dulu dulu aku sangat termotivasi dengan kata-kata orang tuaku dengan semangat orang tuaku dengan kegigihan orang tuaku dan perjuangannya karena itu aku selalu berjuang mati-matian untuk memberikan yang terbaik kepada mereka agar mereka merasa bangga memiliki diriku namun mereka sendirilah yang mematahkan semangat ku mematahkan mental ku dan aku menjadi seorang yang pesimis tidak seperti dulu menjadi seorang yang optimis yakin dengan segala hal Karena itu adalah perbuatan baik tapi sekarang jiwaku lemah hatiku resah takut diperas.
aku tahu bahwa keadaan hal ini Aku adalah orang yang paling bersalah dalam keadaan apapun dan dalam sudut apapun, ketika aku menyebutkan sesuatu fakta kebenarannya kenyataannya memang itu adalah pahit tapi mengapa mereka selalu mencakup sebagai orang yang kasar kalau memang itu kenyataannya jahat diterima kenapa aku yang disalahkan semua padahal waktuselama ini aku tidak pernah meminta apapun kepada mereka bahkan aku sadar jika aku meminta itu tidak akan pernah terkabul dan takkan pernah bisa tersenyum karena aku sadar orang tuaku bukanlah orang yang menuruti keinginan selama ini aku selalu jangan hal-hal besar hal-hal kecil pun aku masih berpikir dua kali untuk memintanya tidak ada keadaan yang harus membuat kita itu tidak tetap diam kita mempunyai hak kita mempunyai kewajiban jiban kewajiban itu harus diseimbangkan kewajibanku memang belum terpenuhi seutuhnya tapi hakku juga harus diberikan ketika aku meminta hal yang besar mereka menganggapku adalah anak yang tidak tetapi mereka tidak tahu bagaimana aku menahan untuk hal-hal yang kecil, dunia seperti itu memang keadaannya seperti itu dunia memang kejam buat orang-orang yang selalu memikirkan perasaan orang lain tanpa memikirkan perasaan dirinya sendiri mari berbenah diri masih ada orang di luar sana yang menghargai ini maafkan aku