Arthur terluka parah, dan tandu dari ruang kesehatan saat ini sudah datang.
Empat orang segera datang membantu Arthur untuk naik ke atas tandu, dimana salah satunya adalah Vali...
Melihat raut wajah Arthur, dia tahu bahwa sahabatnya telah memiliki dua luka.
Luka luar, dan luka dalam!
Memikirkan ini, Vali hanya mengangkat sebuah tabung kecil dari sakunya yang mana isi dari tabung itu membuat mata Arthur membelak...
"Apakah itu miliknya?"
"Darah Yuuki, aku yakin akan ada banyak yang tertarik pada ini. Jangan khawatir, kekalahan ini...kau...tidak, tapi kita harus membalasnya tiga bulan lagi."
Dengan menepuk lembut dada Arthur dengan kepala tangannya, Vali berkata dengan serius: "Saat itu...aku, kau dan Bikou dalam Festival Bangsawan Sekolah..."
"Akan memberinya pelajaran yang sangat baik !!!"
Arthur terdiam mendengar ini, sebelum akhirnya dia menutup matanya dan mengangguk sedikit.
Arthur akhirnya dibawa, menuju Ruang Kesehatan Sekolah dan Vali hanya diam ditempat sambil memegang tabung kecil itu...
Pada akhirnya dia berjalan sambil membuka ponselnya.
Mencari nomer ponsel seseorang di kontak, dia akhirnya mulai menekan tombol panggil, yang mana tak lama dia menunggu, panggilannya diangkat!
"Moshi Moshh~ Ada apa Va-kun, kau merindukanku?~~"
"Eh eh eh? Apakah mungkin Va-kun benar-benar merindukanku? Mouu~ Va-kun sangat tidak jujur~~"
"Onee-chan sangat merindukanmu kau tahu? Kapan kai akan kembali ke Eropa?"
Sudut mulut Vali berkedut saat mendengar suara yang cantik dan indah dari seberang telepon ini.
Tapi dia segera menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Nee-san...Aku butuh bantuanmu!"
Suara dari pihak lain langsung terhenti, dimana saat ini juga, suara wanita itu berubah: "Va-kun, pasti ada yang salah bagimu untuk memanggilku dengan sebutan itu."
"Jangan khawatir, katakan padaku...apa yang bisa kubantu!"
"Tapi kau harus tahu Va-kun...Aku adalah seorang ilmuwan, dan saat kau masuk ke sisi ini, aku hanya bisa bertindak berdasarkan teoriku sendiri."
"Aku tidak bisa membiarkan emosiku padamu menghalangi penelitianku... bagaimanapun, aku sudah mengenalmu lebih lama dari...."
Vali: "Darah Hayama Yuuki, aku yakin "Four Sage Organization" tertarik dengan ini bukan?"
Bang!
Suara aneh terdengar dari sisi lain telepon sampai akhirnya terdengar, "Biarkan aku mendengarnya lebih jelas..."
.....
Di sisi lain, Yuuki berjalan dengan tertatih-tatih melewati jalanan di hutan yang panjang.
Menyentuh luka di dadanya, dia menggertakkan giginya keras dan berteriak: "Sial! Sial! Sial !!!—"
Emosi yang tidak ditunjukkan kepada orang lain, sepenuhnya terungkap saat ini!
Hayama Yuuki, dia adalah orang yang benci kalah!
Dia menikmati proses, tapi dia selalu percaya bahwa dia akan selalu menang kapanpun dia mau selama dia berusaha!
Ini adalah kesombongan, kesombongan dari sosok bernama Hayama Yuuki !!!—
Kalian mungkin berpikir, Yuuki adalah oramg yang naif, tidak tahu diri, terlalu kekanak-kanakan dan itu adalah kesombongan yang akan menjerumuskannya ke dalam kegagalan yang lebih parah...
Tapi, inilah Hayama Yuuki!
Jika kalian tidak suka, maka tolong cerminkan diri kalian dulu dan pikirkan...
Apakah kalian layak untuk mengatakan hal itu, sedangkan kalian bahkan mungkin lebih buruk dari dirinya atau mungkin kalian hanya bisa bicara saja?
Dan saat ini, Yuuki sedang menopang tubuhnya menggunakan pohon disampingnya dan berbisik: "Kemampuan pedang Arthur meningkat pesat..."
"Menggunakan teknik untuk mengurangi beban kerusakan dari perbedaan otot... Sekarang selain Mordred, apakah Arthur sudah mencapai titik ini..."
