webnovel

NGAMBEK

Happy Reading ❤

Sudah beberapa hari terakhir ini Rizky banyak berpikir mengenai perbincangannya dengan Athar. Perbincangan yang membuatnya memikirkan bagaimana perasaannya kepada Ifa. Ia semakin yakin apa yang dirasakannya selama ini adalah cinta, tapi ia masih harus berpikir lagi untuk menyampaikannya kepada Ifa. 

"Ky, boleh nggak gue pergi liburan sama teman-teman?" Tanya Ifa malam itu saat mereka sedang menonton TV. "Kebetulan kan kita baru selesai UAS. Anak-anak pengen refreshing biar otaknya nggak berasap."

"Liburan kemana? Berapa lama? Siapa aja yang ikut?"

"Nanyanya kayak wartawan. Banyak banget."

"Lho, gue kan suami lo. Ya wajar dong kalau banyak nanya."

"Iya iya. Nih, gue jawab satu-satu ya. Rencananya kita mau ke Lombok. Mungkin sekitar 4-5 hari perginya. Gue pergi bareng anak-anak kelas..."

"Teman sekelas? Berarti si Fadil ikut juga dong?" Terdengar nada tak suka di suara Rizky.

"Ya iyalah. Lah wong dia koordinatornya."

"Harus banget ikut ya?"

"Gue bendaharanya Ky. Kita kan sudah bikin rencana sejak semester 4 kemarin. Anak-anak juga sudah mulai nabung setahun terakhir ini. Lagipula mumpung liburnya lumayan lama nih."

"Pah, kita aja belum honeymoon. Sekarang kamu malah liburan sama Fadil."

"Ralat bos, bukan cuma sama Fadil. Tapi ramai-ramai dengan teman sekelas. Ya gimana dong. Rencana ini kan sudah kita buat dari sebelum gue nikah sama elo. Kalau gue nggak ikut, alasan gue apa? Dilarang suami? Kan teman-teman gue belum tahu kalau kita sudah nikah. Mereka pikir gue sudah tunangan, bukan menikah."

Rizky menghela nafas. "Kapan berangkatnya?"

"In syaa Allah minggu depan. Masalah transportasi dan akomodasi selama disana juga sudah disiapin. Gue boleh ikut ya, yang." Ifa memasang wajah memelas dan mulai menyenderkan kepalanya di dada  suaminya. Jemarinya bermain di dada Rizky.

"Hmm.. kalau ada maunya baru deh manggil sayang." Gerutu Rizky. "Cium dulu, baru nanti gue kasih ijin untuk ikut."

Tanpa banyak protes Ifa mengecup bibir Rizky.

"Cuma gitu ciumnya? Elo kan minta ijin pergi selama 5 hari, masa ciumnya begitu doang."

Ifa kembali mencium Rizky. Kali ini Rizky menahan tengkuk Ifa agar tidak buru-buru melepaskan ciumannya. Mereka berciuman dengan lembut dan penuh perasaan. Ifa menggigit pelan bibir Rizky yang membuat suaminya mengerang pelan. Ya tuhan, semoga gue kuat, bisik Rizky. Saat akhirnya mereka melepaskan bibir mereka, muka keduanya memerah entah malu atau bergairah. Untuk Rizky jelas saja karena bergairah.

"Cukup?" Tanya Ifa sambil senyum meledek.

"Kurang, yang."

"Iissh... kurang melulu nih. Gimana? Elo ijinin gue pergi kan?"

"Sebenarnya gue berat kasih ijinnya karena ada si Fadil. Tapi demi istri gue yang tengil ini, gue ijinin lo pergi. Dengan syarat selama disana hp lo nggak boleh mati. Elo harus kasih itinerary perjalanan dan tempat lo nginap selama disana. Gimana?"

"Siap bos."

⭐⭐⭐

Malam itu Ifa sibuk mempersiapkan barang-barangnya untuk liburan. Ifa mengeluarkan bikini 2 pieces. Rizky terkejut melihatnya.

"Yang, elo mau bawa bikini itu?"

"Iya. Bagus nggak? Sudah lama gue nggak pake bikini ini. Kira-kira masih muat nggak ya? Terakhir gue pake pas gue liburan ke Bali."

Rizky meneguk ludah kasar membayangkan istrinya memakai bikini seksi tersebut. Baru membayangkannya saja sudah membuat gairahnya tersulut. OMG, nggak... istri gue nggak boleh pake bikini itu di depan cowok lain. Dia cuma boleh pake itu di depan gue.

"Jangan dibawa bikini itu. Kamu punya yang 1 piece kan? Atau kalau main di pantai nggak pakai baju renang juga nggak papa kan?"

"Lho emangnya kenapa? Gue kan biasa pakai yang kayak gini kalo ke pantai. Nanti gue bakal pakai kain pantai buat nutupin bagian bawahnya."

"Body lo yang seksi bukan cuma bagian bawah. Dada lo itu juga seksi, yang. Bisa mengundang nafsu cowok."

"Masa sih? Perasaan body dan dada gue biasa aja. Nggak bohay-bohay amat." Ifa berdiri sambil mengetatkan kaos yang dipakainya sehingga dadanya terlihat menonjol. Sh*t, ngapain kayak gitu sih, omel Rizky dalam hati, bikin gue jadi nafsu aja.

"Pokoknya gue nggak ngebolehin elo pakai bikini itu. Elo boleh pakai itu kalau kita honeymoon. Itu juga cuma boleh di depan gue."

"Kok gitu?"

"Gue sudah pernah bilang kan kalau gue nggak rela elo diliatin sama cowok-cowok. GUE NGGAK SUKA!!" Bentak Rizky kesal.

