webnovel

Chapter 4

Chapter 4. First Mission

...

"Ibu! Apa arti simbol R kembar ini?"

Raia menunjuk kesalah satu huruf yang memiliki gambaran huruf R kembar, di buku.

"Itu, artinya ... Anak kembar."

"Jika huruf sebelumnya adalah melambangkan petaka, maka bukankah kalimat ini akan menjadi seperti ini 'Malapetaka adalah anak kembar'"

Raia menunjuk angka 6 yang dipaku dan huruf R kembar.

"Ya, seperti itu. Tapi dalam membaca bahada zasa, kamu harus memperhatikan detail terkecil. Contohnya adalah titik kecil yang berada diatas R kembar, itu melambangkan mereka perempuan. Dan titik dibawah melambangkan mereka laki-laki."

Raia melihat bahwa simbol R kembsr tersebut memiliki 2 titik, atas dan bawah. Raia berasumsi bahwa arti dari kalimat ini adalah Anak laki-laki dan perempuan.

"Ibu ... Jika aku harus memperhatikan detail hingga ke titik terkecil dan simbol sambungan atau tambahan, maka simbol yang melambangkan 'Malapetaka' jika ditambahkan dua kutip di awal itu akan berubah artinya menjadi 'Keberkahan' kan?"

Ibu mengangguk dengan senyum lebar.

"Ya, anakku sangat pintar!" Ibu mengelus kepala Raia dengan lembut.

Oh ... Itu menjelaskan mengapa ilustrasi diatas adalah gambar 2 bayi yang lahir dilatar yang berbeda, yang sebelah kiri lahir di tempat yang dikerumuni rumput dan hewan seperti rusa, sementara yang sebelah kanan lahir di tempat yang memiliki tanah kekeringan.

Sungguh ironi, tetapi Raia kagum karena ikatan mereka. Yang dimaksudkan Raia adalah hubungan mereka. Kedua bayi itu hanya dipisahkan aliran air kecil dan kedua tangan mereka saling terkait satu sama lain. Seolah-olah mereka mengatakan 'kami saling membutuhkan' atau sesuatu seperti itu.

Ngomong-ngomong ibu ... Elusan anda baik! Aku ingin lebih!

Melihat Raia yang menikmati elusannya, senyum ibu menjadi semakin lebar melihat betapa imutnya anak yang ia lahirkan.

Raia adalah anak yang normal, tidak ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa ia adalah jenius seribu tahun atau apalah itu.

Tumbuh dengan lambat dan pendiam, tingkah lakunya yang imut menambah kesannya menjadi batita yang imut.

Bahkan bisa dikatakan Raia sedikit terlambat dalam berkembang. Raia baru belajar berjalan kaki dalam usia 1 tahun 9 bulan. Itu jelas bukan usia yang muda untuk belajar berjalan, tapi terlambatnya ia belajar dikarenakan kemalasannya dalam melakukan sesuatu.

Ya, lagipula aku memiliki Nita and Sany yang dengan sukarela melakukan apapun untuk ku, apakah aku harus melakukan hal lain? Jawabannya adalah tidak.

Kenapa aku harus rajin belajar saat aku bayi? Selagi aku bayi, aku akan menggunakan kesempatan ini untuk bermalas-malasan sepuasku.

Lagipula, saat aku berusia dewasa pasti akan berkerja.

Ya, Raia adalah pemalas alami.

Walaupun ia pemalas, bukan berarti ia tidak tumbuh sama sekali, ia justru tumbuh dengan baik.

Wajahnya ... Jangan katakan apapun tentang wajahnya, dia akan membuat malu siapapun yang berjenis kelamin perempuan. Intinya adalah dia sangat cantik. Walaupun dia laki-laki.

Kulitnya bersih dan sangat lembut dengan kilau sehat, rambutnya perak sesekali itu akan terkibar jika terkena angin.

Ia masih mengenakan piyama, ia selalu memakainya karena bahannya sangat cocok untuk tubuhnya.

