"hm... menurutku, rasanya seperti naik rollercoaster." jawab Noel.
"roller coaster?" tanya Lea dengan mengangkat satu alisnya.
-N e w C h a p t e r-
"iya, selama berada di sekolah lamaku tadi, hatiku tidak tenang seperti detik-detik sebelum menaiki wahana rollercoaster, semuanya terjadi dengan sangat cepat. Belum lagi, penyamaran kita yang hampir terbongkar juga para satpam yang mengejar kita, semuanya terasa sangat baru dan menyenangkan. Terima kasih ya semuanya, udah membantuku seperti ini," ucap Noel dengan perkataannya yang panjang lebar sambil mengenakan senyum bahagia sampai ke ujung mata.
Mendengar hal itu, Eden, Lea, Lucas, dan Pak Sugimin turut tersenyum bangga.
"ternyata elu cerewet juga ya, padahal first impressionnya pendiam." balas Eden.
"Jangan berterima kasih dulu, misinya masih ada beberapa lagi, jadi berterima kasihlah pada saat itu." jawab Lucas yang menanggapi perkataan Noel.
"dan satu lagi, kamu mending ucapin terima kasih sama Sa Yoo, soalnya dia yang pertama kali ajuin misi ini." ucap Lea.
Dengan mengangguk-anggukkan kepalanya, Lucas menjawab "iya, kita juga ngebantuin elu nggak gratis-gratis amat, ntar gue sih bakal digaji sama bokap nya Sa Yoo, yang lain juga dapet imbalan kan?"
"Sa Yoo? Kenapa dia sampai segini baiknya padaku?" tanya Noel dengan penuh tatapan kebingungan.
"nah, itu dia orangnya tuh cuek bebek, nggak mungkin tiba-tiba seperti ini. Lea, elu tau sesuatu kan?" tanya Lucas.
Lea yang berpura-pura menunjukkan muka kebingungan, bertanya balik, "apanya?"
"Alasan Sa Yoo baik banget sama Noel, kan elu temen baiknya, sesama cewek lagi"
"ya gitulah, intinya bukan urusanmu..." jawab Lea yang sebenarnya tahu alasan dibalik kebalikan Sa Yoo.
"lah? Malah nambah bikin penasaran dah, ngegantung amat sih... intinya, siap-siap aja Noel, suatu saat mungkin Sa Yoo bakalan minta elu buat balas budi. Dia bukan tipe orang yang berbuat baik secara gratis." jawab Lucas
'balas budi? apa yang dinginkannya dariku?' tanya Noel dalam hatinya.
B O N U S: 1. Cogans
Beberapa hari sebelumnya, di ruang jurusan IPA.
Hanya Lea dan Sa Yoo anak jurusan IPA yang datang cepat untuk mengerjakan tugas Biologi, sedangkan Eden dan anak-anak jurusan IPS masih belum hadir.
Di tengah keheningan, Lea yang mulai tak bisa menahan rasa penasarannya mulai membuka bahan pembicaraan tanpa basa-basi pada Sa Yoo.
"Yoo, cerita yang sebenarnya, kok tiba-tiba baik sih?" tanya Lea dengan matanya yang berbinar penuh rasa penarasan.
Sa Yoo malah bertanya balik pada Lea,"tiba-tiba baik apanya?"
"yaelah, masa gak ngerti sih? Itu loh Noel, ini ga bermaksud gibah atau apa ya. Cuman penasaran aja, kok orang sepertimu mau ngebantu cuma-cuma?"
"omo omo, kok semua pada nanya gitu sih?! Kamu juga, katanya best chingu, hiks, aku kecewa~" ucap Sa Yoo dengan gaya lebaynya sambil memegang sapu tangannya untuk mengelap air mata yang bahkan tidak kunjung keluar.
"permisi, dramanya udah selesai mbak Endah?" tanya Lea dengan wajah datar.
"Ih! Kan udah dibilangin, jangan pernah manggil pake nama asliku," Sa Yoo yang awalnya berusaha menitikkan air mata sekarang berubah menjadi ngambek.
"sori chingu,, ayolah spill dikit, plis~" bujuk Lea.
"hah..." Sa Yoo menghela nafasnya.
