Tembok terluar Sandhur City
Pukul 0130, 1 September 2025
Jarak dari garis pantai menuju Celah Railev kurang lebih adalah 60 km. Sedangkan jarak dari Celah Railev menuju Lagra City kurang lebih 70 km. Dengan total jarak 130 km, elemen kavaleri Buriek Guard sebenarnya bisa mencapai Lagra City dalam waktu 4 jam dan langsung melancarkan taktik hit&run terhadap pos sentry di sekitar kota tersebut.
Taktik hit&run diharapkan dapat meruntuhkan moril dan konsentrasi sentry di perimeter terluar sehingga saat elemen utama tiba pertahanan mereka sudah jauh menjadi lebih lunak untuk ditembus.
Namun Jenderal Griek memilih untuk menahan ofensif elemen darat ke Lagra City sesuai rencana strategis yang dirancang oleh Marshal Keraz. Dari seluruh elemen yang berhasil didaratkan pada gelombang pertama, ia hanya menempatkan empat elemen infanteri setingkat divisi disekitar Lagra City pada jarak 20 km dari tembok kota, ditambah empat elemen kavaleri setingkat skuadron untuk melakukan patroli area pada celah diantara keempat divisi.
Elemen yang tersisa kemudian ia kirim melambung ke utara. Dalam waktu delapan jam sejak Celah Railev direbut, elemen kavaleri sudah berhasil mendirikan dynamic-perimeter di sepanjang perbatasan Region Sandhur dengan Region Sviek dan Region Rivek. Sementara di belakangnya elemen infanteri reguler melakukan marching siang malam. Di saat yang sama elemen konstruksi, elemen infantri elit dan perbekalan hilir mudik dikirim melalui udara oleh skuadron spesialis serang darat.
Selain menjadi sarana angkutan udara, Buriek Air Corps juga dengan intens melancarkan serangan bumi hangus ke Lagra City, gangguan berat terhadap elemen darat Sviek Guard dan Rivek Guard yang bergerak menuju perbatasan, serta melakukan patroli hunter-killer terhadap Combat Air Patrol dari pihak oposisi.
Hanya dalam waktu empat hari, Buriek Guard berhasil membangun garis pertahanan yang sangat kokoh di sepanjang perbatasan Region Sandhur dengan Region Sviek dan Rivek. Dengan kondisi Levsait dan Raisait yang sangat ideal untuk mengganjal serbuan via darat dan adanya payung udara yang sangat memadai, diperkirakan butuh perbandingan 1:16 bagi pihak penyerang jika mereka ingin menembus pertahanan yang dibangun Buriek Guard.
Tepat saat pintu perbatasan dengan Region Sviek dan Region Rivek berhasil ditutup rapat-rapat, saat itu juga elemen Buriek Guard dari pendaratan gelombang kedua dan ketiga diperintahkan menyerang Lagra City dengan kekuatan penuh.
Jenderal Griek memandang peta di hadapannya sambil menghela nafas dalam-dalam.
"Momen paling rapuh berhasil dilalui dengan aman, hari ini kita akan makan siang di dalam Kastil Lagra."
Perwira staf dan perwira lapangan di sekitar Jenderal Griek segera tergelak, sebelum salah satunya menyeringai dari telinga ke telinga dan bertanya.
"Jenderal, bagaimana dengan jarahan?"
"Selain Nouel, bahan pangan dan ladang, semuanya akan dibagi sesuai tanda jasa, bukan pangkat."
". . ."
"Kalian bebas melakukan apapun terhadap tawanan, tapi pastikan semuanya sudah dieksekusi dan dikremasi besok pagi. Jangan sampai saat Marshal Keraz tiba beliau melihat mayat berceceran di jalanan."
""""Sir!""""
Tidak lama berselang, 400 ribu personel Buriek Guard dari berbagai elemen bergerak merapat menuju Lagra City dari berbagai arah.
Serbuan dilakukan jauh sebelum Air Corps bisa beroperasi dan memberikan dukungan karena defender di Lagra City diperkirakan sudah tidak bisa memberikan perlawanan berarti.
Apalagi selama beberapa hari terakhir Buriek Air Corps diperkirakan sudah berhasil mengeliminasi lebih dari setengah penduduk Lagra City.
- - - - -
Sejak beberapa hari lalu Sandhur Guard sudah menarik personel yang ditempatkan di pos sentry di sekitar Lagra City. Jadi elemen Buriek Guard bisa mendekati tembok terluar Lagra City tanpa menemui oposisi.
Begitu elemen terdepan Buriek Guard terlihat dari tembok kota, lonceng tanda bahaya segera menggema ke setiap sudut Lagra City. Personel Sandhur Guard dan penduduk Lagra City dalam sekejap sudah menempati pos masing-masing.
