webnovel

#09

Hari sudah sore, Oma sangat menghawatirkan Ara sebab ia belum juga pulang ke rumah. Oma takut ia lupa jalan pulang ke rumah Rizal suaminya. Oma sudah menelpon Ara berulang kali, namun tidak dijawabnya, Oma pun segera menghubungi cucunya untuk segera pergi ke kampus Ara. Mungkin saja dia ada disana.

Rizal segera pergi setelah mendapatkan telpon dari Omanya. Ia segera menuju kampus, namun disana sudah tidak ada siapapun, Rizal kembali menghubungi Oma dan meminta nomor ponsel Ara, karna ia belum sempat memintanya, Rizal berkali kali menelpon Ara,namun tidak ada jawaban. Ia pun teringat rumah orang tua Ara yang tak begitu jauh dari kampusnya.

Rizal menanyakan keberadaan Ara dirumahnya, kedua orang tuanya pun tidak tau keberadaan Ara sekarang dimana. Rizal mulai mencemaskan istrinya,

" apa mungkin Ara di tempat Archery?" ucap ayah Ara yang teringat putrinya itu selalu meluangkan waktu untuk memuaskan hobinya.

" Dimana itu ayah?" tanya Rizal yang begitu kaget ketika mendengar istrinya ada di tempat itu. Archery dalam arti pemanahan, mungkin Ara ada di tempat dimana dia memuaskan hobinya, hanya sekedar hobi tidak lebih.

Ayah memberitahu dimana tempat yang suka Ara kunjungi. Rizal segera melajukan mobilnya ke tempat itu. Dan benar saja sang istri ada disana, walaupun disana ada beberapa wanita yang menggunakan cadar, namun Rizal hapal dengan sorot mata Ara yang begitu indah menurutnya. Rizal begitu memperhatikan istrinya yang sedang memanah, seketika ia mulai merasa kagum, sehingga ia terus memandangi istrinya. Ara yang melihat suaminya sedang duduk di bangku segera menghampirinya.

" mas. . kenapa ada disini" ujar Ara yang memegang panah di tangannya. Rizal segera bangkit dari duduknya.

TUK

" aduh...." Ara mengusap lembut keningnya yang sudah disentil oleh Rizal.

" sudah jam berapa ini? kenapa kamu belum pulang, semua menghawatirkanmu" ucap Rizal dengan tatapan dinginnya. walaupun hatinya kini mulai menerima kehadiran Ara, namun ia belum siap untuk mengakuinya. sehingga sikapnya pun kembali dingin supaya tidak begitu terlihat oleh istrinya.

" maaf mas, aku lupa jalan pulang, jadi aku kesini dulu, apa mas tidak menghawatirkanku?" tanya nya sebari menatap Rizal dengan tatapan penuh harapan.

" tidak.. untuk apa? ayo pulang, " Ara segera bergegas dan berlari kecil mengejar Rizal yang sudah berjalan lebih dulu.

" dasar es batu.. setiap hari dingin terus, kapan hangatnya?" gerutu Ara.

Rizal masuk lebih dulu kedalam mobil disusul Ara yang sedang mengatur nafasnya.

" mas,, jalannya cepet banget " cakap Ara masih dengan napasnya yang kecapean mengejar Rizal.

" kamu aja yang lelet" ujarnya

" mas kenapa balik lagi dingin sih, padahal sehari sesudah menikah mas sepertinya sangat hangat, " Ara terkikik pelan, teringat saat Rizal mengendus di atas dadanya waktu itu.

" kenapa ketawa? mas capek mencarimu kemana mana, jangan sampai mas kesel sama kamu" jawab Rizal, Ara langsung terdiam seketika, ia tak berani berbicara lagi, sebab hati suaminya kini sedang buruk. Rizal segera melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

jangan lupa like nya ya,, komentar pun saya tunggu loh.. apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam mengetik, mohon maaf sebelumnya ya sahabat. selamat siang semua🤗🤗🙏

Chương tiếp theo