"Baiklah, kalau gitu, tapi janji buat rahasiain ini ya... Alesan utamanya tuh karena..."
"hm???" gumam Lea sambil mengangkat kedua alisnya dengan penuh tanda tanya.
"karena dari pertama kali masuk kelas hawa gantengnya Noel udah keluar~" jawab Sa Yoo dengan nada alay dan pelafalan 'R' yang melebih-lebihkan.
"Iya sih, rada ganteng, tapi sepertinya bakal lebih ganteng kalau rambutnya dipanjangin dik- Bentar, topik pembicaraannya bukan ituuu, Aku serius nanya Yoo," ucap Lea sambil mengernyitkan alisnya karena mulai tidak sabar.
"lah, iya aku juga serius jawabnya, tinggal rambutnya di tata dikit, udah perfect tuh. lagian aku juga udah punya planning kedepan buat dia, kalo mau tau, sini, aku bisikin." jawab Sa Yoo dengan wajah serius.
"Planning kedepan? Spill dikit dong... rencananya apa?" tanya Lea yang mendekatkan telinganya ke arah Sa Yoo.
"jadi... planning kedepannya, Noel bakalan jadi... calon nampyeon-ku~"
(A/N: nampyeon= suami)
Seketika raut wajah Lea yang awalnya ngambek menjadi datar kembali dan menghela nafasnya.
"hah... iya deh, aku yang salah nanya hal ginian ke kamu. Betewe, calon suaminya banyak banget sis, perasaan udah ada 20 nama yang disebut jadi calon suami minggu ini. Ganteng dikit langsung ngaku calon suami, Si tehyun apa kabar?"
"yah... mau gimana lagi, kamu gak ngerti rasanya jadi multi fandom seperti apa kan? terombang-ambing, dalam beberapa kapal, kencangnya angin tak menghalangi cintaku pada-"
Sa Yoo yang sedang melafalkan puisi kebanggannya disela oleh Lea.
"wait, sebelum dilanjutin lagi, aku ke toilet dulu ya, pengen muntah bentar terlalu geli,bye~" sela Lea sambil tersenyum polos dan perlahan-lahan meninggalkan ruangan.
"Ih! Bentar! Jangan keluar dulu! Tugasku belum selesai nih! Cih, katanya mau bantu ngerjain PR." gerutu Sa Yoo.
B O N U S: 2. insecurity
Setelah melancarkan operasi pertama dan melabrak SMA Beverly, anak-anak SMA Undar merayakan keberhasilan misi pertama mereka di sekolah.
"Cheeerrsss!" sorak delapan murid SMA yang berkumpul dalam kelas mereka itu sambil mengangkat gelas mereka yang berisi soda.
"selamat atas keberhasilannya, teman-teman. Sebagai wujud rasa empatiku, makanan pesan antar sore ini, saya yang traktir." ucap Hady dengan wajah senyum dan khas bicaranya yang sangat formal.
"daebak, Gomawo~ anak chaebol~" balas Sa Yoo.
(A/N: daebak=hebat/gila, gomawo=terima kasih(non formal), chaebol=orang kaya)
"Gaess, pokoknya kalian harus menonton rekaman ulang misi tadi! Gila, misi ini bener - bener berjalan sesuai pikiran gue! Yah, walaupun hampir dilabrak satpam, tapi tetap aja! Misi ini sukses besar!" ucap Lucas dengan suara yang menggebu-gebu kegirangan.
Karena sifat Lucas yang masih sangat kekanak-kanakan begitu pula dengan tinggi badannya yang masih dibawah 150 cm membuat murid-murid lain sering menjahilinya dengan sebutan 'bocil'.
Bagaimana tidak, sifatnya yang gemoi saat girang dan berbicar kasar saat ngambek terlihat imut di mata murid - murid yang lain.
"bocil hepi banget ya bun," ganggu Neth dengan nada candaan.
(A/N: bagi yang mungkin lupa, Neth itu yang punya channel yutup sebagai beauty vlogger terkenal.)
"bocil?! Asal elu tau aja, gue masuk 13 tahun ini!" bentak Lucas dengan raut wajah ngambeknya.
"iya deh, maaf bang jago, kita nonton rekaman ulangnya dulu baru lanjut ngambeknya ya." balas Neth.
