"Ah.. Neneknya Marcel, yah? Kau benar. Ia adalah wanita yang sangat baik. Aku pun tidak akan tega melihatnya menderita." Ujar Rachel.
"Rachel!" Emma memegang lengan gadis itu dengan tatapan lurus ke depan. Itu bukannya karena ia melihat sesuatu. Lebih tepatnya, ia mendengar sesuatu.
Kedua alis Rachel terangkat. Dari gerak gerik Emma, ia bisa mengetahui apa yang terjadi, "Mereka sudah mulai?"
Emma mengangguk. Lalu ia mengeluarkan satu buah earphone bluetooth dari dalam tasnya dan segera memberikannya kepada Rachel. Gadis itu langsung menyematkan benda kecil berwarna putih tersebut ke dalam telinganya.
Terdengar suara pintu yang tertutup dan kegaduhan di sana. Bersamaan dengan itu, mereka juga dapat mendengar suara percakapan tidak penting dari beberapa pria dengan tawa-tawa mereka.
"Ini sudah dimulai." Ujar Emma. Rachel lantas menatapnya, lalu mengangguk dengan wajah serius.
Di sisi lain,
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com