webnovel

Nikmatnya Mandi Sore di Padang Harta 

Satu jam telah berlalu semenjak Vivadhi Ranata dan kelima orang kekasihnya melesat dengan cepat menembus Hutan Purbakala di Padang Harta tersebut sambil mengumpulkan mayat - mayat dan harta benda yang berceceran di sepanjang rute perjalanan mereka.

Hingga akhirnya mereka berenam pun telah sampai di kaki gunung yang telah menjadi tujuan perjalanan mereka pada saat matahari telah hampir terbenam.

Memutuskan untuk beristirahat sebelum malam menjelang, Vivadhi Ranata pun menunjuk sebuah area lapang yang dikelilingi oleh formasi batu karang sebagai pagar tembok yang terbentuk secara alami serta berada dekat dengan sungai kecil dengan airnya yang jernih mengalir dari celah - celah batuan gunung.

Di sekitar tempat tersebut, tepatnya di sepanjang tepian sungai juga banyak tumbuh rumpun - rumpun tanaman bambu yang memiliki ukuran batang yang sangat besar dan lebar dengan daun - daunnya yang hijau mengkilap bagaikan lembaran - lembaran plakat giok.

Dengan cekatan si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya pun segera mempersiapkan sebuah tenda besar untuk tempat mereka berenam bermalam hari itu.

Ya, berenam.

Para gadis telah sepakat agar Saladhina Olivia yang baru saja bergabung menjadi saudari mereka pun juga ikut tidur dalam satu tenda yang sama dengan mereka semua pada malam itu.

Selain untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas malam yang nanti pastinya akan mereka lakukan, para gadis juga sengaja ingin tidur dalam satu tenda yang sama agar bisa lebih cepat mengakrabkan diri satu sama lain sebagai satu keluarga besar.

Saladhina Olivia pada awalnya merasa sangat malu - malu karena ini adalah pertama kalinya bagi sang gadis untuk berada dalam situasi yang begitu intim seperti ini, apalagi dirinya juga baru saja lepas perawan tidak sampai dua puluh jam yang lalu.

Membayangkan dirinya yang baru saja direnggut kepolosannya oleh sang lelaki nanti malam akan ikut bergabung dalam kegiatan orgy sixsome dengan empat orang gadis lainnya membuat paras wajah cantik jelita milik Saladhina Olivia semakin merah padam menahan rasa malu.

Meskipun walau malu - malu tapi Saladhina Olivia kepengen juga untuk merasakan kembali kenikmatan luar biasa yang baru saja dialaminya kemarin malam.

Sehingga akhirnya, Saladhina Olivia walau pun dipenuhi oleh perasaan malu yang amat sangat, namun sang gadis juga tak sanggup untuk melewatkan kesempatan yang ditawarkan oleh para saudari barunya tersebut.

Dengan tertib, para gadis pun membagi - bagi tugas mereka masing - masing dalam membangun sarang cinta untuk tempat mereka menikmati malam pada hari itu.

Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya bertugas mendirikan tenda.

Faladhina Kiseki bertugas membuat perapian.

Myradhia Chikane bertugas untuk mengolah daging dari beberapa hewan purba yang mereka kumpulkan untuk menjadi santapan malam mereka dengan bumbu saus kecap yang manis dan kental.

Sementara Saladhina Olivia bertugas untuk menanak nasi, sang gadis berencana untuk menggunakan batang - batang bambu besar yang tumbuh di sekitar mereka untuk membuat nasi bambu.

Dan terakhir, Vivadhi Ranata? Apa yang akan dilakukan oleh sang lelaki?

Tentu saja, tugas sang lelaki adalah untuk dengan sabar menunggui dan menggilir para wanita kekasihnya yang nanti satu per satu akan masuk ke sungai untuk mandi secara bergiliran setelah menyelesaikan porsi pekerjaan mereka masing - masing.

[Komentar penulis: Bangsad tenan emang si Vivadhi Ranata, dia ngambil kerjaan yang paling enak XD]

Sang lelaki berniat untuk membantu para wanitanya untuk melepas lelah di sore hari sembari mereka mandi membersihkan diri mereka.

