Suara bunga api bergemeletuk di dalam perapian. Panasnya mengusir rasa dingin. Killi mendidihkan air di atas bara api untuk membasuh luka Aldebaran.
Pria itu menatap lamat-lamat segala tindak tanduk gadis itu. Wajah cantiknya mengerut khawatir, dan bibir ranumnya berwarna semakin merah karena gigitan pelan sang empunya untuk menyembunyikan kegelisahannya.
Killi sadar Aldebaran terus melihatnya bekerja. Killi datang dengan sebaskom air hangat dan juga kain bersih. Ia lagi-lagi menggigit bibirnya karena miris melihat punggung Aldebaran. Punggung lebar dengan gumpalan otot yang terpatri kokoh itu punya luka mengangga sepanjang diagonal punggung.
"Kenapa kau melindungiku?? Aku mengusirmu dengan kasar kemarin." Killi merasa bersalah, Aldebaran menjadi seperti ini karena dirinya. Bila Aldebaran tidak datang, mungkin Killi sudah terkubur di dalam dingin dan gelapnya tanah pemakaman.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com