webnovel

Lust Backstory Part 2

By: Walter

15 tahun kemudian, di kegelapan malam di sebuah sebuah kota terdengarlah suara rintihan seoarang gadis yang berada di salah satu rumah di Kota itu.

"Hentikan ... kumohon jangan mendekat ... TIDAKKK!!!" rintihan gadis itu semakin kencang, tapi anehnya suara yang dihasilkan oleh mulutnya tidak dapat didengar oleh para tetangganya serta orang-orang yang lalu lalang di depan rumahnya.

Sementara itu, seorang pria kian berjalan mendekati tubuh gadis yang sudah dalam keadaan setengah telanjang. Senyum di wajahnya menghiasi kegelapan di ruangan itu. Semakin lama semakin dekat dan ketika sudah berada di hadapan si gadis ....

"Tolong ... kumohon lepaskan aku kumohon," pinta gadis itu pada pria yang kini sudah berdiri di depannya dengan hasrat nafus birahi yang ingin menikmati tubuh sang gadis.

"Maafkan aku ... yah," sesaat ketika ia menyelesaikan perkataannya, ia pun langsung turun ke bawah dan memulai aksinya. Selang beberapa saat, terdengar rintihan dan jeritan yang berasal dari ruangan tersebut dan setelah selesai pria itu langsung pergi meninggalkan mayat gadis yang sudah ia hisap seluruh energi kehidupannya.

Tanpa pria itu sadari, seorang wanita telah mengikutinya sedari tadi. Wanita ini terus membuntutinya dari jalan ke jalan sampai gang ke gang hingga sampainya pria itu ke hutan yang pemandangannya sangat menyeramkan. Hutan tersebut sangat lebat dengan aura gelap yang menaunginya.

"Hu-hutan apa ini," sekilas wanita tersebut mendongkakkan kepalanya dan melihat kondisi hutan tempat pria itu masuk, lalu kembali melakukan pengejarannya dengan masuk ke dalam hutan. Hingga sampailah pria itu berhenti di depan sebuah sumur tua yang sangat dalam dan gelap. Si Wanita sempat keheranan dengan prilaku pria tersebut hingga terdengarlah sebuah suara yang menyeramkan muncul memanggil nama si pria dari dalam sumur.

"Hahahaha ... apa kau sudah melakukan tugasmu, Hiro?" tanya sebuah mahkluk pada pria yang ia panggil Hiro. Hiro yang mendengar pertanyaan yang dilayangkan padanya pun mengangguk sebagai jawaban ya darinya.

"Baiklah. Oh yah satu hal lagi, ingat ini Hiro besok adalah tahun baru maka korbanmu harus semakin banyak, yang artinya besok kamu harus mendapat mangsa lebih dari mangsa yang kamu dapat hari ini ... apa kau mengerti Hiro?" tanya mahkluk itu untuk memastikan apakah penjelasannya dapat dimengerti oleh Hiro.

"Aku mengerti ...," jawab Hiro datar dengan kaki yang mulai berlawanan arah menjauhi sumur itu untuk pulang ke rumahnya. Wanita yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Hiro segera menyembunyikan dirinya agar tidak ketahuan. Sembari bersembunyi wanita itu terbelenggu oleh rasa bingung karena tidak tahu mana yang harus ia selidiki terlebih dulu. Saat matanya melihat sumur tua yang tadi di datangi oleh Hiro, seketika hatinya sudah mantap membuat keputusan kalau dia akan terlebih dahulu menyelidiki sumur tua itu. Ia pun berjalan mendekat dan terjun ke dalam jurang yang dalam.

Di rumah Hiro ....

"Mizuki bagaimana keadaanmu?" tanya Hiro saat melihat keadaan Mizuki yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Hiro pun langsung pergi menghampiri Mizuki dan segera mengecek keadaannya. Mizuki yang melihat Hiro di sampingnya segera membelai tangan Hiro dengan lembut, Hiro yang melihat mata Mizuki tak kuasa menahan tangis karena kecerobohannya dia malah menjerumuskan Mizuki dengan dirinya ke dalam keadaannya yang sangat kelam.

"Hiro bagaimana pekerjaanmu?" tanya Mizuki dengan lembut pada Hiro di sampingnya.

"Pekerjaanku sukses, jadi kamu tenang aja ... ok," jawab Hiro seraya mengelus lembut kepala Mizuki.

"Syukurlah."

"Oh yah Mizuki, kurasa aku harus segera pergi bekerja lagi. Maaf yah tidak bisa menemanimu," ucap Hiro dengan wajah yang sedikit mengeluarkan rasa penyesalan.

"Tidak apa-apa kok, aku juga baik-baik saja UHUKK ... UHUKKK ...," setelah mendengar persetujuan dari Mizuki walaupun diakhiri dengan batuk berdarah yang menyakitkan. Hiro segera berbalik badan dan pergi meninggalkan Mizuki, walaupun ada rasa sakit ketika harus meninggalkan Mizuki tapi Hiro tidak mempunyai jalan untuk mundur lagi.

7 bulan kemudian, kini jumlah korban yang telah menjadi santapan hawa nafsu Hiro telah berjumlah sekitar 6.665 orang dan akan bertambah lagi pada malam ini. Di sebuah gang sempit di kota, terdengar terikan minta tolong dari seorang wanita remaja karena dirinya sedang diikuti oleh seorang yang misterius yang tidak lain adalah Hiro. Kaki wanita itu masih berlari cepat menyusuri lorong hingga terhenti di sebuah jalan buntu di depannya. Sementara itu, di dekat mereka larilah seorang wanita yang dulu pernah mengikuti Hiro hingga ke sumur tua, langkahnya nampak tergesa-gesa seperti hendak menyampaikan sesuatu pada Hiro.