Namun serangan bumi hangus yang dilancarkan Buriek Air Corps selama beberapa hari terakhir benar-benar menguras tenaga dan sumber daya Lagra City. Jadi wajar kalau dalam beberapa tarikan nafas elemen Buriek Guard sudah berhasil menembus puluhan titik pertahanan di atas tembok kota.
Kapten Taggar hanya bisa menggertakan gigi saat personel Buriek Guard dengan brutal membantai wanita dan penduduk lanjut usia yang bertugas menuangkan minyak panas keluar tembok kota.
Kapten Taggar tahu ia akan segera menemui ajalnya, namun ia tetap berharap agar beberapa anak-anak yang bertugas melemparkan batu kepada para penyerbu bisa mundur dari tembok kota.
Sebelumnya Sandhur Guard dan Sandhur Air Corps gagal melindungi orang tua atau sanak keluarga anak-anak tersebut, karena itu ia ingin sedikit meringankan penyesalan di hatinya.
"Sandhur Guard, dengarkan perintahku!"
". . ."
"Lindungi agar anak-anak di pos batu bisa mundur ke garis belakang!"
Tidak ada teriakan atau jawaban yang terdengar, namun setiap personel Sandhur Guard yang masih bisa bertarung segera membentuk formasi tempur sesuai instruksi Kapten Taggar. Sementara beberapa personel Sandhur Guard dengan sigap memandu anak-anak yang masih hidup turun dari tembok kota.
Tentu saja personel Buriek Guard yang sudah berhasil naik ke tembok kota tidak tinggal diam. Dengan sigap mereka menyergap dan tanpa pilih-pilih memenggal kepala anak-anak yang sedang mencoba turun dari tembok kota. Hasilnya, puluhan anak berhasil turun dari tembok kota dengan selamat, namun ratusan lainnya terbunuh dalam proses.
Kapten Teggar sendiri harus merelakan pinggang kiri dan paha kananya menerima luka fatal demi melindungi seorang anak, namun ia tidak menyesal.
'Semoga defender di Kastil Lagra bisa bertahan hingga bantuan dari Region Sviek dan Region Rivek tiba.'
Gumam Kapten Teggar sebelum sebuah tombak menembus jantungnya, disusul tendangan yang mengantarnya jatuh ke dasar dinding kota dan bergabung dengan ribuan mayat defender Lagra City lainnya.
Tidak lama berselang, Buriek Guard berhasil menduduki tembok selatan Lagra City dan gerbang kota segera dibuka lebar-lebar.
- - - - -
Sinar matahari pagi masuk ke ruang kerja Viscount Issel tanpa terhalang, namun kehangatannya tidak bisa bisa mengusir suasana muram yang menyelimuti hati Sang Viscount.
Saat Viscount Issel menyaksikan bagaimana Rider dari Sandhur Corps berjatuhan dari langit di atas Lagra City layaknya hujan, ia segera sadar kalau perbedaan kemampuan manuver akrobatik antara Rider dari Sandhur Air Corps dan Buriek Air Corps sangatlah besar hingga Rider dari Sandhur Air Corps sedikitpun tidak bisa memberi perlawanan. Artinya Kingdom Buriek sudah sejak lama mempersiapkan serbuan ke Region Sandhur.
Dan begitu Buriek Air Corps melancarkan serangan bumi hangus secara besar-besaran ke Lagra City, Sang Viscount pun sadar kalau kejatuhan Lagra City hanya tinggal menunggu waktu.
Apalagi pada hari keempat setelah pendaratan Kingdom Buriek, Region Sviek dan Region Rivek menyatakan dengan tegas mereka tidak akan mengirim bantuan dan memilih memperkuat pertahanan di perbatasan. Di saat yang sama Makai Guard juga membalas permintaan bantuan dari Viscount Issel dengan memintanya melakukan pengunduran ke Region Rivek.
Viscount Issel sama sekali tidak ambil pusing jika ia harus kehilangan Lagra City, yang menjadi beban di benaknya adalah, bagaimana prosesnya. Mengingat saat ini ada lebih dari 20 ribu jiwa yang berlindung di Kastil Lagra, dan lebih dari setengahnya adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun.
'Region Sandhur tidak pernah terlambat apalagi menunggak upeti ke Kingdom Makai, namun mereka sama sekali tidak bisa diandalkan saat bencana datang menghampiri Region ini.'
Tidak sulit bagi Viscount Issel untuk mengambil kesimpulan, kalau Kingdom Makai menolak mengirim Makai Navy Corps dan Makai Air Corps untuk menyerang elemen pendarat Kingdom Buriek yang bersiaga di lepas pantai karena mereka berniat menggunakan fase awal pertempuran sebagai sarana pengumpulan intel, dan sepenuhnya sadar kalau langkah tersebut sama saja dengan mengorbankan Region Sandhur.
