30 menit sebelum penyerangan
"JIKA KALIAN TIDAK LARI DARI SINI.!!!"
" AKU YANG AKAN MENGHAJAR KALIAN"
ucap brendy dengan nada teriak.
Topan "kalau kami mati. Siapa yang akan menceritakan ke gagahan kami nanti kalau semua mati"
"PERGIIIIIII !!!!!!!!"
teriakan Adam sambil mendorong-mendorong anggota team yang tidak bisa berkelahi.
Akhirnya para anak-anak yang kurang jago berantem pergi dari bengkel.
itu sebabnya Wanda dan bebrapa anak-anak JAC hanya melihat dan menangis melihat kejadian tersebut.
_______________________________________
Pagi pun datang.
Ketika aku bangun di sebelahku ada wanda yang sedang tertidur karna lelah.
Wanda pun juga terbangun. Dia memeluk ku dan menangis
bengkel dalam keadaan gak karuan. Barang-barang berantakan. Aku kaget setengah mati.
Lalu Wanda menceritakan semuanya.
Setelah bercerita, Wanda memohon ku
"Sudahi saja tujuan mu."
"Akan banyak nyawa melayang kalau ini di teruskan"
"entah kenapa aku tidak ingin melihat mu mati."
ucap Wanda sambil menangis.
Aku bingung dengan apa yang kulakukan setelah ini.
Adi menghubungi ku dan Menceritakan semua keadaan teman-teman ku.
Dalam sepi nya suasana ak terdiam di kamar kos ku.
Aku tak tau harus apa.
lalu ak ingat kalau Wanda menyuruh ku segera bertemu pak kyai bahruri.
Karna keadaan ku yang masih babak belur, dan tak mampu membawa kendaraan, ak menelfon Adi untuk mengantarkan ku ke pondok Al iklas.
Tempat pak kyai Bahruri.
Sesampainya disana pak kyai menyuruh ku untuk menyembuhkan luka ku dan menenangkan pikiran ku.
setelah sembuh dan tenang, beliau menyuruh ku ke daerah gunung kidul .tempat pondok pesantren alm guru beliau.
Untuk sementara ak hanya fokus dengan kesembuhan ku.
2 Minggu kemudian.....
Setelah sembuh aku di ajarkan beberapa ilmu tentang pencak silat. taikwondo, karate dan juga tenaga dalam.
ujar beliau aku akan mudah sembuh jika terluka. dan aku akan memiliki ketahanan di atas rata- rata.
Fisik ku juga di latih.
Semedi, bertapa di air terjun, dan mengisi kamar mandi dan bak wudhu pondok dengan sebuah ember tanpa boleh memencet tombol on of (saklar pompa air)
Semua itu kulakukan setiap hari.
3 minggu kemudian Adi mengunjungi ku.
Dia bercerita tentang keadaan Jogja saat ini.
bang Togar keluar dari kualisi di ikuti semua bos Kualisi.
Kualisi yang ku bentuk dengan susah payah pun hancur seketika.
Nama JC tidak terdengar lagi.
Nama JAC pun juga meredup.
Brendy menggantikan ku menjadi pembalap adalan JAC.
Dia menelan kekalahan di 2 laga balapan perdananya.
Sekarang aku berada di gunung kidul.
Tempat tinggal alm guru pak kyai Bahruri..
Dan hanya Wanda dan Adi yang tahu tetang keberadaan ku.
Ketika itu aku hanya bisa diam mendengar semua kabar buruk yang ku terima.
Ak lebih memilih berlatih agar siap.
Daripada harus kembali dan mengulang kekalahan lagi.
Tak terasa aku sudah menghabiskan 2bulan latihan ku.
kemudian ak di panggil menghadap pak kyai.
"Ajian Sukmo jiwo." Kata pak kyai
Aku "maksutnya Yi?"
"itu ilmu hitam yang berinti pada seseorang."
"Aku rasa Ki Kusumo lah yang memegang inti dari ilmu hitam itu"
"Jika kamu bisa mengalahkan nya, maka smua ajian pada muridnya akan hilang"
"Tetapi tidak semudah itu"
"Dia melatih fisik nya setiap hari"
"Dan itu sudah dilakukan lebih dari 20tahun"
"dengan latihan mu aku rasa ini cukup mengalahkan Ki Kusumo."
Ki kusomo berlatih dengan waktu yang sama dengan umur ku.
Aku "walau aku mati, insya Allah ak mati di jalan yang benar"
Hanya itu yang bisa kulakukan
"Berangkatlah"
bersambung...
'jika kau masih kalah dengannya. tapi kamu masih hidup.!!!!'
'temuilah H.asrori di daerah Tawang Mangu seragen.'
itu pesan terakhir kyai bahruri.