Mata Grolog memancarkah amarah yang begitu menggebu-gebu, setiap pukulan yang ia layangkan mewakili rasa dendam yang begitu kuat dan pekat.
"Haah, haahh, haahh, mampus." Grolog terengah-engah, ia berdiri dan meludahi Justin yang wajahnya kini telah babak belur oleh pukulannya.
"Kau akan binasah, jangan pengaruhi manusia untuk menanamkan dendam ke dalam hati manusia." Justin berbicara dengan nada terputus-putus, bibirnya masih menyunggingkan senyuman tulus.
"DIAM!" Grolog berteriak dengan kuat, "Akkhh." Tubuhnya tiba-tiba kejang-kejang seperti tersengat aliran listri.
"Haduh, siapa sih bising banget." Yuki mengorek kupingnya sambil berjalan ke arah Justin.
"Ssh, siapa yang menyetrumku." Grolog berdiri dan menatap Yuki dengan kebencian.
"Diam, diam, aku lagi ngobrol sama temenku." Yuki mengabaikan Grolog, "Astaga Justin, kamu kok sampek babak belur ? Siapa yang buat begini ? Apakah si jelek itu ?" Yuki membantu Justin berdiri. Justin hanya mengangguk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com