Mata ke mata. Ginnan mendadak merasa selapar Renji. Bola matanya berkilat. Ingin saling memiliki—bahkan rasanya menyatu seperti sekarang tidak cukup. Ginnan ingin tahu lebih banyak tentang Renji. Gairahnya, pikirannya, perasaannya, kehidupan pribadinya... semuanya. Dan kini ada yang aneh juga. Renji hanya memanggil namanya dengan cara sederhana. Tapi entah kenapa telinganya merasa itu sangat benar.
"Ya, Ginnan."
"Nama yang aneh, tapi tidak buruk juga."
"Menurutmu begitu?"
"Hm..." Renji mengecup pelan sudut bibirnya. "Buka mulutmu."
"Kenapa."
"Kau ingin diringankan? Aku akan agak kasar malam ini."
"Ugh... yang benar saja."
"Kau akan menyukainya."
BRUGH!
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com