webnovel

Firasat Yura

"Ngomong-ngomong, kamu berpakaian seperti itu, memangnya kamu mau kemana?" Iqbal mengangkat alisnya. Ada cahaya yang melintas di matanya.

Yura sedikit cemas, "Aku harus pergi, suamiku ada masalah, aku harus pergi dan menemuinya."

Nada bicara Iqbal naik sedikit, "Ini sudah sangat malam, tidak aman bagimu untuk keluar sendirian. Maukah kamu memberitahuku di mana suamimu berada? Aku bisa mengantarmu ke sana."

Yura mengangguk. Dia mengeluarkan ponselnya, dan langsung menelepon Wawan. Sangat aneh. Bahkan jika Yura menelepon beberapa kali saat ini, tidak ada yang menjawab di sana. Sampai ketiga belas kalinya, hanya suara operator yang Yura dengar. Yura memandang ponselnya dengan penuh pertanyaan. Apa yang terjadi? Apakah telepon Dion mati? Kenapa dia tidak menjawab telepon dari Yura? Yura menunduk dan tidak melihat senyum puas di wajah Iqbal.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo