Maya seketika mematikan panggilan teleponnya begitu usai mengomeli Kenzo yang saat ini terpaku seraya membuang napas panjang.
"Maya... Maya, dasar anak itu!" Kenzo tertawa kemudian.
Sesaat kemudian, Kenzo mendapati sebuah pesan dari Adinda. Kenzo terkesiap lalu segera membukanya, dadanya pun kembali berdegub kencang setelah membaca pesan dari Adinda yang sangat jelas betapa manjanya dia.
'Kakak...' panggil Adinda lebih dulu.
"Oh my God, dadaku terasa mau meledak saja," ujar Kenzo gemas.
"Iya, kakak tau. Dinda menolak untuk hadiah cokelat, 'kan? Hehehe...'
'Hahaha... Dinda boleh minta satu hadiah gak?'
'Boleh dong, apapun itu.'
'Coba tebak!'
'He-hem... Kakak tidak mau menebaknya, tapi kakak akan mencoba langsung memilihnya. Kado apa yang Dinda inginkan di hari valentine nanti.'
Adinda pun hanya membalas dengan sebuah emo lucu menanggapi perkataan Kenzo.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com