Suara burung berkicau di ranting pepohonan yang dihias oleh sejuknya embun yang ikut menetes diantara dedaunan.
Sepasang muda-mudi yang masih bergelung dengan selimut tebal mereka, serta tubuh yang saling membelit, dan bibir saling terpaut satu sama lain lalu senyum keduanya bak sinar mentari yang saling menghangatkan. Merasakan rasa bahagia yang tak terkira, karena dapat selalu berdampingan dengan seseorang yang mereka cintai dengan cara yang halal.
"Ehm, udah ayo bangun, nanti kita telat sholat subuhnya, sayang." Ucap Abdul sambil membelai pipi Yola dengan lembut.
"Ehm, masih ingin begini."Gumam Yola yang malah mempererat dekapannya pada Abdul.
"Eh, subuhan dulu."
"Sebentar lagi, belum adzan kan."
"Tapi sebentar lagi Adzan."
"Ya udah, bentar lagi sih, Cup.. cup…cup…"Yola justru dengan sengaja mengecup leher Abdul yang ada di hadapannya berulang kali, membuat Abdul mengerang halus karena tindakan Yola.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com