Tiba di sebuah hotel yang tampaknya sedikit mewah terlihat dari luar, Kenzo memarkir motornya sejenak. Lalu melangkah dengan pelan, beberapa kali dia harus menarik napas dalam-dalam lantaran mengumpulkan segala kekuatan mental dan batinnya untuk bertemu dengan Adinda.
Begitu memasuki sebuah aula seperti yang Pandu arahkan saat di telepon tadi, Kenzo melangkah dengan tegap dan bersikap cuek dingin acuh seperti biasanya. Beruntung, seseorang langsung saja memanggilnya ketika dia baru beberapa langkah saja melewati beberapa kerumunan para tamu undangan.
Masih beruntung pula para tamu undangan yang hadir tidaklah begitu ramai. Mungkin memang benar apa kata Pandu, dia hanya ingin mengundang beberapa teman dan kerabat dekat saja, sehingga Kenzo tidak perlu merasa khawatir. Namun, bukan itu yang membuatnya tampak gelisah saat ini.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat gelisah begitu?" tanya salah seorang teman yang juga menjadi member perkumpulan pecinta game selama ini.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com