webnovel

Kehilangan Sentuhan

"Kalian berhenti disana! Oraaa! Haa! Ha! Ha! ....."

"Sabar, sabar kawan. Ambil nafas lalu keluarkan, ya, ya...begitu, lakukan lagi...Haaa, Hufff.....Bagus, bagus....."

Bikou awalnya melepaskan amarahnya kepada teman 'tersayangnya', tapi Izayoi sudah menahan orang itu dari belakang, kedua tangannya dipegang oleh Vali dan Arthur, sementara Yuuki membujuknya untuk bersabar.

Setelah dia tenang, kelima remaja itu pergi ke sisi samping yang jarang penonton dan mulai berdiskusi.

"Katakan Bikou, kenapa Xun Er itu bisa ada disini?" Yuuki mengangkat kepalanya menatap Xun Er yang sudah berbaur dengan teman wanita pendamping yang lain.

Wajah Bikou pahit, "Neraka jika aku tahu! Terakhir aku melihatnya adalah sepuluh tahun yang lalu."

"Hah? Kau masih ingat dia meski sudah sepuluh tahun tidak bertemu?" Izayoi terkejut.

"Memangnya aneh? Dia sedikit dari perempuan yang membuatku terkesan. Tapi kau tahu, dia....."

Yuuki menghembuskan nafasnya lelah. Xun Er, nama aslinya adalah Gu Xun'er. Wanita Muda dari Keluarga Konglomerat Gu yang menjadi bagian dari Konsorsium Jie Long di Cina.

Keluarga ini adalah Keluarga Kuno seperti Keluarga Kuno di Jepang, tapi sejarahnya bahkan lebih lama dan pengaruhnya juga lebih besar.

Meskipun Cina terbagi menjadi dua fraksi, itu hanya berlaku pada kasus 'pemerintahan' saja. Ekonomi mereka masih lancar jaya, jika tidak, Konsorsium Jie Long tidak akan bisa naik banding di International.

Keluarga Bikou sendiri, Keluarga Sun, juga Keluarga Kuno lainnya. Bisa dibilang, kedua keluarga ini sangat dekat, dan benar, pernah ada kasus pertunangan antara Bikou dan Xun Er ini.

Hanya saja seperti yang dikatakan tadi, 'pemerintahan' Cina itu terbagi dua fraksi. Kebetulan fraksi keluarga Bikou dan Xun Er itu berseberangan. Alhasil, status pertunangan ini hanyalah 'awan' di langit yang benar-benar tidak jelas.....

"Mungkinkah, Cina akhirnya akan mulai bersatu kembali?" Arthur bertanya dengan serius.

Alasan kenapa Cina terbagi, tidak lain dan tidak bukan karena Kerajaan Britannnia Raya miliknya sendiri. Meskipun dia tidak peduli dengan hal-hal politik, dia masih harus mempelejari ini dengan jelas.

Bikou mendecakkan lidahnya tidak senang, "Perwakilan dari kedua fraksi masih kolot. Meski kejadian pertempuran melawan Chiyou itu membuat mereka sadar....tapi pihak radikal....."

".....Aku takut, Keluarga Sheng akan turun kali ini...."

Raut wajah Bikou penuh akan rasa lelah dan ketidakwajaran.

Bagi Izayoi dan Vali, keduanya tidak tahu kenapa Bikou sangat prihatin dengan 'Keluarga Sheng' ini. Tapi untuk Yuuki dan Arthur yang punya koneksi real time dengan banyak negara, keduanya tahu apa yang dimaksud dengan ini.

.....Pembantaian!

Keluarga Sheng adalah 'Tukang Jagal', singkatnya seperti ini. Panjangnya, itu adalah Keluarga turun temurun yang bersembunyi dalam kegelapan dan menjaga pihak atas Cina agar tidak terlewat batas ketika ada pilihan yang beresiko.

Bahkan Yuuki ragu, kalau Keluarga ini ada kaitannya dengan Fu Hua.....

Plop!

"Ahh, sudahlah, jangan pikirkan itu. Berani kau bawa hal politik di Festival seperti ini, itu tidak menyenangkan pantat oke?" Izayoi menjawab seperti ini sembari dia menegakkan tubuhnya lagi.