Viscount Issel mengetuk-ketukan jarinya ke meja sebelum berkata kepada buttler kepercayaannya.
"Benarkah tidak ada satupun defender di tembok kota yang berhasil mundur ke kastil ini?"
"Ya, Baron Ossik ikut berjaga di gerbang kastil untuk memastikan pintu dibuka hingga detik-detik terakhir. Namun hingga elemen terdepan Buriek Guard tiba, tidak ada satupun defender yang muncul."
'Kuharap mereka tidak mengeksekusi anak-anak yang ikut mempertahankan tembok kota.'
Gumam Viscount Issel sebelum dengan mantap ia berkata.
"Kirim pernyataan menyerah ke Kingdom Buriek. Mereka tidak melancarkan serangan bumi hangus ke kastil ini pasti karena mengharapkan penyerahan diri."
Buttler kepercayaan Viscount Issel seketika terhenyak sebelum berkata.
"Viscount, jika Anda menyatakan menyerah ke Kingdom Buriek, maka anggota terpenting Keluarga Issel yang sudah tiba di Region Rivek akan langsung dieksekusi."
"Aku bersedia menukar nyawa keluargaku demi puluhan ribu nyawa di kastil ini, dan pastikan kau memohon agar mereka tidak mengeksekusi tawanan yang tertangkap."
Butler kepercayaan Viscount Issel segera menghela nafas dalam-dalam sebelum membungkuk kecil dan berkata.
"Dimengerti, pernyataan penyerahan diri ke Kingdom Buriek akan segera saya kirim bersama permohonan agar para tawanan tidak dieksekusi."
- - - - -
Pos Komando Buriek Guard, 3 km di sebelah selatan Kastil Lagra
Pukul 0730, 1 September 2025
Jenderal Griek sedang melakukan pemeriksaan terakhir terhadap rencana serangan ke Kastil Lagra ketika operator Kristal Komunikasi melapor.
"Jenderal, Marshal Keraz mengirim perintah umum, serangan ke Kastil Lagra harus ditunda hingga ada perintah selanjutnya."
Dahi Jenderal Griek segera berkerut sementara ia bertanya kepada operator Kristal Komunikasi.
"Apa maksudmu Marshal Keraz mengeluarkan perintah penundaan serangan?"
"Viscount Issel baru saja mengirim pernyataan penyerahan diri bersama permohonan agar tawanan yang tertangkap tidak dieksekusi, dan Marshal Keraz menerimanya."
"Kenapa Marshal Keraz menerima penyerahan diri dari Viscount Issel, bukankah kita sedang melancarkan perang genosida ke Region Sandhur?"
Keheningan menyelimuti pos komando, baik operator kristal komunikasi, perwira staf maupun perwira lapangan, semuanya tidak ada yang berani menjawab pertanyaan sinis dari Jenderal Griek.
Jenderal Griek lalu menghela nafas dalam-dalam sebelum menoleh ke arah salah satu perwira staff.
"Rhoe, berapa tawanan yang kita miliki?"
Brigadir Rhoe segera membuka buku catatan di tangannya sebelum menjawab.
"Total 127, 19 diantaranya adalah personel Sandhur Guard sementara sisanya adalah anak-anak yang ikut mempertahankan dinding terluar. Mereka sedang melakukan pengunduran dari tembok timur dan selatan ketika elemen yang berhasil menembus tembok utara memotong rute mundur mereka."
". . ."
"Kapten yang menangkap mereka menolak melakukan eksekusi ditempat dan sekarang ia sedang menjalani hukuman administratif. Sementara eksekusi terhadap tawanan akan dilaksanakan dalam satu jam."
Jenderal Griek menyeringai kecil sebelum berkata.
"Lanjutkan proses eksekusi sesuai rencana, tapi lakukan di hadapan defender di dinding Kastil Lagra, dan jika mereka merespon maka segera lancarkan serangan skala penuh."
Brigadir Rhoe sadar ada kemungkinan ia akan ikut dieksekusi jika sampai mempertanyakan perintah dari Jenderal Griek, meski begitu ia tetap bertanya mengingat tidak menjalankan perintah dari Markas Besar juga bisa membuat ia dieksekusi bersama seluruh keluarganya.
"Jenderal, bagaimana dengan perintah dari Marshal Keraz?"
Beberapa orang di Pos Komando menyangka pertanyaan Brigadir Rhoe akan memancing ledakan amarah Jenderal Griek, namun Sang Jenderal hanya tersenyum sebelum berkata dengan kasual.
"Laporkan kalau eksekusi telah dilaksanakan sesaat sebelum perintah dari Marshal Keraz tiba."
""""Sir!""""
Di bawah tatapan tajam Jenderal Griek, seluruh perwira staf dan perwira lapangan di Pos Komando menjawab serentak, dan perintah eksekusi pun segera dikeluarkan.
*****