Dia menyentuh ujung mulutnya dengan tangannya, dan kemudian berkata dengan heran, "Aneh... Kupikir mulutku sudah bersih."
"Ini," kata Andre sambil berjalan ke arahnya dan menyentuh pipinya dengan lembut.
"Oh ..." Ketika Nayla hendak mengulurkan tangan untuk menyeka mulutnya, Andre sudah membungkuk sedikit, mencium pipi lembutnya dengan bibir tipis dan mengaitkan ujung lidahnya. Dia menjilat remah-remah keripik kentang di pipinya.
Nayla hanya merasakan sentuhan sesuatu yang hangat di pipinya, dan kemudian sedikit perasaan basah. Ketika dia tersadar kembali, kakaknya telah menegakkan tubuhnya dan berdiri di depannya sambil melihatnya dengan mata berbinar-binar.
...
...
Ruang tamu menjadi hening sesaat ketika Edwin melihat pemandangan di depannya dengan ekspresi tertegun dan membuka mulutnya, tapi dia tidak tahu harus berkata apa.
Nayla memegangi pipi yang telah dicium oleh Andre dengan tangannya, dna dia menatapnya dengan wajah memerah, "Kakak?"
--
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com