webnovel

Perjalanan di Quantum Realm (1)

Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang! Bang!.....

Ledakan terjadi di tujuh titik disaat yang bersamaan, dan dari tujuh titik itu, gelombang pasang monster ungu terus mengalir!

Seorang remaja yang memakai ekseleton non full-armor dengan tombak hitam panjang di tangan kanannya hanya sedikit membungkukkan badannya, lalu....

Wushhh, Wushhhhhh, Bushhhh....

Sebuah sinar merah-ungu bersinar di medan perang penuh monster sambil mengayunkan tombak besar dan tajamnya untuk membunuh mereka.

Remaja itu tiba-tiba melompat dan naik tinggi dari tanah, lalu dia melemparkan tombaknya ke bawah dengan sangat cepat sehingga terlihat urat menonjol di lengannya.

Aliran listrik yang kuat keluar dari sekitar tubuh tombak sehingga membuat daerah sekinar meleleh menjadi magma yang panas!

BAMMMMMMMMMMMMM....!!!!!!!

Listrik yang keluar dari ledakan tadi secara langsung bergerak melebihi 4 mach dalam bentuk lurus runcing, dan setiap kali ratusan ular listrik itu menembus tubuh monster, semua monster itu langsung berubah menjadi abu.

Tubuh remaja itu menapak langit seolah ada tanah dibawah, dan ketika dia mengangkat tangan kanannya, tombak merah di bawah itu langsung bergerak kembali menuju telapak tangannya.

Dia tidak ragu untuk mengangkat senjatanya ke atas, dan itu membuat semua ular listrik tadi bergerak ke atas bersamaan.

Kemudian...

Bam, Bam, Bam, Bam

Di langit, seolah bencana alam terjadi, aliran petir yang tak terhitung jumlahnya yang memabawa muatan listrik sampai miliaran volt jatuh menghanguskan semua monster yang merupakan Shadow Quantum.

Dan di tengah kekacauan itu, sosok emas bergerak dengan kecepatan melebihi suara yang terus menghancurkan bagian tengah monster besar yang menghalangi jalan.

Ketika cahaya itu berhenti, sosok Durandal melayang di udara, dan ketika dia menunjuk kedepan dengan Rhongomyniad miliknya, untaian cahaya emas seperti kain tipis bergerak sangat cepat dan membunuh semua musuh menjadi tak berbentuk.

Meskipun itu bukan kecepatan cahaya, tapi itu sudah melampaui kecepatan 100 mach hanya dengan gerakan sederhana itu saja!

"Meskipun tidak ada konsumsi tenaga pada tubuh, tapi energy dalam Rhongomyniad berkurang banyak....Benar saja, tombak ini masih memiliki banyak batasan."

Dia mengeluh kepada Yuuki melalui komunikasi, "Kenapa ini tidak seperti milikmu, energy pada senjata bisa terisi sendiri?"

"Nah, alasan Vasavi Shakti milikku bisa terus menerus mengisi energy nya karena faktor utama dari "Core" nya yang memegang kemampuan Elektromagnetik yang membongkar Molekul dan mengubahnya melalui Energy Nuklir Lemah."

"Di satu sisi, Rhongomyniad milikmu masih menyimpan kemampuan "Regenerasi" yang aku gabungkan dengan prinsip Med-Bay dan juga "Pembongkaran" yang mampu untuk membongkar semua yang diserang oleh tombak itu ke keadaan awal sebelum itu ada."

"Jadi bisa kau bilang....Ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing, jangan mengeluh~"

Bum, Bum, Bum, Bum, Bum...

Ketika keduanya saling berkomunikasi, monster-monster disana tiba-tiba melakukan penggabungan, mereka berkumpul menjadi satu untuk membentuk tubuh monster besar yang hanya dua kepala lebih kecil dari Chiyou.

Yuuki dan Durandal yang berdiri berdampingan tanpa rasa takut memandang monster itu.

"ROAAARRRRRRRRR...."

Durandal: "Sangat berisik. Kenapa monster besar akan selalu mengaum ketika muncul sih?"

"Hukum Alam mungkin? Sekarang, kukembalikan kepadamu, dengan 100x lipat gelombang suara tadi."

Gelombang suara yang dikeluarkan dipantulkan oleh Numerology Yuuki dengan peningkatan 100x lipat yang membuat monster itu meraung lagi, dan dipantulkan lagi, meraung lebih keras lagi karena kesakitan, dan dipantulkan lagi...

Siklus tanpa akhir!

Crack...Crack, CRASHHHHHH.....

Akhirnya monster itu retak dan hancur menjadi berkeping-keping bahkan tanpa ada gerakan sedikitpun.

Ini adalah definisi senjata makan tuan yang sebenarnya!

"Seharusnya itu yang terakhir?"

"Ya." jawab Durandal singkat ketika menarik kembali Rhongomyniad miliknya.

Yuuki tidak menyimpan Vasavi Shakti miliknya, dan dia berjalan dengan begitu mudahnya sembari ujung mata pisau tombaknya merobek ruang disana dan menjadi jalan keluar bagi kedua orang itu.

Ketika keluar, pemandangan yang menyapu mereka sekarang adalah sebuah dimensi yang terdiri dari "Persegi" yang tak terhitung jumlahnya.

"Bahkan indikator di mataku di dasarkan pada persamaan "Cube" ??? Dimensi aneh mana lagi ini ?!"

"Saa, mana kutahu. Ini acak, lagipula dimensi di Quantum Realm tidak bisa diprediksi. Bahkan waktu dan kelengkungan gravitasi hanyalah "ajaib" disini? Kau sendiri yang mengatakan ini kepadaku."

