Kamp Tawanan Perang, Benteng Cambia.
Pukul 1215, 2 April 2025
Dengan wajah dipenuhi kegetiran Baron Mhors memasuki Kamp Tawanan Perang di Benteng Cambia. Beberapa hari yang lalu ia meninggalkan benteng raksasa tersebut sebagai salah satu penguasanya, tapi kini ia harus kembali sebagai tawanan perang.
'Setidaknya aku masih hidup.'
Gumam Baron Mhors untuk menghibur diri.
Sebelumnya, begitu ia menerima berita Benteng Cambia menerima serangan fatal dan Rider yang melancarkan serangan balik dirontokkan tanpa bisa mendekati para penyerang. Tanpa membuang waktu ia dan Baron Eslei segera memutuskan untuk mundur dari garis depan.
Sebuah keputusan yang tepat karena dari jarak 5 km ia masih bisa melihat malapetaka yang menimpa Perkemahan Koalisi Utara.
Sementara Baron Eslei memilih rute memutar ke timur laut, Baron Mhors memilih rute langsung menuju utara, dengan harapan rute tersebut cukup aman karena masih ada di koridor yang dijaga oleh elemen Koalisi Utara.
Masalahnya, tanpa peringatan terlebih dahulu sebuah pos Koalisi Utara yang terletak 1 km di hadapannya tiba-tiba saja tertimpa hujan tombak api dan hancur lebur hingga nyaris tidak tersisa.
Baron Mhors tidak sempat memikirkan bagaimana musuh bisa menyerang hingga jarak yang begitu jauh dan langsung memacu kudanya secepat mungkin. Namun sebelum ia melewati perbatasan, entah darimana sebuah gerobak terbang tiba-tiba muncul dan menghadangnya
Beruntung orang-orang yang mengendarai capung besi tersebut mengenali dirinya sebagai bangsawan dan memilih menangkapnya. Tentunya setelah mereka membantai sebagian besar pengawalnya yang mencoba menjatuhkan capung besi tersebut menggunakan busur dan anak panah.
"Selamat bergabung dengan teman-temanmu, para bangsawan berkumpul di kabin paling kanan."
Kata salah seorang penjaga sambil tersenyum riang.
Setelah sekilas memandang kabin sederhana yang akan menjadi tempat tinggalnya, Baron Mhors segera mengerutkan dahi sebelum menoleh ke arah Centurion yang mengawalnya.
"Ini bukan perlakuan yang pantas diberikan kepada seorang Baron meski ia adalah tawanan perang."
Sang Centurion menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab dengan kasual.
"Sebagai informasi, jika dalam lima hari tiga Region yang bergabung dalam Koalisi Utara menolak membayar ganti rugi perang dan tuntutan lainnya. Semua bangsawan yang tertangkap akan dihukum mati atas kejahatan membunuh penduduk sipil di perbatasan dan invasi ke wilayah Koalisi Utara akan segera dilancarkan."
'Menghukum mati bangsawan hanya karena pembantaian terhadap beberapa ratus rakyat jelata? Aku yang salah dengar atau Centurion jahanam ini sedang menakut-nakutiku.'
Baron Mhors ingin bertanya lebih jauh tapi Centurion yang mengawalnya sudah berjalan menjauh. Sementara anggota Tuscan Guard yang menjaga gerbang menatapnya dengan penuh cemooh.
- - - - -
Kastil Dohark, Dohark City, Region Tarai
Pukul 08.00, 3 April 2025
Di sebuah ruang pertemuan mewah, tiga bangsawan duduk berhadapan dengan wajah muram.
Count Weizz, Pemimpin tertinggi Region Tarai
Viscount Olrig, Pemimpin tertinggi Region Liqua
Viscount Yelk, Pemimpin tertinggi Region Dharpa
Ketiga pemimpin tertinggi Region dari utara tersebut baru saja menerima kabar kalau ketiga pemimpin tertinggi Koalisi Utara tertangkap hidup-hidup dan tebusan yang diajukan Region Tuscan luar biasa mahal hingga membuat ketiganya hampir saja muntah darah.
Masalahnya, beberapa saat sebelumnya ketiganya mendapat laporan kalau enam divisi yang dikerahkan untuk menghadang Tuscan Guard yang diperkirakan akan melancarkan serbuan balasan dari Benteng Cambia, diluluh lantakkan oleh sebab yang belum bisa dipastikan tepat sebelum matahari terbit, saat mereka mencapai posisi 12 km dari Benteng Cambia.
"Aku memutuskan untuk memenuhi tuntutan mereka demi mencegah kerusakkan yang lebih besar."
