webnovel

MASIH TENTANG MASA LALU

Tubuh telanjang Zanna berlumur keringat. Zanna merasakan klimaks untuk kesekian kalinya sebelum Kenan memuntahkan miliknya di atas perut Zanna. Kenan melepaskan miliknya sebelum laharnya keluar, dia tidak mau mengambil resiko Zanna hamil disaat mereka masih duduk di bangku kuliah.

Mereka berpacaran cukup lama. Satu tahun mereka bersama. Hari itu saat kenyataan yang di diketahui Zanna, mereka tidak bertemu. Kenan tidak menemuinya dan beralasan sibuk mengurusi segala keperluan untuk dia melanjutkan kuliah S2 yang akan dia tempuh di luar negeri, entah dimana, Zanna juga tidak tau. Zanna yang merasa Kenan sibuk berinisiatif untuk membawakan makanan dan dengan wajah riang dia menuju kelas Kenan. Saat dia berada di dekat pintu, Zanna mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Suara Kenan yang sedang tertawa dengan teman-temannya.

"Mana hadiah gue. Gue sudah bisa ambil kesucian cewek ugly itu. Gue menang dong ya... Hahaa..." Tawa Kenan seperti petir di telinga Zanna. Air matanya menetes perlahan.

"Palingan loe bohong. Buktinya mana kalau kamu sudah menjebol gawang tu cewek."

"Gue rekam saat cewek itu mendesah di bawah gue. Mau lihat? Kasih dulu kunci ferarri yang menjadi hak gue." Jawaban Kenan membuat tangis Zanna semakin deras. Tanpa kata Zanna melangkah pergi dari kelas Kenan dan pulang. Zanna dipermainkan. Teman-temannya benar, Kenan bukanlah pria yang baik.

Zanna meminta papanya untuk segera mengurus perpindahan kuliahnya. Zanna tidak ingin bertemu dengan Kenan lagi. Hatinya sudah cukup sakit. Zanna mengganti sim cardnya dan mematahkannya, dia buang dan membeli yang baru. Zanna ingin pergi meninggalkan kenangan manis yang ternyata berisi racun di dalamnya.

Sella dan Fika merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Zanna, kedua gadis yang sudah memperingati Zanna itu ikut menangis saat Zanna menceritakan semua perbuatan Kenan kepadanya.

***

Kenan uring-uringan, sudah satu minggu dia tidak bertemu dengan Zanna. Zanna tidak pernah masuk kuliah lagi dan ponsel Zanna selalu tidak aktif saat dihubungi. Kenan sudah mulai tidak sabar dan dia berlari ke ruang tata usaha untuk mencari alamat Zanna. Saat berada di ruang TU Kenan dikejutkan jika data Zanna sudah diambil beberapa hari yang lalu karena kepindahannya. TU tidak menyimpan arsip karena Zanna dan keluarganya mengambil semua termasuk arsip yang ada. Kenan mengepalkan tangannya saat keluar dari ruang TU. Zanna pindah dari universitas tanpa memberitahu dia. Salah Kenan, dia tidak tau apapun tentang Zanna. Kenan hanya menginginkan mobil ferarri taruhan dengan teman-temannya saat menjadikan Zanna kekasihnya.

Awalnya memang bukan cinta yang dimiliki Kenan untuk Zanna tetapi saat perhatian dan ketulusan yang diberikan Zanna untuk Kenan mampu merubah hati pria itu. Kenan menjadi terobsesi dengan Zanna apalagi setelah Zanna memberikan hartanya kepada Kenan. Selama ini wanita yang berkencan dengan Kenan bukanlah seorang virgin tetapi Zanna? Pria itu pembuka segelnya dan Kenan tidak akan membiarkan pria lain memasuki tubuh seksi Zanna yang disembunyikan dibalik penampilan ugly Zanna dan juga Zanna tidak pernah keberatan saat tau Kenan adalah seorang dominan. Itu yang di cari Kenan. Seseorang yang rela menyerahkan diri kepada dominan tidak dan dia adalah Zanna. Zanna tidak menolak saat Kenan memperlakukannya dengan cukup dominan, bahkan Zanna terlihat sangat menikmati tubuhnya berada dibawah tubuh Kenan.