Menggenggam erat dahan pohon tebal itu, Yuuki menarik nafas dalam-dalam dan berkata: "Jarvis, masukkan agenda penelitian serum baru."
"Bakat Arthur pada pedang bahkan diakui oleh sensei, dan dia sudah melihat kemampuanku tadi...."
"Tidak butuh lama baginya untuk menganalisis ini dan membentuk skema teknik lanjutannya untuk membalasku..."
"Tidak ada waktu untuk melatih pedang, jadi hanya bisa membentuk serum baru! Mengerti, Jarvis?"
<Yes Sir>
Suara Jarvis terdengar dari ponsel Yuuki, sebelum akhirnya remaja ini bisa menarik nafas lega.
Dia menyimpan katananya dan akhirnya duduk disana sambil membuka bajunya dan mulai mengobati luka-lukanya sendiri melalui kotak P3K yang dia ambil dari D-Dial.
Tapi saat ini, dua sosok yang tidak asing memasuki mata Yuuki.
Melihat keduanya, Yuuki memiringkan kepalanya dan segera melempar sebuah botol berisi cairan kepada Rias disana.
Rias menerima ini, dan bertanya: "Perlukah kami membantu?"
"Ah? Wooo~ Senpai kalian sedang kesusahan saat ini...Sebagai junior, kalian seharusnya membantuku, kan?"
Menggunakan raut wajah menangis palsu, sudut mulut Rias berkedut beberapa kali.
Tapi Akeno di sisi lain sudah mengambil disinfektan dan mulai mengelus luka beedarah Yuuki menggunakan kapas!
"Ara Ara~ Lukanya memang tidak dalam, tapi itu masih berbahaya jika dibiarkan~"
Yuuki mengambil tangan Akeno dan tersenyum, "Na Akeno-chan, kau sangat baik~~"
"Ara? Senpai, apakah kau mengaku padaku?" Akeno memiringkan kepalanya dan menanyakan ini dengan mata bulan sabit.
Yuuki hanya tertawa, sebelum akhirnya Rias melempar botol di tangannya kepada Yuuki!
"Ouch....Rias, laki-laki tidak suka wanita yang keras kau tahu?~"
Rias: "Bukan urusanmu!"
Yuuki dan Akeno tertawa melihat ini, tapi pada akhirnya Yuuki membantu Akeno dalam merawat lukanya sendiri.
Adapun Rias....Umm, dia adalah Ojou-sama khas, bagaimana dia bisa membantu merawat luka seseorang?!
Yuuki merasa 100% yakin Rias pasti tipikal Ojou-sama malas seperti yang dia kenal dari keluarga Yakumo!
Pada akhirnya perban sudah dibalut di tubuh Yuuki sebelum akhirnya dia mengeluarkan pakaian baru lain dari D-Dial nya.
Melihat ponsel pink ini, baik Rias maupun Akeno tidak bisa membantu tapierasa sangat tertarik...
"Jika ditanyakan mengenai apa hal terbaik yang kubuat, itu pasti ini kan? Kalian juga penasaran?" Yuuki menunjukkan D-Dial itu kepada keduanya.
Keduanya menggelengkan kepalanya dan berkata dengan senyum masam, "Ponsel ini, bahkan jika kami membotakkan kepala kami..."
"Kami tidak akan mendapatkan jawabannya!"
Yuuki tertawa sebelum rasa sakit menyerangnya sedikit dari dadanya.
Mengambil nafas dingin, Yuuki berkata: "Yahh, lupakan D-Dial ini. Bahkan jika semua peneliti di Dunia meneliti ini, dibutuhkan puluhan tahun untuk membongkar rahasia Ruang di dalamnya!"
Dengan mengatakan ini, Yuuki menyimpan kembali ponsel itu dan bertanya.
"Jadi kalian, masih ingin mengikutiku?"
Akeno disana menepuk pundak Yuuki dari belakang dan berkata, "Bukannya karena apa, tapi senpai~ Rias sepertinya mendapatkan informasi~~"
"Informasi? Apa?"
Rias segera mengubah matanya menjadi serius dan mengeluarkan kalimat: "Aku baru saja mengetahuinya beberapa saat yang lalu..."
"Perwakilan Dewan Mahasiswa dari First International Highschool telah datang ke ruang Kepala Sekolah !!!"
Mendengar ini, mata remaja disana malah berbinar!
Dengan menggenggam kedua tangan kecil dan halus dua Kōhai nya, Yuuki menarik mereka dan melaju dengan langkah tegas!
Yuuki: "Kenapa kalian tidak mengatakannya sejak awal!"
"Saegusa-senpai! Aku datang !!!~~"