webnovel

SEVEN

"Kenapa kalian ada disini?"

"Sedang mengawasi seseorang"

"Lebih tepatnya orang yang duduk di belakang Hyun"

Do mengalihkan pandangannya dan mempertajam penglihatannya untuk melihat siapa orang yang dimaksud oleh mereka

"Maksudmu dia? Sedari tadi aku memang merasakan keanehan terhadapanya. Aku merasa dia terus memperhatikan gerak-gerikku dan Hyun"

"Bagus kalau kau merasakannya. Berarti instingmu itu tajam"

"Terus kenapa kalian menarikku menjauh? Dan juga kalian kenapa seperti itu?"

"Tidak perlu memperdulikan masalah pakaian, pakaian kami memang seperti ini"

"Aku hanya sedikit merasa heran. Kalian tadi pergi tidak dengan pakaian itu"

"Kau melihat kami pergi? Bukannya kau tadi yang lebih dulu pergi?"

"Aku memang berangkat lebih dulu tetapi karena ada sesuatu yang tertinggal makanya aku kembali lagi. Dan tak sengaja berpapasan dengan mobil-mobil kalian"

"Oh seperti itu"

"Katanya kalian ingin meminta bantuanku. Bantuan seperti apa? Aku akan berusaha. Aku juga memiliki sedikit tanggungjawab dalam penyelesaian misi kalian"

"Ck, apa maksudmu dengan sedikit tanggung jawab"

"Aku hanya bercanda. Tanpa kau meminta pun aku akan melakukannya. Aku juga memiliki tanggung jawab dalam hal ini"

"Wajahmu terlalu serius saat kau bercanda. Jika kau tidak mengatakan sedang bercanda mungkin aku akan percaya begitu saja"

"Kenapa Kyungsoo hyung malah mengobrol dengan Do hyung?"

"Begitulah kalau dua Do Kyungsoo dipertemukan, Jongin"

Do dan Kyungsoo hanya cengengesan mendengarnya. Mereka berdua menjadi salah tingkah. Do menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sementara Kyungsoo hanya menyengir

"Jadi begini Kyungsoo..."

"Dia Do, ge"

"Sama saja"

"Berbeda ge. Jangan membuat ambigu dengan memanggilnya Kyungsoo juga"

"Terserahlah. Jadi begini Do, kami ingin meminta bantuan kepadamu. Mungkin ini sedikit sulit tetapi kau tenang saja kau masih dalam pengawasan kami. Kau hanya perlu melakukannya..." Yixing mendekat dan membisikkan sesuatu hal kepada Do

"Apakah ini yang kau maksud tadi? Rupanya kau sudah mengetahuinya hingga kau memperingatkanku tadi"

"Selain melindungi kalian kami juga memiliki tanggung jawab dalam lingkungan ini. Jadi seperti itulah"

"Jadi aku harus melakukannya?"

"Tentu saja"

"Kau tidak bisa melakukannya?"

"Tentu saja aku bisa. Aku akan melakukannya. Kalian tenang saja"

"Kami mengandalkanmu" Yixing menepuk pundak Do sebelum beranjak disusul oleh Jongin, Sehun dan terakhir Kyungsoo

Hyun kembali mengedarkan pandangannya dan tersenyum lega saat melihat Do berjalan ke arahnya. Do nampak berjalan sambil melihat situasi sekitarnya

"Kenapa kau begitu lama? Dan juga apa yang sedang kau lihat?" Hyun mengernyit dan menanyakan hal yang mengganjal di pikirannya itu begitu Do duduk di kursinya

"Tadi aku bertemu dengan Kyungsoo dan kami terlibat obrolan kecil dengannya"

"Kyungsoo? Dia ada disini juga?"

"Hm. Tapi entah kemana perginya dia tadi"

"Benarkah?" Do mengangguk kecil menanggapi ucapan Hyun. Do merogoh sakunya mengambil ponselnya. Sebuah pesan masuk dari Sehun

Orang yang di belakang Hyun hyung juga sepertinya sedang memberi isyarat. Tetap perhatikan sekitar hyung, aku yakin dia tidak sendiri

"Oh iya. Aku mengajakmu untuk bertemu dengannya. Dia Kang Minhyuk, dia ingin bertemu denganmu" Do mendongak dan menatap seorang laki-laki yang duduk di dekat Hyun. Do mengernyit merasa tidak mengenalinya

"Kenapa dia ingin bertemu denganku?"

