Keesokan harinya Ando tersadar
"Anjiiiing!!!!!!"
Kemarahan akan kekalahan nya masih tertera jelas diwajahnya.
"Sudahlah"
"Kalah hari ini bisa untuk pembelajaran esok hari"
Ujar vino
Bang Tigor datang.
Ketika itu belakang bengkel menjadi markas besar kami.
"Nugroho tak kan tinggal diam."
"Sebenarnya dia adalah manusia dengan watak tempramental."
"Namun Edi selalu menjaganya tetap tenang"
Tak lama berselang firman pun juga datang.
"Ak ingin pertempuran ini segera di lakukan."
"Wilayah kecil seperti ku yang akan menjadi incaran dari kubu mereka "
"Kami siap memberi bala bantuan."
Ujar seseorang yang asing bagi kami
Dia adalah yosep pemegang kekuasaan di wilayah Giwangan.
Dan di iringi suara yang sangat familiar
"Dia ikut dengan kita dengan mengangkat tangan daripada harus bertarung dulu."
Wkwkwkwkkwk
Ujar pak Toha sambil menepuk bahu pak Yosep
"Kambing bendot"
Jawaban dari pak Yosep.
"Semakin dekat tujuan kita"
"Tapi ingat dek"
"Walau kau bertujuan baik. Jangan lah jadi orang baik"
"Kejam lah. Agar dinasti yang kau bentuk tak kan runtuh"
Kata bijak dari bang Togar.
Kami tahu telah menyalakan api peperangan. Yang kita tunggu hanyalah kapan akan mulai?.
"Ak minta pada mu Vin. Sebar kan pasukan EM di stiap wilayah kita."
"Kalian mantan pasukan kusus ,ak yakin kalian bisa di andalkan"
Printah pak Toha
"Baik pak"
Kita pun mengakhiri diskusi ini dengan bersulang.
"Bos ayo kita segarkan pikiran"
Ujar Ando
"Sepertinya itu tidak buruk"
Topan
"Brangkat" teriakan dari brendi
Kami memutuskan untuk mengunjungi sebuah club' di daerah jalan Magelang.
Kita pun siap. Namun untuk menghindari kemukiman terburuk, kami memilih menggunakan motor untuk menuju lokasi.
Namun sebelum brangkat Adi memberi tahu agar brangkat paling akhir.
Ketika smua sudah brangkat ada seseorang yang ikut dengan ku.
"Boleh aku ikut menenangkan kepala"
aku "Lakukan aja yang kau mau"
Ternyata Wanda.
Dia sebenarnya ingin sekali menemui ku. Tapi karna aku selalu di krubungi banyak orang. Dia memilih waktu yang tepat. dia adalah anggota kepolisian, dekat dengan bos preman akan membuat banyak perdebatan.
"Pelan kan laju motor mu" wanda
"Apa maksutmu" aku
"Terima kasih sudah mengurangi sedikit beban ku" Wanda
"Maksutmu?" Aku
"Kehancuran EM dan berjalan nya EM di jalan yang benar membuat hati ku lega"
"Sudah 4 tahun aku memikirkan cara untuk melenyapkan organisasi itu" Wanda
"Tp ingat ak tidak melakukannya untuk mu" aku
"Aku tahu"
"Tapi bolehkan aku berterimakasih untuk itu" Wanda
"Dengan apa?"
"Menemani tidurku?" Aku
"Hahahhaha" Wanda
Tertawa menjadi jawan ungkapan ku
"Kukira kau tak bisa tertawa" aku
Wanda pun tersenyum dengan wajah yg sangat cantik.
"Ak harap anak - anak JAC sudah mabuk ketika kita sampai" Wanda
"Sembunyikan identitasmu"
"Aku harap kita bisa bekerja sama selamanya" aku
"Aku juga berharap akan hal itu" Wanda
Hati ku terasa aneh. Yang ku ketahui Wanda adalah wanita yang dingin dan pemurung.
Namun sekarang dia kelihatan sangat ceria.
Dia memakai baju merah yang ku bilang cukup sexy.
Dan dia sangat cantik malam itu.
Sebelum masuk club' aku memberi tahukan semua yang tau tentang Wanda. Agar tetap silent.
Aku pun masuk. Terikan dan jogetan Ando menjadi sambutan kedatangan ku.
Ak melihat mereka semua mengadakan pesta dengan wajah tanpa beban.
Yang bikin ak terkejut lagi adalah sosok wanita yang brendy peluk.
Wanita cantik yang bagi ku tak asing.
Dia adalah pembalap wanita dari club pink street.
Kalau topan tak perlu ditanya. dia selalu ganti pasangan.
"Ak sudah lama tak merasakan kebebasan" ujar vino
Sigit "Ak menolak kau cerita melancolis disini"
"Ini pesta bukan arena curhat"
Vino memegang kepala Sigit dan di jitak nya kepalanya.
Tak terasa Anggota EM sudah membaur dan menjadi saudara baru kami.
"Ambilah jalan mana yang kau pilih"
"Ak tak keberatan dengan keputusan mu"
Ujar ku
"Disini sepertinya peraturan menjadi orang lain itu di larang."
"Wkwkwkwkkwk". Ucap vino sambil menenggak sebotol wiski
"Jika kita tak melalukan pesta seperti ini."
"Ak akan bingung."
Brendy
"Maksutnya"
Ujar Ando yang baru kembali dari panggung dansa
"Jika kita gak pesta."
"Kita gak tau bahwa anggota EM yang menakutkan ternyata bisa juga melakukan hal konyol"
"Dan uang hasil menang balapan kita terlalu banyak untuk kita simpan"
HAHAHAHHAHA
Suasana yang sudah lama tak kurasakan.
Setelah pesta berakhir kita bubar.
Aku melarang untuk pawai. Karena kita berada di wilayah musuh. Dan karena kita juga dalam keadaan perang.
"Ku antar kemana" aku
"Jadi ucapan trimakasih ku tidak kau trima" Wanda
"Terserah deh" aku
Ak dan Wanda menuju ke kos ku.
Saaat kita sampai dan ketika aku menutup pintu kos ku
Bibir Wanda mencium bibir ku.
Seumur hidup ini pertama kali aku di cium oleh wanita.
Tubuh ku di dorong hingga ak jatuh di kasur.
Ak tak pernah merasakan sensasi ini sebelumnya. Rasanya pikiran ku yang berantakan tertata secara berlahan.
kami pun bercinta.
Setelah dosa indah itu
"Maaf" Wanda
"Ini pertama kalinya aku menunjukan pistol pribadi ke lawan jenis" aku
"Maksutnya kamu perjaka" Wanda
Ak di hina dan di ejek Wanda habis-habisan.
Dan kemudian.
"Ak rasa akan kan lebih baik jika kau menjauh dari ku." Aku
"Karna aku aparat" Wanda
"Bukan"
"Karna aku tak ingin kau terseret dalam efek tujuan ku"
"Dan aku ingin kau tetap hidup"
ujar ku dengan pelukan hangat dari wanda
"Aku sudah terbiasa dengan semua itu" Wanda
Ciuamn menjadi akhir pertemuan kita
Wanda memakai bajunya dan pulang.
Sebelum pulang.
"Ak menyimpan kunci kamarmu."
"Jika ada yang hilang. Hubungi ak dan ak akan menggantinya"
"Hahahah"jawab ku
Wanda "entah kenapa??."
"aku merasa nyaman berada didalam gubuk ini."
bersambung....