"Sepertinya banyak banget yang harus aku tebus deh," ucap Satria membuatku bingung.
"Maksudnya, Bang?"
"Contoh simpelnya fitting gaun pengantin ini. Nggak seperti pasangan calon pengantin pada umumnya. Baiklah, akan aku mulai dari sini nggak papa kan, Sayang?"
Aku terkekeh. "Jadi, ritualnya dibalik nih?"
"Bisa dibilang begitu. Pernikahan kita kan agak sedikit unik. Pernikahan darurat."
Kami tertawa bersama mengabaikan berpasang-pasang mata di sekitar kami.
"Ehem! Udah belum nih mesra-mesraannya?" Tante Martha berdeham mengalihkan fokus kami.
"Sorry, Tante. Maklum kita ini kan masih bisa disebut pengantin baru. Jadi memang lagi mesra-mesranya."
Tante Martha menggeleng mendengar jawaban Satria. "Ya sudah, kalian mau difoto nggak nih?"
"Mau dong."
Tidak mau kalah dengan pasangan Andra- Kak Reni, aku dan Satria pun mengabadikan momen ini. Biarlah nanti akan aku ceritakan momen ini pada anak-cucu kami kalau fitting gaun pengantin kami belakangan.
***
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com