Dan ia saat ini sedang diajari ibunya membaca buku, sudah setengah bulan Raia belajar bersama ibunya dan ia akhirnya mengerti dengan pikiran dewasanya.

Ya, walaupun ia menggunakan pengetahuan hidupnya dibumi dalam belajar, ia tetap merasa bodoh karena tidak bisa membaca semua buku di rumah ini.

Setelah ia berusia 2 tahun, ia diperbolehkan menaiki lantai 2 dan lantai 3 dengan syarat ditemani ibu atau ayah. Nita dan Sany tidak boleh melangkahkan kaki di lantai 2.

Saat itu adalah pertama kalinya Raia mengetahui itu, ia kesal dan bertanya pada ayahnya, 'Kenapa Nita dan Sany tidak diperbolehkan menginjakan kaki di lantai 2?'

Tetapi jawaban ayahnya membuatnya berpikir, 'Itu karena mereka butuh istirahat.'

Ya, hanya itu saja. Tetapi memang benar juga, mungkin setelah di berikan banyak kemauan oleh Raia, mereka merasa lelah.

Dan setelah ia kembali ke ruang bawang tanah, tempat Nita dan Sany tinggal. Aku melihat mereka bermain game konsol dengan asik tanpa memperdulikan kehadiranku.

Tunggu, apa itu PS 4?

Ya, itu benar-benar ps 4.

"Ibu, aku boleh bermain bersama Nita kan?"

"Hmm?? Apa yang kamu maksud anakku?? Mari kita belajar lagi!"

Hiii!!!

Senyum Ibu mengerikan!

Ya, itu adalah senyum yang ibu gunakan untuk melarang ku untuk melakukan sesuatu, sangat mengerikan dan jika aku mencoba untuk melawan maka ... Aku tidak akan pernah kembali dengan selamat.

"Y-Ya ibu! Mari belajar!!??" Oh aku ingin main juga.

"Raia, akhir-akhir ini kamu banyak bicara bukan?"

Mendengar kata-kata ibunya, Raia yang tersenyum canggung segera terdiam. Dia diam-diam memikirkan apa yang ibunya katakan, memang akhir-akhir ini banyak bicara dengan ibunya, tetapi tidak dengan yang lain.

Raia sendiri merasa bingung, ia hanya merasakan sesuatu yang baik jika ia berinteraksi dengan ibunya itu saja, tetapi Raia tidak memperkirakan bahwa dirinya sangat aktif dalam berinteraksi tanpa akting.

Jelas, ibu memperhatikan Raia, anak yang pendiam berubah menjadi anak yang ceria, mungkin saja ... Raia berubah menjadi dewasa?

Hal itu ... Aku tidak menginginkan Raia dewasa secepat itu.

Tetapi apa yang dikatakannya membuat ia merasa bodoh karena menghkawatirkan sesuatu yang tidak perlu.

"Mungkin aku bersemangat untuk tidur bersama ibu lagi hehe ... Hoooaaam!! Ibu mari tidur, aku mengantuk."

Ya, itulah Raia. Satu-satunya anak ku yang pemalas. Oh tidak, apa harus kukatakan bahwa ia adalah satu-satunya anak ku yang sangat imut?

"Oke, mari kita tidur karena sekarang sudah petang." Mendengar kata-kata ibunya, Raia senang dan memeluk ibunya.

"Ibu, aku cinta kamu!"

'Oh tidak! Anak ku terlalu imut!!'

Sebulan kemudian ...

Raia terbangun di kasur mewah, saat angin semilir memasuki ruangan dari celah jendela.

Raia ingin duduk tetapi tidak bisa karena tangan kirinya terasa sangat berat. Ia melihat bahwa ibunya menjadikan tangannya sebagai bantalan.

Wajah ibunya saat tertidur sangat cantik, siapa wanita tercantik di bumi? Haha sekelompok omong kosong! Ibunya di depannya adalah kecantikan sejati.

