webnovel

Luika

Chita, Rusia

Point A Target Loc

29 April 2016

06.15 A.M MSK

"Kita sudah sampai di point A. Semua segera ke posisi masing-masing!" titah Jackson sebelum mereka turun dari mobil jeep yang dikendarai Yugie.

Tim 1, Jackson dan Somi segera berjalan cepat menuju timur laut, begitu juga Mark dan Jaehyun ke arahbarat laut. Sementara itu, Shin Yugie kembali melajukan mobilnya ke arah tenggara, mengikuti jalur jalan raya yang mengitari sebuah kampung tempat lokasi target mereka. Tidak lupa, sebuah tablet aktif dipasang di standee diatas console box, membuatnya dapat mudah memantau pergerakan keempat rekannya yang lain.

Jackson dan Somi terus berjalan melewati semak-semak blukar yang mendominasi daerah tak berpenghuni disekitar kampung itu.

"Sudah berapa jauh kita berjalan? Mengapa belum terlihat tanda-tanda perkampungan itu?" tanya Somi frustasi sembari berjalan membungkuk menabrak semak ilalang disana.

"Seharusnya kita sudah setengah perjalanan, 150 meter," jawab Jackson sembari melihat arlojinya.

Sementara itu, Mark dan Jaehyun berjalan melewati barisan pohon rimbun, daerah yang mereka lewati persis seperti hutan, pohon-pohon itu benar-benar lebat, hanya saja tanahnya cukup kering. Langkah mereka terhenti ketika Mark melihat sesuatu dalam jarak pandang yang cukup jauh disana.

"Kau lihat itu? Bukankah itu atap rumah?" tanya Mark.

Jaehyun tampak menjinjitkan tubuhnya untuk melihat ke arah yang Mark tunjuk itu, "Benar, itu atap rumah. Sepertinya kita akan mendekati mereka dari atas,"

"Benar," jawab Mark, Ia segera meraih HT nya hendak berkomunikasi dengan Jackson.

"MT to Jack, MT to Jack!"

"Answered! Jack speaking here," balas Jackson diseberang sana.

"Aku dan Jaehyun sudah melihat perkampungan itu, dan rupanya Kami ada di daerah lebih tinggi, semacam perbukitan rendah. Haruskah kami menyerang dari atas?" tanya Mark.

"Aku dan Somi belum melihat tanda-tanda perkampungan itu, beri kami sekitar 10 menit untuk berlari kedepan," pinta Jackson.

"Baiklah, over!", "MT to YG, MT to YG!" lanjut Mark kali ini berkoordinasi dengan Yugie.

"YG speaking here," respon Yugie diseberang sana.

"Berapa jarah lokasi Tim 1 dari lokasi target?"

"Sekitar 100 meter, mereka akan tiba," jawab Yugie.

"Baik, over!"

Mark menaruh kembali HT nya, lalu Ia berjalan kembali beberapa meter kedepan diikuti Jaehyun untuk melihat lebih jelas situasi perkampungan target mereka.

"Kak, Kau lihat itu?" ujar Jaehyun menunjuk sesuatu di seberang sana, tampak beberapa orang berjaga dengan senjata ditangannya.

"Ya, mau tidak mau kita harus menyingkirkan seluruh orang-orang itu bagaimanapun caranya," respon Mark.

"Bagaimana rencanamu?" tanya Jaehyun lagi, namun belum sempat Mark menjawab, HT nya berbunyi, panggilan dari Somi kali ini.

"SM to MT, SM to MT!"

"MT speak here!"

"Kami sudah melihat lokasi perkampungan target, dan berada di ketinggian sejajar. Lakukan penyerangan secara agresif, karena jumlah mereka banyak,"

"Baik! Mereka terbagi menjadi dua kerumunan, barat dan timur, lakukan serangan dari tempat masing-masing ke kerumunan terdekat!" titah Mark.

"Kita akan langsung meledakan C4! Jika kalian perhatikan, orang-orang itu mengelilingi satu bangunan permanen yang dipagar baja, kemungkinan kita tidak akan melukai target," ujar Jackson mengambil alih komando.

Jaehyun dan Mark bersiap, tampak Mark sudah memegang peledak itu ditangannya.

"Kami sudah siap!" kali ini Jaehyun mengambil alih HT itu dari tangan Mark.

"Lima ... empat ... " terdengar Somi mulai menghitun mundur seperti instruksi Jackson sebelumnya. Jackson dan Mark berkonsentrasi penuh agar peledak itu tidak salah sasaran.

"Tiga ... dua ... satu!"

Mark dan Jackson melemparkan peledak high explosive itu jauh menuju kerumunan penjaga dengan tepat sasaran.

DUARR!!!!

DUARR!!!

