"Kakek Guntur, ada apa? Apakah ada yang salah?"
Nathan mengangkat alisnya dan memandang Guntur. Betapapun bodohnya bocah itu, dia bisa mendeteksi ada sesuatu dalam kata-kata Guntur.
Guntur Wiratama hanya tersenyum,
"Bukan apa-apa, hanya saja di mataku kau dan Ethan masih anak-anak kecil yang berbulu dan berlutut, ternyata sudah lebih dari sepuluh tahun berlalu dalam sekejap."
"Haha, Kakek Guntur sudah menjadi orang tua yang mengerikan dengan rambut abu-abu!"
"..."
Guntur tidak bisa berkata-kata.
Nathan tidak menyadari bahwa ada masalah dengan kata-katanya, jadi dia mendekati Guntur dan berbisik.
"Kakek, kamu tidak boleh memberi tahu pada kakekku tentang aku yang ingin menjadi penyair, begitupun orang tuaku."
"Oh? Apakah kamu takut tidak diizinkan?"
Nathan menyentuh hidungnya dan tersenyum "hehe" dua kali.
Guntur mengangguk, setuju.
Dia tidak pernah merasa lega ketika anak ini berbicara.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com