webnovel

Ketahuan

Selamat membaca

°•°•°

"Maaf Dea..."

"Aku udah nahan laper!" sentakku sambil mengaduk es susu rasa vanila menggunakan sedotan stainless steel, atau biasa dipahami : baja anti karat.

Ngomong-ngomong tentang Sean, gimana aku enggak marah? Nasi ayam yang aku pesan sampai ikut antre lama banget, dimakan Sean tanpa bilang-bilang. Parahnya, dalam waktu lima menit saja dia bisa menghabiskan seporsi. Bahkan Sean menyerbu nasi ayamku itu saat aku sedang pesan minuman yang enggan kucicipi ini lantaran perasaan kesal memenuhi ubun-ubun.

Aku paling sebal kalau dia menjelma jadi Nino dua. "Pokoknya permohonan maaf dibuang!"

"Aku bisa nampung maafnya," sahut orang yang singgah di samping Sean.

Dengan dada yang naik-turun, aku mendelik ke Nino. "Apaan sih, No!" kesalku begitu mendengar balasannya tadi. "Nggak jelas!" sambungku yang dibarengi Alin.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo