webnovel

Ch.17: Jimin is Back

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya. 😉😉

Happy Reading😚😚😚

"Ooo waw! Apa kau pekerja baru di sini?" tanya seorang yeoja penuh takjub pada pria yang baru saja mengantarkan minuman pesanannya di atas meja.

Tak sendiri, yeoja yang bertanya tadi berempat dengan yeoja lainnya. Semua dari mereka, tampak sangat memperhatikan wajah Taehyung dengan penuh minat.

"Oh astaga, kau tampan sekali!!" seru satunya lagi, dan tanpa sadar sudah mengusap-ngusap pipi Taehyung dengan seduktif.

"Maaf!!" kaya Taehyung, dan secara refleks menepis tangan si yeoja tadi.

"Ehh, apa kau benci disentuh?" tanya teman dari yeoja yang menyentuh Taehyung tadi.

"Ah mian, aku tidak bermaksud kasar!! Aku hanya ingin mengantarkan pesanan kalian," sahut Taehyung dengan sopan.

"Hei tampan, wajahmu akan sangat disayangkan sekali jika kau hanya bekerja sebagai pelayan bar di sini. Bagaimana jika menjadi pelayan pribadiku saja?" tawar satu dari 5 yeoja tadi lagi.

"Mm anu," gagap Taehyung yang mulai bingung.

Sementara itu baik dagu dan kedua lengannya telah ditoel seraya ditarik-tarik manja oleh para yeoja di di depannya.

Sedikit merasa tak nyaman, Taehyung tengah mencari seseorang yang dapat membantunya saat ini. Namun sialnya, baik Daniel, Youngjae, Joshua ataupun Bam Bam tengah tak berada dalam jarak pandangnya.

"Bagaimana tampan, apa kau mau?" desak yeoja yang bertanya lagi.

Sementara dua lainnya dengan kurang ajar mulai menarik wajah Taehyung untuk mendekat.

"Ah mian, saya mohon anda bersikap sopan!!" elak Taehyung, berusaha melepaskan dirinya.

Hingga,

"Hei kalian para yeoja murahan!!" tegur seseorang, dan secara otomatis membuat para yeoja tadi segera menoleh termasuk Taehyung.

"Kau siapa?" tanya salah satu dari mereka mewakili.

Sementara yang ditanya, saat ini tengah berdiri dengan angkuh di hadapan ke-6 nya.

Dengan surai hitam serta setelan yang serba hitam, jangan lupakan mata sipit yang tengah menatap sangat tajam juga kulit putih yang tampak pucat. Namja tersebut, tampak begitu jengah melihat para yeoja yang ada di hadapannya saat ini.

"Jangan menanyaiku. Melihat kalian saja aku sudah muak. Cepat singkirkan tangan kalian dari bocah itu," jawab si namja dengan sadis.

Sementara Taehyung, iapun segera mengambil kesempatan itu untuk melepaskan dirinya dari pegangan para si yeoja.

"Cihh, kau sangat ingin ikut campur urusan orang lain ya tuan. Apa kau kesepian?" ejek salah satu dari mereka dan disetujui oleh lainnya.

Melihat gelagat yang tak baik, Taehyung takut sekali akan jadi keributan saat ini. Terlebih mengingat ini adalah hari pertamanya bekerja, rasanya Taehyung tak ingin mendapatkan masalah dan membuat Hitman kecewa padanya. Oleh karena itu, iapun kini tengah mencari cara untuk menghentikan pertikaian yang ada di dekatnya ini.

"Mm pelanggan ... saya rasa ada kesalah pahaman di sini! Bagaimana jika kalian menikmati pesta ini saja?" cicit Taehyung, dan membuat baik pria dan yeoja tadi menoleh padanya.

"Huhh, menganggu saja!!" kesal para yeoja.

Sementara namja yang menolong Taehyung tadi, kini iapun tengah berjalan dengan santai melewati para yeoja tadi seperti tak ada masalah sama sekali.

"Maafkan aku," bungkuk Taehyung sopan pada para yeoja, lalu kemudian menyusul si namja.

"Tuan ... tuan?" panggil Taehyung.

Sementara si namja tampak tengah menuju ke meja yang terdapat di pojok dan jauh dari keramaian.

"Tuan?" panggil Taehyung lagi, dan kali ini sudah berhasil menarik lengan pria tersebut.

