Siapapun bisa membunuh Windy, tapi Gibran tidak bisa.
Jika Gibran membunuh Windy untuh, itu masih masalah sepele untuk dihukum oleh hukum. Gibran tidak akan pernah lepas dari kutukan dan penyiksaan hati nuraninya selama sisa hidupnya, dan suatu hari Gibran akan membuat dirinya gila. Bagaimanapun, Gibran adalah orang yang penuh kasih.
Gibran memeluk orang di depannya, suaranya rapuh seolah tidak tahan angin, "Luna Aswangga, apakah dia berbohong kepadaku? Aku Gibran, anggota keluarga Dharmawangsa, bagaimana bisa ada ayah seperti itu? Bukankah dia bohong? "
Baju putih di dada Luna Aswangga langsung basah oleh air mata, Luna Aswangga tahu Gibran sudah pingsan.
Bagaimana tidak runtuh? Setelah mengalami begitu banyak pasang surut, orang yang Gibran syukuri, menggunakan bangsanya sendiri untuk membunuh seluruh keluarganya, orang yang paling dibencinya, tiba-tiba menjadi ayah kandungnya sendiri, siapa yang bisa dengan mudah menerimanya?
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com