( COUNTING DOWN 48 HOURS 20 MINUTS)
Berbeda dari Nakula yang kehilangan kekuatannya. Sadewa merasa begitu kuat, tenaganya meletup-letup, meluap sampai tak terbendung. Apalagi setelah Liffi menemukan jati dirinya sebagai sang Bulan dan berhasil mengeluarkan kekuatan terpendamnya.
"Yeah!! Ayo bangkit, Kakek!!" Sadewa melesat cepat, ia kembali menghampiri Ronan dan Mikasa.
Saling cabik, saling menghindar, loncatan tinggi, pukulan, dan juga hujaman kuku tajam. Kedua lawan Sadewa bergerak kompak memberikan serangan pada Sadewa, membabi buta dengan kecepatan ekstra. Sadewa semakin kualahan menghadapi serangan keduanya.
"Shit!!" Sadewa mengumpat saat cabikan Ronan mengenai perutnya. Darah mengucur, namun dengan segera tertutup. Sadewa geram, ia mulai jengah dengan pertarungan itu. Secepat kilat ia memutar tubuhnya lalu dengan tangkas menendang perut Mikasa dan mencabik bahu Ronan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com