"Maaf sebelumnya. Aku meminta tolong kepada Baekhyun untuk mempertemukanku denganmu. Aku secara khusus ingin meminta bantuanmu. Adikku adalah penggemar beratmu dan dia begitu menyukaimu. Hanya dia keluargaku satu-satunya dan sekarang dia sedang berjuang melawan penyakitnya. Sejak dia tahu penyakitnya dia selalu saja murung. Ada satu waktu ketika aku melihatnya tersenyum dan tertawa. Dan saat itu aku tahu dia bahagia seperti itu karena melihat kalian, melihatmu"

"Aku pernah diajak oleh Minhyuk sekali dan benar apa yang dikatakannya. Aku bisa melihat pancaran harapan dan kebahagiaan saat membicarakanmu. Adiknya memang penggemar kita tetapi dia lebih menggemarimu dibandingkan yang lain"

"Aku akan menemuinya besok. Hanya sekali ini saja, aku tidak bisa terus-terus pergi menemuinya dengan situasi seperti ini. Kau pasti mengerti akan hal itu"

"Tentu saja. Tidak masalah. Aku hanya ingin kau datang untuk memberikannya semangat"

Minhyuk melirik jam di pergelangan tangannya. Minhyuk harus pamit karena masih ada yang harus dikerjakannya. Hyun dan Do pun memaklumi hal itu

Ponsel Do bergetar menampilkan sebuah notifikasi pesan masuk. Do membuka pesan yang ternyata dari Sehun lagi. Do mengedarkan pandangannya dan melihat Sehun dan Yixing mengangguk kecil

Sekarang hyung

Do beranjak dari kursinya tanpa menghiraukan Hyun yang merasa heran dengannya. Orang yang sedari tadi mengawasinya juga berdiri dan nampak merogoh sesuatu dari balik jaketnya. Do membola saat mengetahui apa yang ada di balik jaket itu

Do berjalan lebih cepat menghampiri orang itu tanpa mengundang curiga. Do dengan sengaja menabrak orang itu membuat apa yang dibalik jaketnya terjatuh

"Maafkan aku, aku tidak sengaja"

Orang itu segera mengambil benda yang sedang terjatuh itu dan menodongkannya ke arah Do. Bukannya takut Do malah tersenyum sinis dibalik maskernya. Hyun  terbelalak lebar melihat orang asing itu menodongkan pistolnya ke arah Do

Dorrr. Suara tembakan terdengar membuat Hyun menutup mata. Bahkan suasana disekitarnya tiba-tiba menjadi ricuh tak terkendali. Para pembeli dan beberapa staf memilih keluar dari tempat itu untuk menyelamatkan diri

Hyun membuka mata dan bernafas lega begitu menemukan Do masih baik-baik saja tanpa luka sedikitpun. Hyun ingin mendekat namun dicegat oleh seseorang. Hyun menoleh dan menemukan seorang yang asing juga menodongkan pistol ke arahnya

Kyungsoo dan Jongin muncul bersama dua orang lainnya disusul dengan kemunculan Sehun dan Yixing. Orang yang menodongkan pistol ke arah Do sedikit terkejut. Dia sepertinya tidak menduga akan kemunculan mereka

"Kau terkejut?" Sehun berjalan mendekat dan menghampiri orang itu. Orang itu tersenyum dan masih menodongkan pistolnya kepada Do

"Semakin kau mendekat, pelatuknya juga akan semakin dekat untuk kulepaskan. Kau tidak ingin dia kenapa-kenapa, bukan?"

Sehun ingin maju namun Yixing dengan cepat mengambil alih. Yixing menutup matanya kemudian membukanya. Mata Yixing berubah warna dan dengan tatapan tajamnya mendekat ke arah orang itu

"Kau pikir, aku takut dengan ancamanmu? Tidak akan. Kau pikir kau sudah sebanding denganku?"

Yixing mengarahkan tangannya ke arah orang itu. Sebuah tumbuhan merambat melilit tangannya membuat orang itu tidak bisa menggerakkan tangannya

"EXO" Orang itu membola saat menyadari siapa lawannya itu. Itu tidak termasuk dalam rencananya. Dia tidak pernah menduga orang sekelas EXO akan turut andil saat dirinya beraksi. Dia sepertinya hanya menduga polisi yang akan datang

Do tersenyum dan memukul orang itu. Do segera mengunci pergerakan orang itu. Walau terlihat kecil, Do itu tenaganya besar. Do juga menguasai salah satu seni bela diri yaitu Judo. Sama seperti Do, Hyun juga menguasai salah satu seni bela diri yaitu Hapkido

Melihat itu, Hyun tidak ingin kalah dan mengunci gerakan lawannya kemudian membantingnya. Hyun tersenyum puas melihatnya

Yixing tersenyum melihat Do dan Hyun yang mau bekerja sama. Yixing memberi isyarat untuk membawa keempat orang itu mendekat kepadanya. Kyungsoo, Do, Jongin dan Hyun melakukan apa yang diperintahkan Yixing. Yixing menengadahkan tangannya mengeluarkan cahaya hijau dan mengarahkannya ke keempat orang itu. Seketika keempat orang itu pingsan dengan kondisi terikat