Jika Raia adalah lelaki dewasa, ia akan segera melahap kecantikan di sampingnya seperti ini.

Tapi sayangnya Raia hanya sedikit malu-malu, kemudian ia melepaskan tangannya dan mencium dahi ibunya, kemudian ia memakai sendal dan pergi keluar kamar.

Bunyi suara pintu yang tertutup terdengar, ibu yang tertidur membuka matanya dan tidak bisa menahan senyum saat ia menyentuh dimana Raia menciumnya.

Ia, membenamkan wajahnya dibantal untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah saat gumaman teredam terdengar, "Raia~"

...

Sementara itu, Raia tidak mengetahui hal ini sama sekali.

Ia berfokus pada satu hal yang ia akan lakukan.

Dan apakah itu?

Jawabannya adalah ... Systemnya bangkit!

Kemarin, setelah ia menyelesaikan semua buku di perpustakaan lantai 1, ia tiba-tiba mendapatkan hal yang mengejutkan.

Raia mengibaskan telapak tangannya pada kekosongan dan layar hologram berlatar emas muncul dihadapannya.

[DING!! Selamat Host system malas dibangkitkan! Walaupun anda adalah pemalas yang tidak berlatih dan selemah jangkrik, pengetahuan anda tentang alam semesta berada pada tingkat 1% ... Walaupun anda pemalas, otak anda harus sedikit pintar bukan?]

Walaupun apa yang dikatakan system sangat menyakitkan, ia tidak bisa membalas sama sekali. Ia malas berlatih, oleh karena itu ia akan melatih otaknya saja.

[Hadiah dari pencapaian anda adalah julukan 'Wisdom Trainee' yang meningkatkan INT sebanyak 15 poin.]

"Tunjukan status saya saat ini."

[Nama: Raia

Usia: 2 tahun 6 bulan

Level: 1

Julukan: Wisdom Trainee

HP: 120/120

MP: DIBEKUKAN!

ATK: 1

END: 1

INT: 15

AGI: 1]

Layar system menunjukan status Raia saat ini, dan hasilnya adalah, ia sangat lemah.

Kecuali dia berlatih beberapa hari, maka status lainnya akan meningkat 1 poin, walaupun sedikit itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Saat ia berjalan dan tiba dilantai dua, serangkaian dering system terdengar kembali.

[Ding!! Selamat host anda mendapatkan misi tingkat putih berulang!]

[Persyaratan: Selesaikan membaca 10 buku biasa.

Hadiah: tiket undian lotre!]

[Ding!! Selamat host anda mendapatkan misi tingkat hijau berulang!]

[Persyaratan: Selesaikan membaca 10 buku pengetahuan alam semesta…

Hadiah: Tiket undian lotre 10×]

[Selamat host mendapatkan misi tingkat biru berulang!]

[Persyaratan: Selesaikan membaca 10 buku skill ...

Hadiah: Anda dapat mempelajari skill yang anda baca di buku skill & Tiket undian lotre 100×]

[Selamat host mendapatkan misi tingkat ungu berulang!]

[Persyaratan: Selesaikan membaca semua buku dilantai 2

Hadiah: Tiket undian lotre 1000× & dapatkan julukan Wisdom of master!]

Ya, itu dia serangkaian suara indah yang didengar Raia. Raia merasa penasaran kenapa misi ini tiba-tiba muncul dilantai 2, tetapi Raia berspekulasi bahwa setiap lantai akan memicu serangkaian misi yang berbeda.

Memikirkan ini, Raia menjilat bibirnya saat ia bergumam, "Waktunya panen!"

Raia kemudian berpergian ke bagian perpukaan di lantai 2, ia mencari sebentar dan segera menemukannya.

Ia melihat puluhan rak buku mewah dengan berbagai buku terpajang di dalamnya.

Ia meneguk ludah ...

