Hari ini, setelah melewatkan satu hari pasca operasi, Kinan sudah mulai bisa bicara sedikit banyak. Meski pun kondisinya terlihat begitu-begitu saja.
Ia bahkan juga sudah dijadwalkan untuk menjalani kemotherapy dalam sepekan ke depan.
Hari ini, libur. Semua keluarga menemaninya di rumah sakit.
Maya masih betah mengusap kepala anaknya, dengan lembut. Membuai Kinan dari rasa sakit di dalam tubuhnya. Ini obat mujarab, sentuhan tangan Ibu.
"Bunda."
Kinan memanggil Maya pelan.
"Ya?"
"Kakak mau bicara dengan Farah," ucapnya membuat semua yang ada di sana terkejut. Tidak hanya Maya, tetapi, juga Adit, Putra dan Haz.
"Buat apa, Kak?" tanya Maya sambil terus mengusap kening anaknya lembut.
"Kakak mau ngucapin terima kasih. Karena dia udah besarin Kakak."
Maya meringis. Meski dibesarkan dengan cara yang kurang terdidik, tetapi, anak ini masih terniat untuk mengucapkan rasa terima kasihnya pada wanita jahat, yang telah menghancurkan hidupnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com