Lucas memindahkan chip memori dari pulpen penyadap yang telah dikantungi Lea selama misi di SMA Beverly berlangsung, ke laptopnya untuk disimpan sebagai rencana cadangan.
Setelah itu, Lucas menyambungkan laptopnya dengan kabel VGA yang tersambung dengan proyektor ruang kelas dan rekaman ulang mulai diputar.
Noel's PoV
Kami berdelapan menonton hasil rekaman ulang dari awal saat masuk ke SMA Beverly hingga di saat kami berhasil kabur dari kejaran satpam.
Hasil rekamannya terlihat sangat jernih, suara yang terekam pun sangat jelas, bahkan suara - suara bisikan nyinyir juga kedengaran dan saat momen berlari pun, guncangan videonya terlihat sangat halus.
Tapi bukan hal itu yang membuatku takjub, video berdurasi 45 menit itu terus membuatku terbelalak dengan penuh kekaguman terhadap diriku sendiri.
Mungkin ini terdengar menggelikan, tapi aku merasakan perubahan dirku yang tak kusadari dari video rekaman itu hingga membuatku bertanya-tanya.
'yang terekam itu, beneran aku? Aku yang sempat merasa kecil dihadapan Kevin bisa menatap langsung ke arah matanya?' tanyaku dalam hati.
Disaat itu, aku mulai mengingat ke belakang, kalau seandainya aku tidak bertemu kakek yang memberiku brosur, kalau seandainya dulu aku tidak pindah ke SMA Undar, juga kalau seandainya aku tidak bertemu dengan teman-teman baruku,
'apakah aku juga bisa dengan gagah berani, kembali ke SMA Beverly untuk meminta surat keterangan pindah sekolah?'
Aku melihat sekeliling dimana teman-teman yang lain masih sangat serius menonton video hasil rekaman ulang, melihat tampakan wajah mereka dari samping membuatku teringat dengan hari perkenalan pertama kami.
Adik kelas yang sudah mendapat gelar manager di Perusahaan Sanjaya News, 'brain' misi ini si jenius IT yang membajak security sistem CCTV SMA Beverly, anak perusahaan Pranama Academy yang mensponsori misi ini, Eden dan Lea sebagai tim bodyguard, Pak Sugimin yang berpura-pura menjadi pamanku, juga Neth dan Jean yang akan membantuku di misi selanjutnya.
Dibandingkan diriku, mereka semua terlihat sangat bersinar terang.
Sebenarnya, tidak perlu bertanya-tanya pun aku sadar bahwa tanpa bantuan dari SMA Undar dan teman - teman baruku, tidak mungkin aku bisa pindah sekolah dan membalaskan dendamku pada Kevin, tidak mungkin juga aku berusaha sekeras ini untuk mengembalikan rumahku.
Tiba-tiba saja perasaan insecure-ku muncul lagi, tapi aku menyadari bahwa perasaan inilah yang membuat keinginaku untuk berubah menjadi semakin kuat.
Karena aku juga ingin bersinar seperti kalian, karena aku juga ingin menjadi cahaya bagi kegelapan seperti kalian, juga karena aku ingin menolong orang-orang sepertiku yang berada di lingkungan sosial tidak mendukung.
'Karena itu, aku sudah memutuskan, aku juga ingin berubah menjadi orang hebat seperti kalian.'
Tanpa sengaja, batinku yang sudah merenung kemana-mana membuatku secara spontan bergumam, "aku juga ingin menjadi orang hebat seperti kalian,"
"hm? kamu ada mengatakan sesuatu Noel?" tanya Sa Yoo.
"oh? enggak kok," jawab Noel dengan senyum yang canggung karena tidak menyangka kalimat itu keluar dari mulutnya.
misi balas dendam, selesai.
finallyyyy, sesi misi balas dendam selesai :"") mulai chapter berikutnya, nama chapter akan mulai berubah (biar ga bosen, aku sendiri aja bosen ngetik judul misi balas dendam mulu heheheh)
eittsss, barusan misi pertama loh ya yg selesai, masi ada beberapa misi lagi.
terima kasih bagi kalian yang sudah membaca cerita prematur ini ^^