Pengantin Laki-laki 1 

Luna berjalan di belakang Sharem dengan sebuah keterpaksaan yang sangat besar, hampir sepanjang jalan ia merutuk pada wanita itu, di sisi lain ia juga semakin mencemaskan keberadaan Aodan dan yang lainnya.

Luna menundukkan matanya, menatap ujung sepatu lancip yang dimiliki oleh Sharem di depannya, merasa semakin marah.

Sharem membawanya ke sebuah bangunan yang terbengkalai, awalnya Luna sama sekali tidak menyadarinya, tapi setelah ia melihat lilin-lilin yang berserakan di atas lantai, atap kaca yang pecah dan kursi panjang disertai podium kosong di depannya, ia akhirnya sadar.

Bukankah ini adalah bangunan terbengkalai tempat ia pertama kali bertemu dengan Aodan?!

Luna tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya di belakang Sharem yang membawanya terus masuk hingga sampai ke depan, wanita itu tersenyum dan menjentikkan jarinya, sesuatu langsung muncul di tangannya.