Bab 137: Siluman Kucing

A/N: Maaf menyela sebentar. Sejak 'Bab 1' sudah saya beritahu. Bahwa 50% novel ini adalah kenyataan. Namun, dengan setting basic di Jepang, anggap saja novel ini ditulis oleh penulis sana. Anggap saja bahasa asli yang digunakan dalam novel adalah Jepang. Dan anggap saja saya bukan penulis novel ini (Karena bisa-bisa rasa Indonesia XD)

Oh, iya. Saya tidak akan bosan meminta maaf kalau update-nya lelet. Saya sedang masa-masa sibuk TAT (Skripshit sialan dahlah...) Minta doanya saja ya. Kalo ada waktu pasti saya update huhu...

Terima kasih...

.

.

.

Dia tidak tahu sejak kapan Renji duduk di belakangnya, di tepi ranjang, dan membiarkan tubuhnya terkurung dengan salah satu lengan pria itu. Tahu-tahu ada aroma sabun cair yang menyebar di sekitar tubuhnya dan bercampur. Ginnan pun menoleh ke belakang dan menemukan wajah Renji tepat di sisi wajahnya.

"Eh..."

"Ho, kau sedang menggambarku."

DEG

Refleks, Ginnan pun menutupi layar Wacom Hi-Tech itu dengan kedua telapak tangannya.

PAKH!