10 buku skill? Kata siapa aku hanya akan melaksanakan 10 saja? Setidaknya ada 30 buku skill disini, dan aku akan dengan senang hati menikmati semua rahmat ini.

Terimakasih ayah, ibu karena kekayaanmu.

Kemudian ia mengambil 2 buku di rak buku yang berisi semua buku skill, ia dengan acak mengambilnya.

Kemudian ia menyadari bahwa tidak ada meja atau kursi dimanapun ia melihat, jadi dia duduk di lantai dan mulai membaca buku yang dipegang tangan kanannya terlebih dahulu.

Ia membaca judul yang semuanya simbol aneh, tetapi Raia membacanya dengan sangat mudah ... "Levitasi?" mungkinkah ini skill esper? Raia merasa tertarik dan mulai membacanya dengan penuh minat.

Inilah kebiasaan buruk Raia, setiap kali ia membaca buku dengan sungguh-sungguh ia akan mengabaikan semua hal duniawi, seolah-olah Raia tenggelam dalam cerita dan tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengambang diatasnya dan menatapnya dengan penuh minat.

Ia adalah seorang wanita.

Raia membalik lembaran terakhir buku dan tiba-tiba buku itu memancarkan pesona warna-warni, ia terkejut tetapi dalam sekejap mata pesona warna-warni itu memasuki tubuh Raia.

Raia menutup kedua matanya, saat ia memfokuskan aliran info yang tiba-tiba memasuki tubuhnya.

Saat ia membuka matanya, energi berwarna perak keluar dari tubuhnya  dan bergelombang ke segala arah.

"Jadi seperti itu."

Raia berpikir mengangkat buku itu dengan kemampuan barunya, dan itu berhasil. Buku tebal coklat itu mengambang di hadapannya dan memperlihatkan judulnya.

"Gempa bumi." lalu ia mengalihkan perhatiannya pada kata-kata lain di bawah judulnya, "Bumi adalah segalanya, tetapi Gempa bumi selalu merusak segalanya."

Sinar bintang kecil lain muncul dikedua mata Raia, "Skill ini bagus!" ia segera membacanya dengan penuh minat. Halaman pertama buku itu terbuka

Ia memiliki skill dukungan, yang ia butuhkan sekarang adalah skill serangan. Dan tidak tanggung-tanggung itu adalah serangan bertipe AOE!

Hanya butuh 40 menit untuk Raia membalikan halaman terakhir, dan ia segera merasakan hal yang sama dengan terakhir kalianya.

Tetapi alih-alih gelombang energi, ia merasakan tubuhnya penuh kekuatan yang merusak. Ia tiba-tiba terbangun untuk merasakan kekuatan baru, tetapi ia terkejut karena hanya selangkah darinya lantai mewah itu menunjukan tanda-tanda retak.

Walaupun hanya sebatas 10 cm darinya. Itu sangat berbahaya.

Jika saja Raia mengembangkan kemampuan ini kepuncaknya, maka meruntuhkan sebuah bangunan adalah hal kecil baginya.

Ia mencoba menutup kemampuan ini karena terlalu berbahaya baginya saat ini, tetapi beberapa saat kemudian ia terkejut karena ia tidak bisa menonaktifkan skill ini.

Ia melangkah mundur, dan lantai-lantai yang dipijaknya mulai retak!

Ia terkejut! Dan tidak tahu harus bagaimana, ia tidak ingin merusak rumah ini hanya karena kesalahan kecil saja.

Saat retakan semakin menjalar ke segala arah dan semakin besar, ia merasakan tubuhnya terangkat dan retakan berhenti menyebar.

Raia terkejut! Ia tidak merasa siapapun mengangkatnya tetapi saat ia melihat keatas ia terkejut!

Apa-apaan!?

Kenapa rumah ini memiliki begitu banyak orang cantik!?

Ayah!! Kamu adalah protagonist harem kah? Sial kau ayah! Aku iri!

