webnovel

Chapter 22: The Box (Part 2)

Author masih menyilangkan tangannya dan menatap Krystal yang sedang mengamati kotak yang di pegang olehnya, "oke, kalo gue boleh tau... berarti lo punya kaya gini di rumah?" Author hanya berdehem lalu menghembuskan napasnya dan menatap Krystal, "oke-oke..." Krystal langsung menaruh kotak tersebut lalu menatap gemboknya, "gue... ngerasa kalo ini custom. Jadi buyut lo pesen ke pemilik toko sebelumnya, gue... bisa buka ini tapi.. bakalan ada beberapa kerusakan. Dan itu kalo lo setuju" Author langsung menatap Robert.

"Maafkan aku nona, apa kau bisa membukannya dengan lembut?" Author langsung menggaruk rambutnya, "buyut, lo udah sono istirahat aja" Robert langsung menggeleng, "aku selalu saja melewatkan hal yang seru" Author hanya mendengkus kesal, "udah-udah.." Pacar Author langsung menaruh nampan yang berisi teh lalu menatap Author, "aku.. ke belakang dulu" SinB langsung memberikan Krystal sebuah map lalu Krystal menatap map tersebut.

"Kalian berdua... mau ke El Dorado? Gue bisa kok bawa kalian ke sana" SinB langsung duduk di arm chair lalu menatap Krystal tajam, "denger kak Kryst. Mereka berdua harus di bawa keluar negeri ini diem-diem. Kalo ketahuan sama Sam bisa gawat" Author langsung mengangguk setuju, "aku akan membunuh adikku dengan tanganku sendiri" Krystal langsung mengangguk.

Author mengusap dagunya dan menatap Krystal, "Ryujin masih lama jalan ke sininya. Gue juga khawatir sama Chaeryoung, dia kena racunnya. Gue mohon Kryst, tolong buka kotaknya" Krystal langsung menatap Author, "gue usahain" Author langsung mengangguk "makasih" SinB langsung berdiri dan menatap Author.

Makassar, Indonesia 2020 AD

Jennie dan Jessica langsung mengetok pintu rumah "permisi" Jessica langsung memencet bel yang berada di samping pagar lalu menatap pintu masuknya kembali, "Permisi, Yunaaa" Jessica langsung menghembuskan napasnya kasar lalu memanjat pagar dan membukakan pagarnya untuk Jennie, "kalo ketok-ketok kek begitu bakal tuh bocah kabur" Jennie langsung memutar matanya malas, "gue sebenernya gak mau kerja sama lo, adek lo udah bikin Author menderita tau gak!" Jessica langsung mendengkus kesal. "Gak lo aja woy!" Jessica dan Jennie langsung menghembuskan napasnya.

"Permisi, Yunaaaa" suara pintu di buka membuat Jennie dan Jessica langsung diam dan menapat pintu tersebut, "kalian siapa ya? Mau ada apa?" Jessica langsung menunjukkan lencana FBI, "itu asli?" Jessica langsung memepet Yuna ke tembok dan memborgol tangannya. "SALAH GUE APAAN ANJIR!?" Yuna langsung di dudukan di terasnya lalu Jennie langsung menunjukkan artikel yang di tulis olehnya. "Iya, itu tulisan gue. Kalo kalian mau plagiatin, gapapaaa.. gue ikhlas. Tapi netijen Indonesia? Gak bakal!" Jessica langsung mengusap wajahnya kasar.

"Banyak bacot juga ini bocah, pusing gue" Jessica langsung menatap Yuna, "denger, kedatangan gue sama dia ke sini cuman mau tanya" Yuna langsung membuang pandangannya, "denger ya, kakak-kakak... seluruh tulisan gue bisa di pertanggung jawabkan karena gue punya source" Jennie langsung menatap Jessica, "cek komputernya" Jennie langsung mengangguk dan ia langsung berjalan menuju kamar Yuna. Jessica langsung menatap tajam Yuna, "Source lo salah! Nama Source lo siapa? Kalo berani, sini sebut" Yuna langsung mengendikkan bahunya.

"Gue ketemunya di IG, dia cakep sih ngeliat foto-fotonya. Kalo bisa di bilang 11 12 sama Park Chanyeol" Jessica langsung diam dan menatap Yuna. "User name IGnya apa?" Yuna langsung menatap Jessica "tolong lepasin, anjir1" Jessica langsung menggeplak kepala Yuna. "Sopan dikit napa" Jessica langsung memberikan hapenya, "telpon orang tua kamu suruh pulang, Soalnya kamu mau masuk penjara. Yuna langsung mengambil hape Jessica dan membuka akun Instagram milik Jessica.

