Setengah jam sebelum kelompok Isaura selesai menaklukkan ratusan tikus.
"Hmphh! hmphh!"
"Hmph hmph hmphh, hmphhh!!!!"
"Berisik! bisakah kalian lebih tenang?!" bentak Antonio. "Apa kalian mau aku buat jadi tak bisa bergerak juga hah?!"
Leon dan Liana seketika terdiam. Mereka tak mau bergerak dengan menggunakan perut saja seperti ular.
"AAAAAAA ADA RATUSAN TIKUS!"
"KYAAAA ADA TIKUS TERSANGKUT DI CELANAKU!! KYAAA!"
"Tck, mereka berisik sekali. Mengganggu sekali," gerutu Antonio sambil mempercepat langkahnya.
"Hmph! hmph hmph hmph," ujar Liana sambil memakak bahasa isyarat pada Leon.
*"Leon Isaura sepertinya ada di sana,"
"Hmph hmph," jawab Leon. "Hmph hmph," sambungnya.
*"Iya Liana, aku rasa begitu."
Antonio yang melihat itu hanya bisa menatap tak percaya kedua orang di depannya tersebut. Bagaimana bisa mereka saling mengerti bahasa isyarat aneh itu.
Tapi dia tidak mau ambil pusing, dia berusaha untuk tidak menghiraukan interaksi aneh dua mahluk tersebut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com