Count Weizz membuka pertemuan dengan nada berat, layaknya pidato pembukaan dalam sebuah pemakaman.
"Tuntutan mereka memang luar biasa mahal, tapi mereka tidak secara spesifik meminta emas. Jadi kita bisa membayarnya dengan lahan di perbatasan."
Viscount Olrig menambahkan dengan nada yang tidak kalah berat.
"Tapi apakah kita hanya akan diam saja, mengikuti keinginan mereka? Sekedar mengingatkan kita kehilangan lebih dari 100 ribu personel militer dalam operasi kali ini."
Ketidakrelaan terlihat jelas dalam tatapan Viscount Yelk, meski ia sadar kalau Amethyst Merchant yang ada di belakang Region Tuscan adalah pembawa malapetaka yang tidak boleh diremehkan.
"Tentu saja tidak, sekarang kita tahu siapa yang bertanggung jawab atas lenyapnya Kavaleri Sidewick dari Region Rowane beberapa bulan yang lalu."
". . ."
"Kita bisa mengajak Region Rowane untuk menyebarkan sentimen negatif terhadap Amethyst Merchant, sambil mengirimkan semua informasi yang kita tahu ke Kingdom Makai. Aku yakin ada banyak keluarga bangsawan rakus yang akan tergoda untuk melahap Amethyst Merchant, dan kita akan menindaklanjutinya dengan mempertemukan mereka dalam peperangan total."
Killing intent berkilat dalam tatapan Count Weizz, sementara Viscount Olrig dan Viscount Yelk menyeringai dari telinga ke telinga.
- - - - -
Ruang CO, Harley Quine MOA.
Pukul 0700, 7 April 2025
Pagi ini, seluruh pemimpin tertinggi TF Amethyst berkumpul di ruang kerja Jenderal O'Neil.
Brigjen. William Rayden dari Ground Combat Group,
Daniel Nate dari Intelligence & Diplomacy Group,
Kol. Patricia Cruz dari Aviation Combat Group,
Kol. Emil Montana dari Logistic & Support Group,
dan Vex.
Semua petinggi TF Amethyst tersebut berkumpul untuk membahas hasil akhir konflik dengan Koalisi Utara, yang terdiri dari:
=> Tiga pemimpin tertinggi Koalisi Utara selamat dari salvo artileri karena kebetulan tidak berada di area yang menjadi konsentrasi elemen Koalisi Utara. Saat diinterogasi mereka bekerja sama penuh dan bersedia menyebutkan semua mata-mata koalisi utara yang ada di Region Tuscan.
=> Region Tarai, Region Dharpa dan Region Liqua bersedia membayar ganti rugi perang dan tebusan tawanan menggunakan lahan di perbatasan. Lahan tersebut akan disewakan secara gratis kepada Amethyst Merchant selama 20 tahun pertama.
=> Benteng Cambia akan dioperasikan oleh Tuscan Guard dengan asistensi dari TF Amethyst. Sementara seluruh rampasan perang baik itu harta benda, logistik atau perlengkapan militer akan menjadi hak Region Tuscan.
=> Sebagai bentuk perayaan kemenangan, Amethyst Merchant akan memperpanjang subsidi pembayaran fasilitas umum bagi penduduk Region Tuscan hingga 3 bulan.
Vex menyesap teh di tangannya sebelum berkata.
"Sebenarnya aku berharap kita bisa melenyapkan 80% kapasitas militer tiga Region dalam Koalisi Utara."
Brigjen. Rayden mengangguk kecil sebelum berkata
"Setidaknya konflik ini berakhir tanpa perlu mengalihkan personel GCG yang sedang beroperasi di South East Triangle. Kita juga berhasil mencegah agar pertempuran tidak masuk ke dalam Magwurt City."
Jenderal O'Neil tersenyum sebelum berkata.
"Ya, sekarang kita bisa kembali ke rutinitas harian."
Tanpa perayaan kemenangan atau perayaan apapun, Jenderal O'Neil mengakhiri pertemuan. Para petinggi TF Amethyst kemudian kembali ke ruang kerja masing-masing. Jenderal O'Neil sendiri lalu mengerjakan tugas hariannya seperti hari-hari lainnya.
Setiap petinggi TF Amethyst sadar kalau mereka bertanggung jawab atas keberangkatan lebih dari 100 ribu jiwa menuju ke alam baka. Karena itu mereka memilih untuk menghindari perayaan kemenangan atau hal-hal lain yang dapat mengingatkan betapa pekat darah yang melumuri tangan mereka.
*****