Di lorong, Hiro yang mengetahui letak keberadaan wanita itu segera menyusulnya dan sampai tepat di depan wanita tersebut. Lalu, Hiro mengeluarkan sebuah jurus yang membuat wanita itu menuruti keinginannya dan segera melepas semua busananya dan saat hendak menyantap aura kehidupan milik mangsanya ....

"Hiro! berhenti melakukan itu," larang wanita yang tadi ingin menyampaikan sesuatu pada Hiro. Hiro pun segera mengalihkan pandangannya dan memandang wanita yang kini berada di atap salah satu rumah.

"Sejak aku mulai mengikutimu sampai ke depan sumur tua itu, dari situ aku mulai masuk ke dalam sumur tua dan memulai penyelidikanku di situ. Saat itu aku menemukan sebuah buku yang memiliki 6.665 lembar. Aku menyimpulkan jika ada orang yang telah memuaskan nafsunya lebih dari orang-orang yang berada dalam buku ini, maka dia akan menjadi penerus selanjutnya yaitu penerus pilar dosa hawa nafsu Asmodeus. Jadi kamu ... ehh, apa yang kamu lakukan," sesaat penjelasannya terhenti dengan tangan yang menunjuk ke arah wanita yang sudah kurus kering di depan Hiro. Hiro pun langsung memalingkan pandangannya dan malihat jika wanita yang ingin ia hisap aura kehidupan tadi, telah mati tanpa sepengetahuan dirinya.

"Tidak mungkin, anuku bergerak sendiri," ucapnya kaget dengan wajahnya yang kembali dipalingkan ke arah wanita yag berada di atas atap. Kini korban yang telah menjadi santapan hawa nafsu Hiro sudah berjumlah sebanyak 6.666 orang dan seketika, tubuh Hiro menunjukkan sebuah gelagat aneh. Warna tubuhnya berwarna putih diiringi dengan munculnya sisik-sisik putih di sekujur tubuhnya. Hiro langsung mengambil tindakan untuk pulang kembali ke rumahnya dengan wanita yang masih mengikutinya.

Sesampainya di rumah ....

Hiro langsung bergegas menuju kamar tempat Mizuki berada sambil menahan rasa sakitnya yang semakin parah. Setelahnya sampai di depan kamar, Hiro langsung masuk dan melihat Mizuki yang tertidur lelap di tempat tidurnya. Tapi, tiba-tiba rasa sakit itu tidak tertahankan dan seketika tubuh Hero diselubungi oleh bola hitam yang kini sudah menutupi seluruh tubuhnya.

Di dalam bola hitam ....

"Siapa aku ?! ... dimana aku ?! ... aku merasa seperti punya seseorang yang berhrrga bagiku, tapi siapa?" tiba-tiba ucapan itu keluar dari mulut Hiro yang seperti sudah kehilangan seluruh ingatannya.

"Kau adalah anakku, kau adalah lambang dari kebanggaan kita. Sekarang aku akan mewariskan jabatanku padamu, untuk menjadi pilar dari hawa nafsu dan namamu adalah Asmodeus ...," sebuah suara tiba-tiba muncul memecah keraguan Hiro, Hiro yang masih terapung mulai berpikir dan sesaat setelahnya ....

"Kau benar, akulah Asmodeus. Yah, aku sudah ingat sekarang," saat ia mengucapkan kata-kata itu, bola hitam yang menyelubunginya menghilang dan menyisakan tubuh Hiro yang kini sangat berbeda dari sebelumnya. Seluruh Tubuhnya berwarna putih dengan sisik yang menghiasi sekujur tubuhnya, di sekelilingnya muncul tujuh burung yang berwarna putih pucat. Kini Hiro yang sudah menjadi Asmodeus seutuhnya dengan ingatan masa lalunya yang hilang semua. Tubuhnya mengarah ke arah Mizuki yang masih tertidur lelap.

"Siapa dia ?! ... aku seperti mengenalnya ... tapi siapa ?! ... ahh yah, sekarang aku sudah ingat dia adalah ... mangsaku," aura kehidupan Mizuki diambil seketika dengan hanya menyisakan bangkai Mizuki yang telah mengering terhisap oleh Hiro yang sudah berubah menjadi Asmodeus.

Sementara itu, di luar rumah ....

"Ini tidak mungkin, apa sudah terlambat! Hawa yang kurasakan saat ini bukanlah hawa seorang manusia melainkan hawa dari sesuatu yang sangat jahat ... apakah dia telah berubah menjadi ... Asmodeus!" wajahnya berubah tegang dengan mata yang terbelalak melihat aura hitam yang masih menyelimuti rumah Hiro.

"Baiklah ... sekarang tugasku adalah mengajarkan kepada para manusia sok suci itu tentang bagaimanakah kenikmatan yang akan diberikan ketika dua buah tubuh yang berbeda kelamin saling bersetubuh ... hahaha, jurus kelima ... seribu burung pembawa dosa!" seketika dari tubuhnya muncul burung yang sama seperti yang tadi, tapi bedanya sekarang jumlah burung itu bertambah drastis menjadi seribu ekor. Lalu, Hiro pun menyuruh burung-burung itu untuk menyebar ke segala penjuru kota untuk mempengaruhi orang-orang agar mau bersetubuh dengan orang yang berada di dekat mereka.

"I-ini ... tidak boleh dibiarkan ... aku harus segera memberitahukannya," ketika wanita itu melihat burung-burung pembawa dosa milik Asmodeus sedang berterbangan di langit malam. Ia pun segera bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.

Chương tiếp theo