Ledakan itu terdengar sangat keras, hingga membuat pohon-pohon disana bergetar. Tiga detik kemudian, ledakan itu menyebabkan puluhan orang terkapar di tempatnya. Tanpa instruksi tambahan, Jackson, Somi, Mark, dan Jaehyun segera berlari menuju perkampungan terisolir itu sebelum orang-orang berdatangan akibat mendengar ledakan besar. Tidak menghilangkan kemungkinan orang yang mengenal orang-orang di perkampungan itu akan datang meskipun kampung itu benar-benar terisolasi, tidak memiliki tetangga satupun.

"Kau periksa dalam bangunan itu!" titah Jackson pada Mark ketika mereka bertemu di pertengahan antara dua bangunan permanen berpagar baja yang sebelumnya dijaga ketat itu.

Mark melihat kedalam bangunan itu dari sela-sela pagar baja yang dibentuk tralis itu. Ia mendapati seorang wanita tersandar di dinding pojok bangunan itu dengan dahi berdarah.

"Jae ... "

DOR!!

"Arrghh!" teriak Mark seraya memegangi lengannya.

Satu tembakan tiba-tiba tepat mengenai lengan kanan atas Mark.

DOR!!

Tanpa pikir panjang, Jaehyun segera menembak petugas bersimbah darah yang menembak Mark dengan posisi tiarap setengah sekarat itu. Kini sudah dipastikan, semua orang yang tadi berjaga disana telah tewas.

"Biar Aku membukanya!" perintah Somi, Ia segera mengambil alih pekerjaan Mark setelah Ia dan Jackson memeriksa bangunan lainnya yang ternyata kosong.

DOR!! DOR!!

Somi melayangkan dua tembakan untuk menghancurkan gembok bangunan berpagar baja itu. Tak lama kemudian, Ia berhasil membukanya. Mark dan Somi segera masuk, sedangkan Jaehyun dan Jackson berjaga diluar.

"Kau hubungi Yugie untuk mendekat sekarang!" perintah Jackson segera setelah Ia mendengar suara sirine yang terus berhenti dari salah satu bangunan di perkampungan itu, sepertinya itu adalah sirine pertanda bahaya dan bisa memanggil beberapa orang mendekat ke arah lokasi mereka.

"MT to YG, MT to YG!"

"YG speaks here!"

"Mendekat ke arah belakang perkampungan, kami akan segera keluar!"

"Baik, over!" jawab Yugie.

Tak lama kemudian, Mark datang dengan membawa seorang wanita yang bisa dipastikan istri Eric Sohn itu dipunggungnya.

"Pindahkan dia ke punggungku sekarang!" ujar Jaehyun seraya berjongkok begitu Ia melihat Mark membawa wanita itu dengan kondisi tangan yang terus mengalirkan darah.

"Kita akan pergi sekarang, Somi, Kau dan Aku berjalan mundur, pastikan aman! Mark, hubungi Yugie!" titah Jackson. Keempat orang itu kemudian berlari ke arah selatan bersama Luika, istri Eric.

Setelah kurang lebih lima menit mereka berlari, tampak mobil jeep yang dikendarai Shin Yugie telah tiba. Mereka segera bergegas masuk ke dalam mobil itu.

Yugie menambah kecepatannya hingga kecepatan maksimum ke arah perbatasan.

"Somi, tetap perhatikan arah belakang, apakah ada yang mengikuti kita?" tanya Jackson dari bangku samping pengemudi. Ia belum melepas senjatanya.

"Tidak, sepertinya serangan mendadak kita berhasil!" serunya.

"Bodoh, samping kanan! Semua menunduk!" seru Jackson tiba-tiba. Seluruh orang di bangku penumpang menunduk kecuali Somi. Mark dan Jaehyun melindungi kepala Luika yang tak sadarkan diri itu.

DORR!!

DORR!!

Jackson dan Somi melepaskan satu tembakan pada dua pengendara motor yang berusaha menyusul mobil mereka. Pengendara motor itu tidak menyerah, mereka kembali mensejajarkan posisinya dengan mobil.

DORR!!

DORR!!

Pengendara motor itu menembakan peluru ke arah ban mobil, membuat Yugie kehilangan keseimbangannya. Ia segera meningkatkan kecepatan kembali.

"Sialan!"

DORR!!

DORR!!

Jackson berhasil menembak pengendara motor itu di area vital hingga terjatuh tak sadarkan diri.

DORR!

DORR!

Kali ini Somi, Ia bahkan keluar dari jendela untuk menembakkan pelurunya dengan tepat. Alhasil, dua pengendara motor itu terjatuh tak sadarkan diri.

"Kita akan mencapai pintu perbatasan dalam 100 meter," ujar Yugie. Tampak pagar besi perbatasan Cina-Rusia dihadapan mereka.

"Somi, lakukan tugasmu!" titah Mark yang diangguki oleh Somi.

Chương tiếp theo