Dan metode apakah yang lebih tepat dan nikmat untuk melepas lelah selain dengan melakukan hubungan intim di tengah - tengah alam terbuka yang penuh dengan suasana liar dan penuh kebebasan?

Sensasi hubungan intim di tengah - tengah alam terbuka yang penuh dengan kebebasan dan keliaran yang benar - benar sangat nikmat dan ampuh pasti lah akan melepaskan segala penat yang mereka rasakan selama menjelajah dan berpetualang di siang hari.

Akhirnya, selagi si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya sibuk mendirikan tenda mereka, dan Saladhina Olivia pergi untuk memilih - milih dan memotong bambu yang akan dipakai sebagai wagah untuk menanak nasi, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan penuh hasrat birahi mereka pun menikmati hubungan intim yang begitu liar bersama dengan Vivadhi Ranata sembari mandi di sungai.

Dengan Api Keramat Sutra Emas ajaib yang dimiliki oleh Faladhina Kiseki yang mampu menyala dan membakar meskipun berada di dalam air, dalam waktu singkat, sungai kecil tersebut pun berubah menjadi pemandian air hangat dengan uap - uap yang mampu mengaburkan segala kenakalan dan kelakuan binal yang mereka lakukan bersama dengan lelaki mereka tercinta di sore hari tersebut.

Di balik uap panas yang begitu tebal mengepul - ngepul menutupi pandangan orang luar ke sungai tempat mereka mandi itu lah, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan berbagai pose yang begitu binal dan nakal hingga mampu membuat para artis JAV profesional sekali pun menutup muka mereka semua karena menahan malu saat berpose seperti mereka menggoda dan merayu Vivadhi Ranata habis - habisan.

Yang tentu saja dibalas oleh sang lelaki dengan menyiramkan susu putih kental miliknya di sekujur tubuh dan setiap lubang yang dimiliki oleh kedua wanita tersebut.

Dengan sekujur tubuh dan terutama tiga lubang suci yang penuh berlumuran oleh cairan cinta dari sang lelaki tempat mereka menambatkan hatinya tersebut, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane pun menghabiskan hampir 1 jam bersama dengan Vivadhi Ranata, saling bercumbu sambil membersihkan diri mereka sebelum akhirnya keluar dari pemandian mereka dan memberi giliran kepada Saladhina Olivia yang baru saja selesai menanak nasi.

Saladhina Olivia yang masih malu - malu masuk sendirian ke dalam pemandian air panas tersebut dimana Faladhina Kiseki dengan sengaja meninggalkan sedikit Api Keramat Sutra Emas miliknya di dasar sungai agar tetap menyala hingga semua wanita telah selesai mandi dan digilir dengan puas oleh Vivadhi Ranata.

Setelah tadinya digempur dengan begitu agresif oleh dua orang wanita buas yang teramat nakal lagi seksi, Vivadhi Ranata yang masih berada dalam keadaan penuh semangat kali ini menjadi pihak yang begitu agresif menggoda dan mencumbui Saladhina Olivia yang masih malu - malu kucing dalam menikmati hubungan intim antara dirinya dengan sang lelaki.

Namun tidak butuh lama, sebelum kenikmatan yang begitu luar biasa akhirnya telah berhasil mengobarkan sisi mesum di dalam diri sang gadis yang telah disulut dengan begitu antusias oleh sang lelaki.

Dan setelah lebih dari setengah jam berada di dalam pemandian tersebut, Saladhina Olivia pun telah benar - benar berubah menjadi gadis liar yang menunggangi sang lelaki bagaikan kuda rodeo di tengah - tengah alam terbuka yang sarat akan suasana penuh kebebasan tersebut, seolah - olah sang gadis sedang melampiaskan segala hasrat nafsu birahinya yang telah terpendam di dalam dirinya selama tiga puluh tahun lebih hidup sebagai seorang perawan....

Chương tiếp theo