webnovel

38. Sadar

15 menit kemudian pesanan mereka datang , setelah membayar semuanya mereka langsung menuju ruangan tempat esta dirawat.

Diruang Rawat Esta

"Kenapa sih mama sama papa maafin orang gak tau diri itu?" tanya Rakel sangat kesal dengan orang tuanya.

"Sayang Fely itu anak yang baik, semua yang terjadi sama kita bukan karena dia, jadi kamu jangan dendam sama Fely" Renita tak henti hentinya memberitahu putranya, mengingatkan putranya kalau semua yang terjadi sekarang adalah takdir dan ujian untuk mereka, seberapa sabar dan tabah mereka menjalani ujian tersebut.

"Apa sih yang dia kasih ke mama sampe mama bela dia?" Rakel marah, sangat marah keluarga nya hancur sejak wanita itu datang kepada keluarga nya. Nalyn meraih tangan suaminya untuk menenangkan nya.

"Stop Rakel, kamu itu lebih dewasa dati adikmu seharusnya kamu memberi contoh yang baik, tapi disaat seperti ini kamu tidak menunjukkan sikap dewasamu sama sekali, Sejak dulu papa selalu mengajarkan kalian untuk tidak menjadi pendendam ,tapi kenapa sekarang seperti ini, papa merasa gagal menjadi orang tua Rakel" ucap Alldric sedih, ia tidak menyangka bahwa putranya akan seperti ini.

"Cobalah memaafkan masa lalu sayang" bujuk Renita.

"Tidak untuk wanita itu" jawab Rakel acuh lalu meninggalkan ruangan. Saat sampai didepan pintu Andrea, Fely dan Keano sampai di lorong dekat kamar Esta, mereka melihat Rakel keluar kamar , Tapi Rakel tidak melihat mereka datang.

Andrea mengelus pundak Istrinya agar tahan dengan semua ini. Ia sangat tahu bahwa Rakel marah dengan dirinya dan istrinya saat ini.

mereka masuk ke kamar Esta , disana ada Orang tau Esta, Nalyn dan putranya.

"Maaf ma lama, tadi ke kantin dulu sekalian beli makan siang buat kalian" Fely meletakkan makanannya di meja depan Nalyn dan putranya.

"Halo ganteng, Tante beliin sosis buat ganteng" sapa Fely pada anak Nalyn.

"Terimakasih Tante" jawab Nalyn

"Siapa namanya kak?" tanya Fely pada Nalyn.

" Refal Zaidan Rizky" jawab Nalyn

"Halo Refal, kenalan nih sama Keano"

"Halo Refal?" Keano menjabat tangan Refal.

"Halo Keano" jawab Refal.

"Ada sosis Lo buat kaku, tadi mama beliin, ada ayam kecap juga enak banget" Ucap Keano membuka bungkusan makanan tadi untuk mengambilkan Sosialnya Refal.

"Makanan, kita makan bareng bareng disana yuk" ucap Refal menunjuk tempat kosong dibawah yang sudah diberi tikar. Mereka turun membawa sosis dan kentang goreng.

Semua orang tua tersenyum melihat para anak anak ini terlihat akrab.

"Makan yang banyak ya Refal biar cepat gede kayak Keano" ucap Fely memindahkan minuman mereka kebawah.

"Mama ,sama papa juga makan" Kak Nalyn menawarkan kepada mertuanya.

"Iya nak, kamu makan dulu aja" jawab Renita.

"Makan sama - sama aja ma, Fely siapin disini bareng sama cucu - cucu mama ya?" tanya Fely pada Renita, Renita mengangguk setuju.

"Kamu sama Andrea enggak makan?" tanya Alldric.

"Udah pak, tadi makan di kantin" jawab Andrea sopan. Mereka makan dengan tenang, terkadang ada canda tawa dari dua laki-laki kecil disana.

Fely duduk disamping ranjang Esta , Setiap melihat Esta ia selalu merasa bersalah, Esta harus seperti ini karena perbuatannya, semua yabg terjadi sekarang adalah kehendak Allah, tidak ada yang bisa menebak alur ceritanya.

****

2 Hari sudah Esta dirawat , dua hari itu juga Fely selalu bergantian menjaga Esta , selama di kota tersebut mereka memilih untuk tinggal di penginapan tidak jauh dari rumah sakit. Setiap pagi Fely akan datang kerumah sakit untuk bergantian menjaga Esta.

seperti pagi ini Fely datang bersama Andrea dan Keano. Sedangkan Renita dan Alldric membersihkan diri di tempat yang sudah disiapkan oleh polisi yang mengawasi mereka. Kak Nalyn dan Refal dijemput oleh Rakel untuk pulang kerumah mereka sehari yang lalu.

Fely duduk disebelah Esta sembari melihat putranya bermain bersama papanya di sofa Ruangan tersebut. Perlahan sebuah jari yang tidak jauh dari tempat Fely duduk bergerak.