Wajahnya cantik dengan kulit putih, rambutnya berwarna merah delima dan memiliki panjang hingga ke pantat dengan bergelombang.

Pupilnya yang khas seperti kucing berwarna merah crimson, itu sejernih semerah darah.

Bibirnya tipis dan sesekali lidah mengintip untuk menjilat bibirnya yang merah mudanya itu.

"Sudahkah kamu melihat ku?" mendengar suara yang penuh kebijaksanaan itu, Raia hanya bisa malu karena ketahuan.

"Terimakasih ... Onee-san?" Raia bingung, dia harus memanggil wanita ini apa, ia bahkan tidak tahu namanya? Dan akhirnya ia mengatakan onee-san dengan sedikit keraguan.

Wanita itu tidak tergerak dan terus menatap Raia dengan acuh tak acuh, "Kamu mempelajari skill tanpa bisa menggunakan energi mana adalah pedang bermata dua. Pergilah dan minta ibumu untuk mengajarkanmu untuk mengendalikan energi mana.!

Wanita itu kemudian meninggalkan Raia sendirian, mengambang ke kejauhan.

Raia melihat itu dan merasa malu, ini pertamakalinya ia merasa malu karena telah dimarahi.

Tapi ia memutuskan untuk melakukan sesuati daripada berdiri diam dan mematung.

"ANO!!" Raia berteriak, dan saat ia berhasil menarik perhatian wanita itu, ia melanjutkan, "Aku Raia, kamu siapa Onee-san?"

Melihat kepergiannya, Raia merasa ada yang salah dan ia segera bertanya pada selagi ada kesempatan.

Dan dia juga berpikir bahwa wanita ini sangat cantik. Walaupun biasa saja dibandingkan ibu saya, tapi dialah wanita yang mungkin pertama kalinya membuat sesuatu di dalam Raia merasa tergerak.

Ia berbalik dan melihat Raia yang melihatnya penuh harap, ia menutup matanya seolah-olah mengingat masalalu, kemudian dia berkata, "Kamu bisa memanggilku Flare Rindou." Kemudian ia sekali lagi pergi meninggalkan Raia.

Raia menatap kepergiannya dan diam-diam berguman, "Flare Rindou? Kenapa aku merasa familiar dengan nama Rindou?"

"Oh ... Sekali lagi, lebih baik kamu segera mempelajari kendali mana dari ibumu, jika tidak kamu akan mengalami kemunduran."

Suara itu bergema di ruangan, tetapi sosoknya tidak terlihat.

Kemunduran?

'System, apa maksudnya kemunduran?' Raia bertanya dalam benaknya.

Tetapi tanggapan system berbeda dari yang ia harapkan.

[Nama: Raia

Usia: 2 tahun 6 bulan

Level: 1

Julukan: Wisdom Trainee

HP: 120/120

MP: DIBEKUKAN!

ATK: 1

END: 1

INT: 14

AGI: 1]

Oh shit!!?? Int saya berkurang!? Gawat!!

Kemudian Raia membiarkan buku itu tergeletak di lantai saat ia segera turun dari lantai 2 dan mencari ibunya di lantai 1.

Saat Raia menemukan ibunya, ibunya segera memahami keadaan gawat yang Raia alami dan melakukan tindakan pencegahan sesegera mungkin.

Tetapi tidak ada yang mengetahui bahwa di tempat Raia sebelumnya, dimana ia meninggalkan buku itu tergeletak, riak terbentuk di salah satu rak buku terdekat, dan sosok Flare Rindou muncul kembali dari sana menembus kekosongan.

Mengambil buku yang tergeletak dan dan menaruhnya kembali ketempat asalnya.

Dia mengambil buku lain dari rak buku yang sama dan pergi sambil bergumam saat ia menyentuh cincin perak di jari manisnya "Ia mirip sekali dengan kamu saat kanak-kanak ... Tsukasa."

Kemudian bayangannya menghilang dan perpustakaan itu kembali ke kesunyian.

Chương tiếp theo