Bagas baru datang setelah Aisyah selesai teleponan. Polisi tampan itu mendapati wajah Aisyah yang memucat, ditangannya handphone masih tergenggam. Tatapannya mengarah pada ponsel itu.
"Ai, loe kenapa?"
Bagas bahkan menepuk pundak Aisyah, karena sahutannya yang pertama tak didengar. Gadis itu masih sibuk menatap layar ponsel.
"Liatin apaan?"
Bagas duduk di sebelahnya.
Mereka sedang berada di sebuah taman. Seperti biasa, sedang melakukan pengintaian. Kasus yang dihadapi kali ini, mengejar tiga orang pembunuh bayaran. Yang telah menghilangkan nyawa seorang anak konglomerat.
Aisyah sejatinya sedang tak menatap apa-apa. Hanya layar kosong. Pikirannya saja yang telah berkelana entah kemana. Ia ingin sekali melihat kondisi Putra saat ini.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com