Tristan menuruti keinginan Haruna. Ia menurunkan Haruna beberapa puluh meter dari kantor. Namun, tidak terlalu jauh saat ditempuh berjalan kaki.
"Haruna! Siapkan berkas-berkas untuk rapat siang nanti. Kamu pergi lebih dulu bersama Levi. Aku menyusul nanti," ucap Tristan.
"Baik, Presdir," jawab Haruna. Ia memberikan senyuman manis saat tidak ada yang melihatnya.
Mereka seperti pasangan anak SMA yang baru belajar pacaran. Melirik sembunyi-sembunyi dan saling memberi isyarat mata saat ingin bicara berdua. Terkadang mereka saling menggoda di belakang karyawan lainnya.
"Mari, Nona." Levi melangkah lebih dulu, disusul Haruna yang melangkah sambil menahan sakit.
"Kenapa perutku sakit sekali? Apa karena aku tidak sarapan?" tanya Haruna dalam hati.
Semakin lama, rasa sakitnya tidak tertahan. Ia bersandar di dinding lobby. Wajahnya penuh keringat, tangannya terus mengusap perut, berharap rasa sakitnya bisa berkurang. Namun, itu tidak membantu sama sekali.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com