"Selesai" Yixing menoleh dan tersenyum. Mata Yixing perlahan kembali seperti semula

"Ayo kita pergi sebelum mereka datang" Kyungsoo, Sehun dan Jongin mengangguk kecil menanggapinya dan segera keluar dari tempat itu menuju basement

"Tunggu" Jongin, Kyungsoo, Yixing, Do dan Sehun menghentikan langkahnya menatap Hyun

"Apa kau tahu hal ini?" Hyun menatap Do dan dijawab anggukan kecil oleh Do

"Mereka meminta bantuanku"

"Kenapa kalian meminta bantuan Do padahal aku yakin kalian bisa melakukannya sendiri"

"Tidak semudah itu. Kami juga perlu strategi. Memang para perampok tadi tidak sebanding dengan kami. Walau hanya salah satu dari kami yang melakukannya, mereka tetap tidak bisa berkutik. Apa kau tidak melihat ekspresinya saat melihat kami tadi? Para penjahat mau itu tingkat bawah atau atas sudah tahu tentang EXO walau mereka tidak pernah sekalipun melihat wajah kami. Aku yakin mereka akan segera melarikan diri saat tahu, kami yang akan menghentikan mereka. Untuk sekelas penjahat seperti mereka, kami hanya bertugas untuk menghentikannya dan tidak bisa memenjarakannya karena penjara yang di bawah organisasi tidak untuk mereka. Disinilah polisi difungsikan"

"Ah begitu. Kenapa kalian cepat-cepat keluar padahal polisi belum datang. Bagaimana kalau mereka kabur?"

"Tidak akan. Bahkan saat polisi datang pun, mereka belum sadarkan diri karena polisi akan datang sebentar lagi. Oh iya. Saat melakukan pekerjaan ini, kami tidak boleh tertangkap kamera. Kami tidak ingin tersorot kamera saat menjadi seorang agen"

"Pantas saja banyak orang yang menganggap kalian tidak nyata karena kalian tidak pernah tertangkap kamera"

"Kau sudah mengerti, bukan? Kalau begitu kami pergi....dan juga terima kasih. Sampai jumpa di rumah" Yixing tersenyum dan menatap Do dan Hyun bergantian

"Ge, hyung, Sehun ingin balapan?" Jongin menantang Yixing, Kyungsoo dan Sehun dengan senyuman yang begitu menjengkelkan

"Boleh. Siapa takut"

Mereka berempat segera masuk ke dalam mobil masing-masing dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh membuat Hyun hanya bisa mengedip-ngedipkan matanya. Do yang melihat ekspresi Hyun saat itu terkekeh

"Yak. Kenapa kau menertawakanku? Aish benar-benar, aku masih tidak habis pikir dengan mereka"

"Sudahlah. Ayo kita juga kembali. Setidaknya kau hari ini mencegah sesuatu yang buruk terjadi"

"Benar juga. Eoh kau benar, hari ini benar-benar di luar dugaan"

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan mobil segera melaju membelah jalanan kota

Berita sekilas hari ini. Suara tembakan terdengar dari salah satu pusat perbelanjaan yang ada di Seoul. Pelaku ada empat orang yang kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Para pelaku mengaku hendak melakukan perampokan di tempat itu namun berhasil dicegah oleh agen EXO bahkan sebelum mereka melakukan apapun. Belum bisa dipastikan bagaimana kronologi sebenarnya. Seperti biasa agen EXO melakukannya tanpa jejak sedikit pun. Bahkan rekaman cctv saat kejadian itu terjadi tidak ada. Polisi telah memeriksa seluruh cctv yang ada dan hasilnya tetap nihil. Tidak ada yang menunjukkan akan keberadaan mereka. Ketiadaan saksi mata membuat pihak kepolisian kekurangan informasi. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Itulah berita sekilas hari ini

"Sialan mereka. Mereka bermain-main tanpa aku. Pantas saja tidak terlihat sedari tadi. Aish....YAK"

Kai yang tiba-tiba lewat sedikit terkejut dengan teriakan Baekhyun. Kai mengedip-ngedipkan matanya masih mencerna hal itu

"Baekhyun memang seperti itu. Dia sepertinya sedang kesal karena Kyungsoo, Yixing, Sehun dan Jongin tidak mengajaknya" Minseok tiba-tiba muncul dan berdiri di sampingnya

"Baekhyun hyung bukannya bisa pergi bermain sendiri hyung?"

Minseok terkekeh mendengar ucapan Kai membuat Kai mengernyit heran. Kai tidak mengerti apa yang membuat Minseok terkekeh. Padahal menurutnya tidak ada yang lucu sama sekali

"Bermain menurut Baekhyun itu bukanlah bermain seperti umumnya. Bermain-main menurutnya adalah pergi bermain dengan senjata dan juga menggunakan kekuatannya. Hal seperti itu adalah sebuah kesenangan untuknya. Padahal dulu dia tidak seperti itu"

"Baekhyun hyung dulu memangnya seperti apa?"