Mendengar Durandal, Yuuki menatapnya dengan wajah canggung.

Tapi dia masih tidak puas, "Sayangnya ini juga bukan tempat yang dituju. Ayo kembali dulu."

"Oke."

Tombak bercahaya biru penuh akan data kode koordinat muncul di tangan kanan Durandal, dan setelah dia menyentuh pundak remaja itu, keduanya segera berteleportasi lagi.

Ketika pemandangan berubah, itu adalah sebuah tempat dengan sebuah pohon rimbun hijau yang berdiri ditengah-tengah, dan dalam jarak 100 meter dalam radius diameter, yang terlihat adalah bermacam-macam ruang dimensi yang acak!

"Selamat datang kembali, Yuuki-sama, Durandal-sama " Rita menyapa Yuuki dan Durandal sambil memberikan handuk kepada keduanya untuk mengelap keringat di dahi mereka.

Yuuki menerima handuk itu, "Terima kasih, Rita."

"Terima kasih juga Rita." kata Durandal juga

"Tidak masalah, ini sudah tugas saya."

Rita tersenyum manis sopan disana sambil membungkuk sedikit kepada keduanya.

Setelah itu keduanya yang mengelap keringat di dahi masing-masing sembari mengambil tempat duduk di kelompok disana.

Kelompok itu terdiri dari Otto, SU, Cecilia dan Siegfried yang duduk dibawah pohon hijau yang khas bagi SU, dan menggantung di dahan pohon besar itu, sosok Mana menggelantung disana.

Benar, Herrscher yang bermartabat direduksi menjadi "hewan" buruan oleh kelompok ini~

"Bagaimana hasilnya?" tanya Cecilia lembut.

Melihat wajah ini, Yuuki ingin berlutut dan melamarnya. Tapi ahhh....ini adalah wanita bersuami...

Tch, Siegfried ini sangat beruntung.

"Tidak berhasil, koordinat masih acak, Cecilia-sama." Durandal menjawab dengan hormat.

Lagipula dia adalah junior di hadapan Cecilia, dan masih harus ditekankan bahwa tombak Flower Abbys sebelumnya adalah penggunaan khusus Cecilia sebelum dia mengambil alih.

Dia sangat menghormati mantan Valkyrie terkuat ini~

Ditambah, dia juga merasakan kenyamanan dan kehangatan aneh setiap kali dia dekat dengan Cecilia ataupun Siegfried....

"Benar-benar tidak ada hasil nih?"

"Keluar kata-kata seolah kami tidak bekerja keras dari mulut itu, Siegfried, percaya atau tidak, aku akan membuangmu ke kedalaman Sea of Quanta!"

Siegfried langsung diam.

Ayolah, dia adalah yang terlemah di kelompok ini sekarang!

SU tidak perlu ditanyakan, Otto masih memegang God Key Ke-1, Rita memiliki peningkatan armor dan senjata dari Yuuki, dan Cecilia juga mendapatkan versi palsu tapi asli dari Flower Abbys yang dibuat oleh kemampuan Herrscher of Reason Yuuki.

....Dia merindukan Judgement of Shamash...

Wooo, siapa sih pencuri senjatanya tadi? Aku ingin memukulnya!

"Perjalanan kali ini benar-benar tidak berguna, aku masih belum menemukan koordinat selanjutnya untuk maju ke sisi Imaginary Tree." kata Yuuki sambil duduk di sebelah Otto dan menggelengkan kepalanya.

"Hehe, tidak masalah kawanku. Ini adalah Quantum Realm yang tidak bisa diprediksi. Intinya jangan menyerah, kan?" kata Otto tanpa mengangkat kepalanya dari layar virtual komputernya.

"Tempat mana yang kau masuki kali ini?" tanya Siegfried tanpa sadar.

"Awalnya itu adalah sebuah gurun pasir dengan musuh tipe kalajengking bergerombol dan beracun. Lalu tempat kedua adalah sebuah Dunia Kubus, bahkan ritme algorithma di dasarkan pada perhitungan kubus."

"Haha..." SU tertawa lucu ketika mendengarnya.

Dia bahkan ingin mengatakan, "kawan, aku sudah melihat lebih banyak dunia aneh daripada dunia itu!"

".... Sejujurnya, apa tujuan kita menuju Imaginary Tree?" tanya Durandal tiba-tiba.

Gerakan tangan Yuuki berhenti sejenak dan tanpa sengaja dia menatap Otto yang masih tidak mau mengatakan tujuannya.

Pada akhirnya Yuuki menghela nafas dan berkata, "Apa salahnya menuju kesana, itu titik buta dari Multiverse oke? Bahkan aku mendapatkan banyak hal dalam perjalanan ini."

"...."

Durandal menghela nafas dalam hatinya, keduanya adalah tipe yang tidak mau membongkar rencana sampai ke titik rencana itu berhasil.

Sejauh dalam pandangan Durandal, baik Yuuki dan Otto sebenarnya mirip!

Cecilia entah bagaimana mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut emas panjang Durandal, yang anehnya diterima dengan baik oleh gadis itu dengan mata tertutup.

Gerakan ini mengejutkan banyak pihak terutama di sisi Otto, tapi dia tidak banyak bicara dan terus bekerja mencari koordinat asli menuju Imaginary Tree.

Di sekempatan ini, Rita dengan mulut terperangah bertanya dengan agak keras: "Semuanya, bisakah saya bertanya sebentar..."

Dengan nada bergetar, Rita mengeluarkan kalimat: "Bisakah, di Alam ini, ada sebuah "daun" yang bisa mengeluarkan sebuah MATAHARI HITAM ?!"

Chương tiếp theo