Uly: Sekarang, semua lebih baik
Sebulan sudah berlalu setelah kejadian itu. Aku menemukan apa yang aku cari dalam hidup. Hati menjadi lebih tenang ketika raga tidak lagi berurusan dengan maksiat yang menyia-nyiakan waktu. Tholabul ilmi adalah kegiatan rutin setiap hari. Terutama ilmu agama. Sholat dan dzikir selalu menemaniku mengisi indahnya hari. Do’a dan permintaan ampunan serta taubat selalu membasahi bibir ini. memohon pengampunan dosa dari semua perbuatan masa lalu maupun masa depan. Tidak jarang air mata meleleh membasahi pipi mengingat segala dosa yang telah dilakukan. Seketika merasa diri ini tidaklah pantas mendapatkan surganya.
“Ly, jadi berangkat ? Aku tunggu di depan ya,” kata Fatimah dari luar kamar kos ku.
“Jadi Fat. Tunggu lima menit yaa,” jawabku.
“Oke Ly. Jangan lama-lama. Tidak usah dandan. Dilarang tabarruj lho,” timpal Fatimah.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com