"Ada apa?" sahut si pria dingin, dan membuat Taehyung jadi sedikit takut karenanya.

"Mmm mian, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih!! Gomawo, karena tuan sudah membantuku tadi," jelas Taehyung.

"Cihh, dasar anak kecil!!" dengus si namja.

"Ah mian, aku pasti sudah sangat merepotkan anda ya?" sesal Taehyung, seraya menundukkan wajahnya.

"Kenapa kau bekerja di sini?" tanya si namja dengan tiba-tiba, dan membuat Taehyung mengangkat wajahnya.

"Ne?" cengo Taehyung.

"Kau ini masih bocah kan, kenapa kau bekerja di sini hah?" ulang si namja lagi.

"Ah anu ... itu," sahut Taehyung dengan terbata.

"Kau itu masih bocah. Menghadapi wanita saja kau masih takut. Jangan bekerja di sini. Sana, cari saja tempat lain yang cocok untukmu!" decak si namja.

"Jeongmal gomawo sudah memperhatikan aku. Kau baik sekali tuan," balas Taehyung dengan penuh senyuman dan membuat si namja heran.

"Oh ya, perkenalkan namaku Kim Taehyung, tuan. Aku baru bekerja di sini. Salam kenal dan terimakasih sudah menolongku," bungkuk Taehyung dengan sopan.

Sementara namja tadi tampak tak mempedulikan dan kini telah mendudukkan dirinya di atas sofa yang tersedia.

"Ambilkan pesananku," instruksinya tiba-tiba, dan membuat Taehyung dengan sigap kembali ke mode pelayannya.

-

-

-

-

-

"Ehhhh ... kenapa kau tak cerita pada kami Tae-ah?" terdengar suara Joshua yang heboh pagi ini ketika mereka tengah istirahat di kantin untuk makan siang.

"Tak apa-apa. Lagipula sudah ada seorang hyung baik hati yang sudah membantuku," sahut Taehyung dengan kalem.

"Itulah kenapa aku mengatakan padamu untuk berhati-hati dengan para yeoja, Tae-ah!! Bagaimana, sekarang sudah terbukti kan dengan apa yang ku katakan padamu semalam kan?" ujar Youngjae yang duduk berhadapan dengan Taehyung.

"Yeoja memang seperti itu!! Tinggal kau saja lagi Tae-ah yang harus pandai-pandai menjaga dirimu," komen Daniel dengan santai.

"Cihh, entah kenapa aku selalu tersulut emosi setiap kali kau berbicara Daniel-ah!!" dengus Youngjae tak suka.

"Hii .... para noona memang sangat menyeramkan!!" komen Bam Bam yang bergidik ngeri.

"Oh ya, apa kau tau siapa yang telah menolongmu itu Tae-ah?" tanya Joshua kali ini.

"Entahlah. Dia tak memberitahukan namanya. Tapi hyung itu sangat keren," cerita Taehyung dengan wajah berbinar.

"Benarkah, seperti apa rupanya? Jika dia salah satu dari pelanggan tetap kita, mungkin aku mengenalinya!" tanya Daniel yang penasaran.

"Dia bersurai hitam, matanya sipit, dan kulitnya tampak pucat," cerita Taehyung sekenanya.

Sementara ke-4 lainnya tampak tengah berusaha mengingat-mengingat saat ini.

"Gaya bicaranya bagaimana?" tanya Youngjae yang ingin memastikan.

"Cetus. Dia sangat cetus dan tajam sekali!!" sahut Taehyung memberikan informasi tambahan.

"Astaga Tae hyung!!" seru Bam Bam dengan tiba-tiba.

"Ya ampun ... jangan-jangan kau sepikiran dengan hyung, Bam?" ujar Daniel yang melirik Bam Bam di depannya.

"Tak salah lagi!! Ku rasa dia itu Suga sajangnim," kata Joshua, dan membuat ke tiga temannya menahan nafas kecuali Taehyung yang tampak bingung.

"Dia siapa?" tanya Taehyung akhirnya, lantaran penasaran dengan ekspresi teman-temannya yang tampak shock.

"Kau jangan sampai berurusan dengan dirinya lagi Tae-ah!! Kau harus ingat itu. Oke?" pinta Youngjae.

"Kenapa begitu? Dia pelanggan kita kan?" tanya Taehyung dengan heran.