"Tidak ada yang perbedaan mencolok antara Baekhyun yang dulu dan sekarang. Hanya saja sejak Kyungsoo pernah terluka dan mendapat perawatan yang cukup lama, hal itu membuatnya terobsesi untuk memusnahkan semua kejahatan yang ada. Sekecil apapun itu"

"Aku tidak tahu jika Baekhyun mempunyai cerita seperti itu dibalik tingkah lakunya itu"

"Tidak semua yang diperlihatkan itu adalah kenyataan. Ada kalanya sesuatu harus disembunyikan dan biarkan hanya diri ini yang tahu"

"Kalau Minseok hyung, apa ada sesuatu yang menarik dari kehidupan hyung?"

"Untukku tidak ada yang menarik. Semuanya berjalan sebagaimana mestinya"

"Bagaimana dengan urusan percintaan?"

"Tidak ada waktu akan hal itu. Aku lebih menikmati kesendirianku dan juga kebersamaan dengan yang lainnya"

"Eoh hyung benar. Tidak ada yang bisa menandingi kebersamaan bersama keluarga"

"Benarkah? Bukannya kau pernah berpacaran?"

"Itu hanya masa lalu hyung. Lihat saja sekarang, aku sendiri bukan?"

"Eoh. Terserah kau saja"

Lay, Yeol dan Chen sedang asyik berbincang di taman depan rumah. Entah apa yang mereka bicarakan hingga Chen dan Yeol sampai tertawa terbahak-bahak. Lay hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya

"Ge"

"Hm" Lay menoleh dan menatap Chen dengan tatapan lembut dan polosnya

"Aku merindukannya ge. Aku merindukan kebersamaan kita. Apa gege sering bertemu?" Ucapan Chen membuat Yeol juga terdiam dan menatap Chen

"Bertemu mungkin sering. Aku juga beberapa kali mengunjunginya. Mereka juga merindukan kalian. Hanya saja kalian tahu sendiri mereka tidak bisa sebebas dulu seperti saat mereka masih menjadi member. Tapi kalian tenang saja, saat ada waktu luang mereka akan datang menemui kita. Kau juga pasti mengerti bagaimana sibuknya seorang idol di China"

"Aku mengerti ge. Setidaknya kita bisa saling menghubungi walau hanya lewat video call atau telepon. Itu pun cukup untuk mengobati kerinduan ini"

"Wow, aku tidak menduga Chen bisa melow juga" Yeol tertawa membuat Chen mendengus. Yeol juga sebenarnya sedikit sedih dengan keadaan mereka sekarang. Mereka satu namun saling berjauhan. Tetapi jika dirinya ikut terlarut siapa yang akan menjadi moodboster. Jika Chen sudah seperti itu berarti dia tidak bisa membendung lagi perasaannya

"Tentu saja aku bisa melow. Apakau tidak bisa melihat bagaimana terharunya aku saat konser dulu. Apalagi membawakan lagu promise saat itu"

"Siapa dulu penulisnya?"

"Memang hanya kau yang terlibat di dalamnya? Aku dan Lay ge juga terlibat, bodoh"

"Yak, kenapa kau mengataiku bodoh?"

"Baru saja mereka melow dan sekarang bertengkar lagi. Aku tidak habis pikir dengan mereka berdua" Lay bergumam tidak habis pikir dengan tingkah Yeol dan Chen

"Aku sudah mengatakan kalau aku itu tidak bodoh. Coba tanyakan pada Lay ge. Benar.....kan...ge?" Yeol mengernyit heran tidak menemukan Yeol di dekatnya. Yeol mengedarkan pandangannya dan menemukan Lay berjalan menjauh

"Ini semua karena kau makanya Lay ge pergi"

"Kenapa aku lagi? Tadi kau mengataiku bodoh dan sekarang kau menyalahkanku? Sudahlah. Aku pergi saja" Yeol beranjak dan berjalan menyusul Lay membuat Chen memutar bola matanya malas. Padahal dirinya hanya bercanda tetapi Yeol malah menanggapinya serius. Chen segera beranjak dan berlari menyusul Yeol

"Dasar tidak asyik" Chen tertawa dan merangkul Yeol yang ditanggapi dengusan sebal oleh Yeol

"Kau yang menyebalkan" Chen semakin tertawa melihat ekspresi Yeol

"Benarkah? Eoh benarkah?" Entah tawa Chen yang menular atau memang Yeol yang mudah dibujuk hingga Yeol yang tadinya kesal tersenyum dan merangkul Chen. Mereka berdua tertawa bersama membuat Lay hanya bisa geleng-geleng kepala

"PARK CHANYEOL"

Chương tiếp theo