webnovel

Nila-

"Maafkan kami tuan, kami tak bisa menghalau mereka" suara terengah dari seberang memancing murka sang pria tua brewokan di depan meja bundar tersebut.

"DASAR BODOH! BERLAGAK SAJA PEMBUNUH BAYARAN! MENGHABISI MEREKA SAJA KALIAN TAK BECUS!" teriakan murka terdengar menggema di keheningan, menjadikan seseorang yang tengah duduk santai di sofa menghela nafas.

"Percuma saja pria tua,tak ada guna nya kau menyerang mereka, kau tau Hyunki kan?, Jangan pura-pura tak tahu dengan bajingan itu, kau tau bagaimana pengaruh Hyunki, dan ditambah ia bersama Youra, mereka perpaduan yang mengerikan" sang pria mengangkat suara, mengalihkan atensi yang lebih tua.

"Diam saja kau! Dasar anak tak tahu diri!" Pria ini, atau sebut saja BS, pria brewokan dengan postur badan gempal serta watak ambisius dan egois.

Yang lebih muda menghela nafas, "mau sampai kapan kau merencanakan ini? Dasar pria tua tak tau diri dan bau tanah dan tak ingat mati!--"

"---berhenti mengikuti naluri sok ambisus mu! Membuang waktu,tenaga,dan uang! Kau juga sudah berdosa mengorbankan nyawa orang hanya untuk menyakiti Park Youra, dia bukan Youra yang dulu ayah" makian serta kata terakhir dibarengi dengan tatapan sendu sang anak.

Tatapan yang berisi kesenduan, berusaha menjelaskan pada sang ayah betapa letihnya ia akan sifat ayahnya, raut keputus-asaan terpampang dari wajah sang anak.

"Kau diam saja! Salah kan saja ia yang--"

"APA LAGI?! HANYA MEMPERSOALKAN TENTANG IA YANG MENABRAK AYAH?! OH AYOLAH AYAH!!! ITU SUDAH BERLALU SEKITAR 3 TAHUN YANG LALU! HENTIKAN DENDAMMU! BAHKAN KAU SUDAH DAPAT PELANGGAN YANG LEBIH BESAR! HILANGKAN SIFAT KEKANANKANMU!" Sentakan dan teriakan terdengar, menjadikan raga yang lebih tua tergugu, menoleh dan menyaksikan sang anak yang terlihat kusut dan putus asa.

Memilih berlalu dari ruangan dan segera mencari udara segar, otaknya terlampau panas akan segala urusan yang menghantam tanpa henti.

.

.

.

.

.

.

"Kita akan kemana Hyunki ?" Youra bertanya,ia sudah mendapat penanganan medis, sekarang ia dan Hyunki sedang menempuh perjalanan ke kota Daegu.

"Daegu"

Ucapan singkat Hyunki membekukan sel darah Youra, oh ya tuhan. Sudah berapa lama ia tak kesana?.

Mata Youra memanas, ia lebih memilih memandang keluar jendela, Hyunki yang sedang menyetir mengrenyit heran, sedikit mencuri pandang pada Youra yang memalingkan wajah, ia berfikir. Mungkin efek tembakan yang ia alami tadi?.

Mata Youra menyendu, sangat rindu usapan sayang sang nenek, ocehannya, Omelan nya, seberapa tua usia nya, ia akan tetap menjadi bayi bagi neneknya, usapan lembut pada pucuk kepala, sudah ia rasakan rindunya.

Bulir bening jatuh perlahan pada pipi mulusnya, memandang langit yang menampakkan sedikit warna kelabu, seperti tau akan isi hatinya yang tak karuan karena rindu.

.

.

.

.

.

.

.

~~~~~~~~

#alv

Chương tiếp theo