"Nggak usah pake ngebentak juga kali. Ngomong baik-baik kan bisa." Sifat keras kepala Ifa muncul karena bentakan Rizky. Ifa membanting swimsuit yang tadi dipegangnya, naik ke tempat tidur dan langsung memunggungi Rizky.

"Yang, bukan maksud gue ngebentak elo. Maafin gue ya."

Ifa diam saja. Ia malah mengambil bantal dan selimut kemudian merebahkan diri di permadani.

"Yang, kok tidur di sini? Dingin lho." Rizky duduk disamping Ifa kemudian mengelus perlahan kepala istrinya. Ifa diam saja"Gue minta maaf. Gue benar-benar nggak bermaksud ngebentak elo. Jangan marah dong sama gue."

Ifa tetap diam dan menutup matanya, pura-pura tidur. Melihat hal tersebut, Rizky ikut mengambil bantal dan tidur disamping Ifa. Tangannya hendak memeluk dari belakang namun ditepis oleh Ifa. Akhirnya Rizky hanya berbaring di samping Ifa.

Belum sampai setengah jam, Rizky sudah nggak betah. Kemudian dia berdiri dan mengangkat tubuh Ifa dan membaringkannya di tempat tidur. Ifa yang awalnya pura-pura rupanya benar-benar mengantuk. Ia setengah tertidur saat tubuhnya diangkat. Rizky merebahkan dirinya di samping Ifa dan menarik tubuh Ifa ke dalam pelukannya. Ifa membuka matanya dan melihat wajah ganteng Rizky yang memelas. Ifa berusaha menahan tawanya.

"Yang.. maafin gue dong. Gue bisa gila kalau elo diam kayak gini. Gue mau kita baikan sebelum elo pergi." Bisik Rizky sambil mengecup pucuk kepala Ifa. "Please jangan diam aja. Baikan yuk"

Ifa sudah nggak bisa menahan tawanya. Ia pun tergelak dalam pelukan Rizky. "Iya iya.. gue nggak marah. Tapi ada syaratnya."

Rizky mencubit pipi Ifa dengan gemas. "Apa syaratnya?"

"Tambahin uang saku gue ya. Takut kurang."

"Emang mau beli apa sih disana?"

"Nggak tau. Pengen aja dapat uang saku dari suami sendiri. Kayak di novel-novel gitu lho. Suaminya kasih ATM ke istrinya. Eh, tapi itu kalau suaminya CEO. Kalo elo kan bukan CEO. Jabatan lo apa sih Ky di situ?"

"Astagaa.. elo nggak tau apa jabatan gue disitu?"

"Nggak. Gue kawin sama elo kan bukan karena jabatan lo."

"Nih, ingat baik-baik ya. Gue itu anak buahnya om Ridwan. Beliau direktur keuangan. Gue manajernya."

"Kok bisa elo pegang jabatan itu? Elo kan masih muda. Biasanya yang pegang jabatan itu kan sudah usia 30 tahunan."

"Ya bisalah. Gue kan pintar."

"Hmm... mulai narsis deh. Gue gak demen nih yang begini. Pengen gue masukin ke koper trus gue buang ke laut."

"Hehehehe... jangan dong, yang. Kalau gue dibuang ke laut nanti elo jadi janda muda."

"Nggak papa. Mumpung masih muda. Pasti masih banyak yang mau."

"Jadi beneran pengen jadi janda nih? Kalau gitu gak usah dibuang ke lautlah, gue jalan aja sama Nena ya. Mumpung dia masih suka sama gu...." Sebuah cubitan mendarat di pinggang Rizky. "Ouch... sakit dong yang."

"Coba aja kalau berani jalan sama Nena." Rizky tersenyum melihat sikap Ifa. Apakah dia cemburu?

"Makanya suami jangan dibuang ke laut ya. Kasihan para mermaid, nanti mereka jatuh cinta sama gue."

"Beeuuh.. ya kali...."

"Jadi sudah nggak marah lagi kan?"

Ifa menggeleng. "Tapi gue boleh bawa biki..... " belum selesai Ifa bicara, mata Rizky sudah melotot. Ifa kembali tergelak.

"'Jangan terlalu posesif ah bang. Nanti stress sendiri lho."

"Bukan posesif, cuma nggak ikhlas aja. Tubuh lo itu cuma buat gue. Bukan buat yang lain. Gue aja belum liat semuanya, masa orang lain bisa."

"Elo cemburu ya?"

"Nanya mulu. Ya iyalah gue cemburu Fadil bisa liburan bareng elo. Sementara gue honeymoon aja belum."

"Ya sudah, nyusul aja. Minta cuti sama om Ridwan."

"Nggak bisa dadakan juga, yang. Apalagi sekarang lagi ada audit."

"Serahin aja ke anak buah lo."

"Gue tetap harus tanggung jawab dong. Nggak bisa lepas tangan juga."

Ifa bangkit dan mendekati kopernya yang belum beres. Dikeluarkannya bikini dan digantinya dengan yang lebih tertutup. Walaupun Rizky yakin itu nggak akan mampu menutupi lekuk indah tubuh Ifa.

"Kalau elo pengen liburan sama gue, ya jangan kerja melulu dong. Otak dan tubuh lo kan perlu istirahat juga."

"Kalau gue liburan sama elo, gue nggak yakin tubuh gue bisa istirahat." Rizky memamerkan smirknya sambil mengedipkan matanya.

Muka Ifa memerah mendengar ucapan Rizky. "Dasar omes."

⭐⭐⭐

Ayo kita honeymoon yang....🥰

Ditunggu ya komen dan votenya

Chương tiếp theo