***

Kenan kembali mencari keberadaan Zanna setelah dia selesai dari urusannya dengan perusahaan yang baru saja di ambil alih dan itu adalah perusahaan tempat Zanna bekerja. Kenan melangkahkan kakinya ke kamar dimana Zanna berada tetapi ketika Kenan mengetuk pintu berulang kali tidak seorangpun yang membukanya. Kenan kesal apalagi ponsel Zanna juga tidak bisa dihubungi. Tanpa menunggu lagi Kenan meminta sang asisten untuk membuka kunci kamar Zanna, Kenan tidak mau kecolongan lagi. Zanna bukan lagi gadis lugu yang dulu bisa dia berdaya dan takut dengan ancaman yang dilontarkannya, Zanna yang sekarang sudah lebih cerdik dari yang Kenan kira. Selama ini Zanna sudah berhasil menyembunyikan jati dirinya. Orang tua Zanna ternyata salah satu orang yang mengajukan kerjasama dengan perusahaannya. Suatu yang kebetulan bukan?

Zanna ijin kembali ke kamar terlebih dulu kepada teman-temannya. Zanna lupa tidak membawa ponselnya saat mereka bertiga memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai tadi. Zanna memasang kain untuk menutupi bagian tubuh bawahnya tetapi tidak dengan dada seksi Zanna yang masih terpampang tanpa ditutupi apapun, hanya sehelai kain yang menutup dadanya.

Zanna mulai memasuki kamar dimana dia bermalam. Kakinya melangkah santai menuju nakas untuk mengambil ponselnya. Nihil. Ponselnya tidak ada di atas nakas. Zanna celingukan, kebingungan mencari ponselnya  di sekitar nakas.

"Sedang mencari ini, Kiran?" Suara Kenan mengagetkan Zanna. Zanna memutar tubuhnya dan melihat sosok Kenan sedang duduk di sofa dengan ponsel Zanna di tangannya tanpa Zanna sadari.

"Sedang apa kamu disini?"

"Menunggu milikku datang." Jawab Kenan santai. Kenan beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Zanna. Zanna merasa dia sedang dalam bahaya sehingga melangkahkan kakinya mundur. Tatapan tajam Kenan membuat Zanna bergidik ngeri. Zanna terus mundur, tanpa dia sadari kakinya sudah bersentuhan dengan kaki ranjang. Zanna kini sudah jatuh dan terbaring di atas ranjang dengan Kenan di atasnya. Kenan geram melihat pakaian yang dipakai oleh Zanna. Wanita itu sedang memperlihatkan dadanya kepada semua pria di luaran sana.

"Beraninya kamu memamerkan milikku kepada para pria di luar sana?" Bisikan Kenan di telinga Zanna membuatnya merasa ngeri. Suara Kenan terdengar penuh ancaman. Zanna tau, jika Kenan marah akan seperti apa jadinya apalagi mereka berada di dalam kamar hanya berdua tidak ada yang lain akan tetapi mereka saat ini bukan dalam suatu hubungan membuat Zanna berpikir dia wanita bebas dan bisa melakukan apapun yang dia mau.

"Milikmu apa?" Suara Zanna dibuat sedatar mungkin meski Zanna sendiri merasa takut dan jawaban Zanna membuat rahang Kenan semkin mengeras. Zanna sudah melupakan aturan yang diberikan oleh Kenan lima tahun yang lalu. Zanna masih menjadi miliknya karena Kenan merasa mereka tidak pernah berpisah atau putus hanya Zanna saja yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

Kenan mulai mendekatkan bibirnya ke leher Zanna dengan perlahan dan mulai menghisap untuk memberi memberi tanda kepemilikannya.

"Kamu melupakan aturan ku sayang." Kenan mencium dengan keras bibir Zanna. Mereka berdua saling membalas, Zanna pun tidak tinggal diam. Perempuan itu membalas ciuman Kenan juga dengan penuh gairah.

"Ternyata kamu juga merindukan aku, Sayang." Kenan membuka semua penutup tubuh Zanna dan juga pakaiannya. Pria itu masih tetap kagum dengan apa yang terpampang di depan matanya.

"Kamu masih tetap seksi dan menggairahkan."

Chương tiếp theo