Dia pergi duluan sambil melambaikan tangannya, "Lagipula aku tidak ada kaitannya dengan hal seperti itu. Ini juga bukan game yang menarik.....Kecuali itu adalah taruhan dimana Cina dipertaruhkan, aku mungkin tertarik. Jadi.....aku lewat saja."

Arthur mengangguk setuju, "Pergerakanku di mata Dunia mencerminkan Britannia. Juga tidak mungkin."

Yuuki: "Jangan lihat aku lagi, aku ada di pihak Vatlantis sekarang!"

Bikou menatap Vali kemudian yang wajahnya terasa seperti runtuh.

Kenapa aku tidak punya alasan untuk menyanggah ini!

Alhasil Vali hanya bisa berkrompomi, "Aku tahu, Aku tahu. Ahhh, paling tidak, perjelas dulu hubunganmu dengan Xun Er ini."

'Vali Sahabatku! Kau memang sangat perhatian! Aku menyukaimu !!!"

"Hentikan, Hentikan! Air liurmu jauhkan! Owagh, menjijikkan !!!!"

Pada akhirnya, kelompok itu berpisah duluan, dan kelompok Yuuki, Izayoi dan Arthur bersama sekarang.

Ketiganya dengan pendamping mereka akhirnya memasuki aula utama di pesta ini, dengan disambut beberapa pelayan dan tentara bersenjata lengkap di pintu masuk.

Memasuki aula itu yang penuh akan rasa emas, banyak orang sudah berkumpul disana. Suasana sangat sunyi meski begitu, karena ini adalah tata krama.

Yuuki dan yang lain menjadi pusat perhatian ketika masuk, jelas karena identitas mereka itu sensitif. Terutama Yuuki yang membuat banyak musuh selama Sidang Dunia sebelumnya.

"Membosankan." kata Aine sambil mengurai rambut peraknya yang halus dan indah.

Dia paling tidak suka orang-orang seperti ini. Sebagai diktator dan pengendali nyata sebuah planet bernama Atlantis, Aine adalah orang yang suka keterusterangan, bukan tipu muslihat.

Remaja itu menghibur pasangannya, "Bahkan jika itu membosankan, masih ada aku disini kan?~"

"Humph! Mulutmu semakin manis, Yuu."

Kepala Aine diletakkan di pundak Yuuki, sementara Yuuki memeluk pinggang sempit Aine dibawah tatapan pahit Arthur dan Izayoi disamping.

Arthur menutup mata adik perempuannya Le Fay, sementara Kurumi di sisi lain menatap Izayoi dengan mata peringatan, bahwa hubungan keduanya hanya sebatas teman, itu saja!

Ini adalah ritme kekalahan mutlak !!!

"Onii-sama, bisakah kau mengambilkanku minum? Aku haus."

"Um, tunggu sebentar dengan Kakak Perempuan disini, Le Fay." dengan sigap, siscon ini mencari minuman yang disukai adik perempuannya disekitar.

Kesempatan ada disini, jadi Le Fay segera datang ke depan Yuuki sambil mengangkat sudut pakaiannya.

"Yuuki Onii-sama, lama tidak bertemu. Le Fay sangat rindu bermain denganmu dan Euphemia Nee-sama~"

"Le Fay-chan masih sangat sopan dan imut. Jika Kakakmu tahu kau menyapaku seperti ini, Ex Glems V.2 akan menebasku tanpa ragu." Yuuki menepuk kepala Le Fay dengan tawa riang.

Gadis ini adalah sedikit adik perempuan yang sangat dia jaga di Britannia. Yang lain adalah Nanali, adik Pangeran Lelouch.....

Tapi kenapa sih, kedua Kakak Laki-laki kedua gadis ini, adalah siscon berat ?!

Yuuki berkata lagi dengan kecut: "Kapan-kapan mainlah ke Jepang Le Fay-chan, Sirin dan Grace pasti akan senang bermain denganmu."

"Sirin-chan, adik angkat Yuuki Onii-sama? Dan Grace?"

"Adik Perempuanku." Aine menatap Le Fay dengan wajah kosong, "Mungkin juga baik untuk anak itu bermain dengan gadis seusianya. Mainlah jika kau ingin."

"....U-Um!"

"Haha, jangan buat Le Fay takut, Aine."