"Esta sadar" ucap Fely saat melihat pergerakan jari Esta, Reflek Andrea langsung berdiri di samping Istrinya, langsung menekan tombol panggilan kepada petugas jaga.

"Pasien dikamar xx sudah sadar" panggil Andrea pada suster jaga. Tak lama kemudian dokter datang bersama suster untuk memeriksa keadaan Esta.

"Pasien sudah melewati masa kritisnya, kami sudah memberi tambahan nutrisi untuk pasien, Biarkan pasien memulihkan tenaganya terlebih dahulu jangan diajak bicara" jelas dokter tersebut, sudah beberapa hari berada di rumah sakit tersebut,dokter itu selalu mengecek keadaan Esta dengan sangat rutin .

"Alhamdulillah Esta sadar" Fely memeluk Andrea sambil menangis.

"Kita telepon mama" Fely mengeluarkan telepon nya untuk menelpon mama dan kak Nalyn bahwa Esta sudah sadar.

"Halo ma, Esta udah sadar" ucap Fely senang campur terharu.

"Benarkah sayang?" tanya mama memastikan.

"Ya benar ma, cepatlah kemari" jawab Fely lalu mematikan telepon nya.

"Halo kak Nalyn, Esta sudah sadar kak"

"kamu serius Fel ?" tanya Nalyn memastikan.

"Ya kak aku serius"

"Baiklah aku akan memberitahu Rakel, terimakasih sudah memberitahuku Fel, jaga dia baik-baik ya" Nalyn menutup sambungan teleponnya

Fely masih tetap setia menemani Esta disana. Esta membuka mataku, ia sadar bahwa disana ada musuhnya segera melempar pandang nya kerah lain.

"Esta apa kamu butuh sesuatu, kamu haus?" tanya Fely perhatian pada Esta.

Esta melihat laki-laki disebelah Fely, hatinya hancur melihat pemandangan ini sekarang, bahkan setelah ia sadar dari koma masih tetap melihat pemandangan menyakitkan ini.

Esta memalingkan wajahnya ,ia sudah muak melihat pemandangan itu.

Andrea menepuk pundak Istrinya untuk menguatkan istrinya dengan perlakuan saudara angkatnya itu. Fely mengangguk paham.

"Jika butuh sesuatu kamu bisa panggil aku, sebentar lagi mama ,papa sama kak Rakel datang" ucap Fely sabar, ia tahu Esta tidak akan memaafkannya secepat itu.

Tak lama kemudian pintu terbuka munculah wanita paruhbaya diikuti laki-laki dibelakangnya.

"Sayang kamu udah sadar, mama seneng banget " ya wanita itu adalah Renita dan suaminya yang datang. Esta hanya sekilas melihat mamanya setelah itu memalingkan wajah nya kembali.

"Apa ada yang sakit sayang, kamu mau apa biar mama Carikan?" tanya Renita.

"Mama usir dia" Esta menunjuk kearah Fely meminta mamanya untuk mengusir mereka dari sana.

"Sayang..." Renita tidak setuju dengan permintaan Esta.

" Kenapa ma, sekarang mama lebih milih perempuan itu daripada anak mama sendiri?" potong Esta. Renita menghela napas dalam lalu mengangguk.

Renita menghampiri Fely dan meminta maaf.

"Sayang maafin mama, kamu keluar dulu ya, biar mama yang jelasin ke Esta pelan - pelan" ucap Renita pelan pad Fely, Fely hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Fely pergi dulu ma, besok Fely kesini lagi" ucap Fely berpamitan lalu pergi.

Setelah kepergian Fely ,Andrea dan putranya keadaan ruangan menjadi hening.

Alldric hanya diam melihat putrinya saat ini, Esta yang dulu beda dengan sekarang ,itu karena dirinya untuk menanamkan kedengkian pada putrinya.

Tok ..tokk ...tok

"Masuk" Datang seorang dokter dan suster untuk memeriksa keadaan Esta.

"Selamat siang pak ,Bu . Saya mau periksa keadaan Esta" sapa dokter muda tersebut.

"Silahkan dok" jawab Renita.

"Apa masih ada yang berbahaya dok?" tanya Alldric.

"Tidak pak, semua sudah setabil tinggal pemulihan, untuk beberapa hati ke depan sering sering antar Esta jalan jalan pagi untuk menghirup udara segar pak ,Bu" saran dokter Arven

"Baik dok , apa ada makanan yang dilarang dok?" tanya Renita.

"Tidak ada larangan untuk makanan yang dimakan pasien,baik cukup itu saja, saya tinggal" ucap dokter Arven meninggalkan ruangan,sebelum keluar ia menoleh pada Esta lalu tersenyum.

Esta sedikit tersenyum saat dokter Erven memasuki ruangan tadi, dokter Erven dokter yang baik dan ramah pada siapapun.

Chương tiếp theo