"Dah, ini" Jennie langsung keluar lalu mengambil hape Jessica, "dia..." Jennie langsung menatap Jessica dan mengangguk, "Yuna ya nama lo?" Yuna langsung ngangguk, "khsusus lo gue jawab" Jennie langsung menggeret kursi yang ada di samping Yuna lalu menatapnya tajam, "kalo bolehtau, lo dapet source dari dia, apa udah yakin?" Yuna langsung mengangguk dengan ragu. "Tapi gue juga masih ada kesendat-kesendatnya sih... lo tau gak? Kalo Clemont sama Anderson gak akan pernah akur selamanya" Jennie mengangguk.

"Nah... sebenernya, ada penengah mereka dan... lo bisa gak suruh tante ini lepasin borgol gue" Jessica langsung melotot dan memberikan tatapan dinginnya, "lo bilang apa tadi!? Tante??" Yuna langsung mengangguk dengan polosnya, "kak Jes" Jessica yang merasa tersudut langsung melepaskan borgolnya lalu Yuna mengusap-usap bekasnya. "Gini ya KAKAK-KAKAK SEKALIAN" Yuna langsung melegakan tenggorokannya, "penengahnya, dari keluarganya si orang yang gue kirim user name di IG tante" Jessica langsung melihat dan mengerutkan keningnya.

"Dan bukti kalo Jackson Anderson itu punya anak tiri Robert Anderson apa?" Yuna langsung mengusap dagunya, "hanya darah Raja sejati yang bisa membuka samudera dan membelah lautan" Jennie dan Jessica langsung mengerutkan keningnya, "gue gak ngerti ini bocah ngomong apa" Jessica langsung mendengkus kesal, "yang bener dong!" Yuna langsung mendengkus kesal, "udah ya, gue gak di bayar gak di kasih minum. JAHANAM KALIAN!" Yuna langsung berdiri dan berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Dia kelas 6 SD kelakuan kek udah umur 20-an, duh... bocah zaman sekarang cepet banget dewasa" Jennie langsung menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "tapi... ada yang aneh deh..." Jessica langsung menatap Jennie, "apaan?" Jessica langsung duduk dan memasukkan kembali borgolnya kedalam kantong jelana jeansnya. "Hanya darah Raja sejati yang bisa membuka samudera dan membelah lautan" Jennie langsung menjentikkan jarinya, "gue punya ide" Jessica langsung menatap kesekitarnya dan mendapati Yuna yang membawa nampan berisi minuman dan dua toples nastar.

"Gak usah repot-repot.." Yuna langsung meletakkan nampannya di meja dan duduk di kursi terasnya, "siapa yang mau nawarin lo?" Jessica ingin sekali membunuh Yuna namun dia harus bisa sabar, "udah-udah, ayok gue udah tau" Jennie dan Jessica langsung meninggalkan perkarangan rumah Yuna.

.

.

.

.

.

.

"Jadi..." Jennie langsung menunjuk foto Author dan langsung mendapatkan tatapan membingungkan dari Jessica, "iya itu calon iparan gue, terus maksud lo?" Jennie langsung menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "Author pernah bilang kalo dia pernah di percaya buat ngendarain kapal. Dan dia kapten geladak, bener gak sih?" Jessica mengangguk, "terus, maksud lo apa?" Jennie langsung mengusap dagunya.

"Mungkin gak sih, kalo Author itu keturunan asli? Gue jujur, aja... gue juga gak ngerasa dia gak ada mirip-miripnya sama Ryujin, sama kita semua" Jessica langsung mengangguk, "dia Arab seorang sih, bener juga" Jessica langsung menggaruk rambutnya, "apa... Author sebenernya kelempar ke dimensi lain?" Jessica langsung menggeplak kepala Jennie menggunakan kertas yang ia lipat. "Tau sakit gak sih?" Jessica hanya menatap Jennie.

"Kalo emang Author kelempar dari dimensi lain, dia palingan dari tahun 678 SM" Jennie langsung tertawa "anjirlaaah.. malah ketawa" Jennie langsung meminum air mineralnya, "tapi, lo ada benernya juga.. kita gak mungkin asal nuduh gitu kalo Author malah anak tiri dari keluarga Anderson" Jennie langsung melegakan tenggorokannya lalu menatap foto Author, "apa kita bertiga ngejalanin test DNA aja, atau... kita interogasi Queen Rachel?" Jessica langsung mengangguk.

"Kita harus interogasi nenek lo, gue malah curiga dia nyembunyiin sesuatu" Jennie hanya mengangguk, "ide bagus, gue siap juga kalo di test DNA" Jessica langsung menuliskannya di papan tulis.

.

.

.

.

.

.

Yorkshire, United Kingdom 2020 AD

Author langsung merebut kotak tersebut dari tangan Krystal lalu menatapnya dengan seksama, "diem.. gue dapet pengelihatan" Krystal langsung duduk dan seluruh orang menatap Author bingung, SinvB langsung menghembuskan napasnya kasar lalu menatap Author, "gue selama ini gak percaya sama lo Kryst, tapi ntah kenapa gue percaya sama lo" Author langsung menggeser puzzelnya hingga gambar yang di gembok tersebut langsung menyatu. "Ini..." Author mengangguk.