Setelah menggoda, Yuuki kemudian bertanya dengan nakal, "Le Fay-chan, sekarang katakan apa yang ingin kau minta aku lakukan sekarang? Jangan mencoba berbohong, ketika kau sopan seperti tadi, pasti ada sesuatu kan?"

"Ehhhh~ Apakah itu masih tertebak? Itu menyebalkan!" Le Fay menghentakkan kakinya kecil, pipinya menggembung, tapi kemudian matanya berbinar: "Kalau begitu tidak ada cara lain....Aku ingin mendengar nada piano Onii-sama sekarang!"

"Piano?"

Mengingat ini, remaja itu ingat bahwa dia memang sudah lama tidak menyentuh kotak musik itu. Terakhir adalah ketika bermain dengan Yukari di Taman waktu Malam Bulan Purnama, kan?

Melihat ke pojok ruangan di depan, memang ada beberapa pemain musik disana. Selagi disini, main saja sebentar?

Memutuskan seperti ini, dia maju ke sisi staf yang terkejut mendengar keinginannya.

Tapi mengingat siapa dirinya, Penanggung Jawab Pesta segera setuju!

Semua orang tertarik dan menatap Yuuki kemudian yang duduk di depan piano putih yang sebenarnya sangat langka untuk sebuah pesta seperti ini.

Tangannya memainkan halus tut-tut piano di depannya dengan nada ceria, kemudian di tengah, dia berhenti....

"Ada yang salah."

Di telinga Yuuki yang sensitif dengan tut nada ini, itu membuatnya mengerutkan keningnya.

Hal ini membuat bingung orang-orang disana. Nada tadi sangat enak, kenapa berhenti di tengah?

"Apa yang terjadi pada Yuuki Onii-sama?" Le Fay cemas.

"Entah, apakah ada yang salah dengan nada melodinya?" Izayoi bertanya, karena dia jelas paham dong kalau temannya ini adalah orang yang perfectionis ketika menyangkut permainan piano.

"Tidak anak muda, melodinya bagus. Tapi.....mungkin harus kusebut Hampa, aku benar? Kedalaman jiwa dalam nadanya kosong, seolah dia kehilangan sentuhannya dalam "musik" itu~"

Jawaban ini agak keras, itu mengejutkan banyak pihak dan menoleh ke satu suara yang mengatakannya.

Itu berasal dari seorang wanita yang memiliki rambut merah panjang dengan mata berwarna kuning tua. Secara keseluruhan, bagian atasnya persis seperti model berjalan yang cantik dan tubuh yang seksi.

Anehnya, gaun yang dia pakai bukan gaun pesta seperti biasa, malah itu mirip dengan kostum panggung: lengannya menyerupai gaya Juliet, dihiasi dengan emas, dan memiliki rok panjang dan bergelombang (yang biasanya cocok untuk pemain yang naik panggung dalam posisi cerita dramatis).

Pakaiannya berwarna cokelat malam, dengan aksen merah di lengan dan liontinnya. Bagian bawah roknya juga berwarna merah, dan terlihat pula celana ketat hitam dan sarung tangan hitam di tangan kanannya.

[Image: Eden - Honkai Impact 3]

Yuuki mendongak menatap wanita cantik dewasa ini. Dia tersenyum kecut, "Maaf atas ketidaknyamannya, sudah lama aku bermain dengan kode, tumpukan besi, komputer, dan kuantum. Sentuhanku dalam melodi agak mandul karena itu."

"Hehe, tidak masalah. Seorang 'pahlawan' sepertimu pasti memiliki waktu sulitnya sendiri, aku paham....karena aku memiliki teman yang sama."

Wanita itu berjalan ke arah Yuuki, menyentuh bagian atas piano dengan lembut dan tersenyum hangat kepada remaja itu:

"Bagaimana kalau kita bermain ganda, aku akan membantumu membawa kembali sentuhanmu?"

".....Ehhh, duet?"

"Ya, apa lagi jika bukan itu, sayangku yang manis dan lucu ~" Sudut mulut Yuuki berkedut dengan panggilan aneh wanita ini.

Tapi ketika dia melihat wanita itu, dia terasa familiar. Apakah dia pernah bertemu dengannya sebelumnya.....

Seharusnya, pernah.....Mmm? Tunggu, dia....

Yuuki: ".....Bohong, Nona Eden?"

Chương tiếp theo