Yudhistira berjalan cepat menuju UGD. Baru saja ia mendapat berita yang sangat mengejutkan. Berita ini berhasil membuat Yudhistira melompat dari kasurnya dan berlari ke rumah sakit dalam waktu 30 menit. Yudhistira tidak sabar memberi tahu Kirana.
Sesampainya di UGD, Yudhistira melihat wajah murung Kirana. Gadis itu seperti habis begadang semalaman.
"Kenapa wajahmu kayak gitu?" tanya Yudhistira ketika melihat lingkaran hitam di bawah mata Kirana.
Kirana hanya menggeleng. "Aku baik-baik aja."
"Ayolah kamu pasti berbohong. Kamu kelihatan kacau," bantah Yudhistira. "Apa kamu gak bisa tidur?"
"Sedikit."
"Astaga. Jangan bilang kamu masih memikirkan Bu Arin." Yudhistira tidak percaya kalau Kirana tidak bisa tidur hanya sedikit. Pasti banyak, batin pria itu.
Kirana mengangguk pada akhirnya.
Melihat Kirana sedih membuat hati Yudhistira tidak tega. Baginya senyuman Kirana adalah cahaya paling terang di dunia ini. Kalau senyum itu menghilang, Kirana nampak tidak bersinar lagi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com