Aisyah tertidur, ia benar-benar kesiangan. Semalam, balik ke rumah pukul tiga dini hari. Bagas ia hubungi untuk menjemput kembali ke rumah sakit.
Ia terbangun karena dering ponsel. Panggilan dan Arsy. Ketika diliriknya jam di dalam HP, ternyata sudah pukul sepuluh pagi. Seharusnya ia apel pagi. Tapi, tetap ada kompensasi untuk mereka, Bagas dan Aisyah serta para anggota yang tergabung unit penanganan kriminal ini.
"Ya, Bu."
Suaranya terdengar berat khas orang baru bangun tidur.
"Ai, Kinan gimana keadaannya? Ibu khawatir banget pas denger kabar dari Ayah kamu. Bilang kalo sekarang semuanya di Ibu Kota."
Aisyah duduk. Suara Ibunya begitu keras, membuat matanya yang masih mengantuk, tiba-tiba nyalang.
"Kinan semalam masih di ICU, Bu. Kanker serviks."
"Astaghfirullah ... kenapa bisa dapet penyakit berbahaya itu sih, Kinan."
Arsy terdengar sebak. Ia sedih sekali mengingat nasib buruk yang menimpa Kinan. Tak ada kebahagiaan yang dirasakan oleh gadis itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com