin cepat. Desahan dan jeritan tertahan terdengar di dalam kamar, sehingga akhirnya mereka sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Rizky melepaskan cairannya di dalam rahim Ifa. Rizky menjatuhkan diri di atas tubuh Ifa. Tubuh mereka mengkilat karena keringat akibat aktivitas panas mereka.

"Maaf ya kalau gue nyakitin elo. Makasih ya, yang." Bisik Rizky mesra ditelinga Ifa. "Elo sudah menjadikan gue lelaki sempurna malam ini."

"Gue juga makasih karena elo sudah sabar selama beberapa bulan ini dan terima kasih karena elo mencintai gue apa adanya." Balas Ifa sambil mengelus wajah Rizky. Mata mereka saling menatap penuh cinta.

Rizky berguling dan menjatuhkan dirinya di samping tubuh polos Ifa. Ditariknya Ifa masuk ke dalam pelukannya. Diciumnya pucuk kepala Ifa. "Sekarang kita tidur dulu. Elo pasti capek."

"Memangnya elo nggak capek?" Tanya Ifa sambil jemarinya menari di dada bidang suaminya. Ia tidak menyadari sentuhannya memberikan efek tersendiri bagi suaminya. Rizky mengerang karena sentuhan Ifa seolah mengirimkan listrik ratusan watt ke tubuhnya. Bila dibiarkan juniornya akan menuntut lagi.

"Yang, jangan menggoda gitu dong," ujar Rizky sambil mendesah menahan gairah. Ditangkapnya tangan Ifa dan dikecupnya punggung tangannya.

"Gue nggak mau besok elo nggak bisa jalan karena kesakitan. Memangnya nggak sakit? Tadi sampai nangis begitu." Goda Rizky.

"Sakit sih tapi hanya sesaat," jawab Ifa malu-malu. "Sisanya enak."

"Mau lagi?" Bisik Rizky mesra.

"Memang elo bisa?"

"Istirahat dulu ya. Makanya kita tidur dulu. Nanti baru kita 'olahraga' lagi."

Tak lama keduanya telah terlelap sambil berpelukan di bawah selimut yang menutupi tubuh polos mereka.

Sementara rembulan di atas sana seolah ikut tersenyum menyaksikan dua manusia yang telah memadu cinta.

⭐⭐⭐

Maaf kalau kurang greget malam pertamanya.

Mau nulisnya malu sendiri

😋☺🙈

Akhirnya Babang Chico belah duren juga malam ini. 😘

Jangan lupa vote dan komennya ya

Chương tiếp theo