"El Dorado" Author langsung mengamankan isinya dan menatap ke Robert, "gue mau tanya sesuatu sama lo yut" Robert langsung menatap Author, "kenapa lo gak bisa buka? Apa... lo gak ada keturunan Raja" Robert langsung mendengkus kesal. "Dengarkan baik-baik anak muda, aku adalah anak dari Jackson Anderson. Aku bukan Raja, tapi... Elizabeth adalah anak dari King Arthur" Author langsung mengangguk.

"Elizabeth, aku benar-benar merindukanmu" SinB langsung menghampiri Author lalu menatap Author, "selanjutnya gimana? Gue pengen ketemu Ryujin secepatnya" Krystal langsung tersenyum melihat Author, "Kryst, makasih" Krystal langsung mengangguk "jangan lupa undang gue oke?" Author langsung mengangguk, "pasti kok, gue gak akan pernah lupa sama lo" Krystal langsung mengangguk dan ia keluar dari rumah tua yang di tinggali oleh mereka.

"Jadi... selanjutnya gimana?" Author langsung menghembuskan napasnya, "Chaeryoung gak akan mati muda kok" Author langsung melihat ke halaman depan lalu mnyibakan tirainya sedikit "Rudolph!" Rudolph langsung menghampiri Author dan berlutut, "tolong beri ini ke penjaga kerajaan dan.." Author langsung memberikan sobekan bajunya, "Queen Rachel, pastikan Queen Rachel yang menerimanya" Rudolph langsung mengangguk, "apa ada lagi?" Author langsung mengangguk, "mulai detik ini, lo adalah kepala keamanan kerajaan yang baru" Rudolph langsung mengangguk dan langsung melaksanakan perintah Author.

"Keknya ntar Buckingham Palace, jadi Kingdom O' Jungle" Author langsung menggeplak kepala SinB, "jungle mulu lo pikirannya" Author langsung menghembuskan napasnya, "terus ada perintah?" Author langsung mengangguk, "lo Mbih, mereka gak bisa nyium bau lo" SinB langsung mengerutkan keningnya, "ntahlah, lo punya darah spesial" SinB hanya diam, "udah... sekarang lo cari bahan-bahan dan cari informasi di luaran sama Wendy" SinB langsung mengerutkan keningnya, "bahan apaan?" Author langsung memberikan daftar makanan dan minuman yang harus di beli.

"Pokonya, jangan kacang" SinB langsung mengangguk dan mengambil daftar belanja Author, "yang lainnya, kita mikirin apa isi di botol ini" SinB dan Wendy langsung keluar dari persembunyian mereka dan mereka langsung memasang topengnya. "Wen, lo ada yang aneh gak?" Wendy langsung menggeleng, "Author atau siapa?" SinB langsung menggaruk rambutnya, "Krystal" Wendy menatap SinB. "Ntah, ini firasat gue atau gimana... Krystal kek nyembunyiin sesuatu" Wendy langsung menggeplak kepala SinB "bisa aja lo" SinB hanya mengusap kepalanya lalu ia mendapati sebuah mobil Pickup Chevrolet berwarna putih mutiara terparkir di salah satu gang,

"Lo penasaran gak?" Wendy langsung mengangguk, SinB dan Wendy langsung mengintip dari jauh dan mendapati Krystal sedang di cekek oleh Lim, "dimana Author???" SinB langsung menatap Wendy, "tolongin gak ini?" Wendy langsung menggaruk rambutnya "tolongin aja kali ya?" SinB langsung menggeplak Wendy. "Yodah-yodah, kita tolongin dulu aja" Wendy langsung mengambil batu dan mengenai sasaran.

"TIMPUKIN AJA NOH BEGAL" SinB langsung melempari Limario batu, "setan pergi sono" Wendy dan SinB langsung melempari batu hingga Limario dan anak buahnya langsung pergi, "sono lo pergi!" Krystal langsung menghembuskan napasnya lega lalu menatap SinB dan Wendy, "makasih, kalo gitu gue duluan" SinB langsung menahan tangan Krystal. "Lo nyembunyiin sesuatu kan?" Krystal langsung menunduk dan mengangguk.

Wendy hanya diam dan menatap SinB, "gue mau belanja dulu" SinB langsung memberikan tongkat baseballnya, "cerita sama gue" Krystal langsung mengangguk lalu menghembuskan napasnya kasar.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YANG SIDER GUA DOAIN SEMOGA DAPAT HIDAYAH UNTUK MENEKAN TANDA BINTANG, HARGAI KAMI PARA AUTHOR YANG SUDAH BERUSAHA MENUANGKAN IDENYA DALAM BENTUK TULISAN :). Maafkan jika tidak nyambung.

Chương tiếp theo