"Ya, dia memang pelanggan kita, hyung. Tapi tetap saja, Hitman ahjussi bilang kita harus menjaga jarak dengannya. Dia adalah seorang bos besar hyung," sahut Bam Bam yang membuat Taehyung semakin penasaran.

"Bos besar apa?" tanya Taehyung lagi yang ingin tau.

"Tidak tau. Tapi pokoknya kau jauhi saja Tae-ah!!" sahut Daniel tak jelas.

Lain halnya dengan Taehyung yang justru saat ini tengah memperhatikan wajah teman-temannya dengan penasaran.

"Memangnya hyung itu bos besar apa?" batin Taehyung dalam hati.

-

-

-

-

-

Di pagi harinya, tepatnya di sebuah rumah yang tampak begitu asri, seorang petugas pos baru saja mengantarkan surat pada salah satu pemilik rumah yang saat ini tengah mengantarkan kepergian si tukang pos dengan ramah.

Begitu si tukang pos telah pergi meninggalkan rumah itu, yeoja cantik yang tadi menerima surat tampak mulai menilik benda yang ada di tangannya tersebut.

"Youngmin dan Kwangmin," bacanya pada nama yang tertulis di depannya.

"Oh astaga, anak kembar temannya Jiminnie!!" ingatnya dengan segera.

"Jiminnie ada surat?" teriaknya kemudian, memanggil anak bungsunya yang berada di lantai atas.

"Jiminnie!!" serunya lagi dengan lebih keras.

Hingga tak lama kemudian, suara langkah kaki seseorangpun mulai terdengar menuruni anak tangga dari lantai 2 dengan begitu antusias.

"Ne eomma, dari siapa?" tanya sang anak begitu mendekat.

"Dari si duo kembar!! Kau ada mengirimkan mereka surat?" tanya sang eomma, Sora, dengan penasaran.

"Ya eomma, minggu lalu, karena Taehyung tak membalas suratku 2 yang lalu eomma," jawab Jimin, dan sedikit menciptakan kerutan samar pada dahi ibunya.

"Tumben. Bukannya Taehyung akan selalu membalas ya?" tanya Sora dengan heran.

"Salahku eomma, karena 4 bulan yang lalu aku sudah lama tak menulis surat untuk Taehyung. Mungkin dia sedang marah padaku sekarang, makanya dia tak membalas suratku," jelas Jimin, dan membuat Sora tak suka mendengarnya.

"Astaga Jim, pantas saja jika begitu masalahnya!!" komen Sora.

"Hehe, aku ke kamar dulu ya eomma!" pamit Jimin dengan sopan.

Di kamar.

"Annyong Jiminnie, ini kami Young dan Kwang kembar bersaudara. Kami senang mendapat surat darimu Jiminnie, namun ada sedikit yang aneh mengenai ini," baca Jimin, seiring dengan dahinya yang berkerut samar.

"Hei Jiminnie, kenapa kau menanyakan Taehyung pada kami? Bukannya Taehyung sudah ada di Seoul dan tinggal bersama kalian??" baca Jimin lagi, dan kali ini cukup membuat Jimin terbelalak kaget karenanya.

"Astaga!!" desis Jimin panik, dan kembali meneruskan bacaannya.

"Kau jangan bergurau dengan kami Jiminnie? Ini bahkan sudah hampir 2 minggu lamanya aku dan Kwang berpisah dengan Taehyung, setelah kami mengantarkan kepergiannya di stasiun. Kau jangan membuat kami cemas Jiminnie?

Taehyung bilang sesampainya di Seoul dia akan segera menghubungimu dan memintamu untuk menjemputnya. Apa dia tidak menghubungimu Jiminnie?

Ku harap kau mau dengan segera membalas surat ini secepatnya. Kami sangat mengkhawatirkan keadaan Taehyung, Jim.

Sahabatmu, Jo bersaudara."

Plukk!!

Suara kertas yang jatuh, bersamaan dengan Jimin yang tampak masih begitu shock dengan apa yang baru saja dibacanya.

"Tae-Taehyungie!" gumam Jimin terbata.

Tbc

Jangan lupa Vote dan Comment kalian ya😉😉

Update setelah viewnya 6000 dan beberapa vote.

Pai pai.👋👋

Chương tiếp theo