webnovel

26. Kejutan Dari Gilang II

Sepulang ibadah, Jenny dan keluarga singgah di area food court tempat berjualan makanan aneka jenis, wisata kuliner. Dan mereka makan siang di sana sambil menikmati kebersamaan dan pemandangan lautan manusia yang begitu ramai. Pemandangan ini sungguh jarang sekali disaksikan oleh Jenny. Mereka makan di tengah lautan manusia dan hanya ada kipas angin, jadi panas sekali suasananya, keringatan dan seru banget, dan menciptakan sensasi tersendiri.

Tengah asyik makan, mereka di datangi oleh serombongan group pengamen, Jenny sangat suka dan mereka request lagu, Natal yang dinyanyikan pengamen jalanan ini dengan indahnya, di-iringi gitar biasa, mereka mempunyai suara yang sangat bagus, persis group "akapela" nasional, mereka memang punya talenta dengan suara emas, lagu-lagu yang mereka nyanyikan sungguh indah sekali, mereka belum beruntung saja barangkali, kalau ikutan lomba nyanyi, barangkali mereka bisa saja jadi pemenangnya, kedua adik Jenny juga menyukai suara mereka dan lagu-lagu yang mereka bawakan up-to-date, luar biasa mereka.

Mereka kemudian pulang ke rumah mereka, sesudah makan dan mendengarkan pemusik jalanan beraksi dan bersantai di food court sejenak. Sampai di rumah mereka bersantai, untuk istirahat dan terdengar suara ketukan di pintu depan rumah mereka, yang bukakan pintu adalah adik Jenny yang ke - dua . "Sore mau bertemu dengan siapa", Jenny ada?! Maaf ini siapa, saya Gilang temannya Jenny, bentar ya, saya lihat dulu apa, ada ngga Jenny-nya. Lalu adiknya Jenny, masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumah, dia bersikap hati-hati. Karena zaman now, banyak terjadi hal- hal aneh "di dunia persilatan". Dia ke ruang tamu dan menjumpai Kakaknya, Jenny dan berkata, "kak, ada yang cari namanya, Gilang!! Ah, bilang azha kaka ngga ada, lagi keluar ya!! Adiknya memandang wajah Jenny dengan seksama dan berkata, baiklah!! Dan keluar pergi ke teras rumah menemui pria yang bernama Gilang, kak Jenny lagi pergi keluar bang, ada pesan, nanti saya sampaikan, kalau sudah pulang kak Jenny-nya. Oh, gitu ya!? Jam berapa pulangnya?! Belum tau bang, nanti kalau pulang saya beritahu saja, kalau bang Gilang ada datang, ya. Oh, saya haus boleh ambil, minum ngga?! Kata Gilang, tak mau kalah, dia ini sudah pengalaman dalam hal beginian, Adik Jenny menjawab, maaf bang ngga ada air di rumah, mama dan kakak ngga ada, jadi air kebetulan kosong di rumah, abang beli di warung depan saja, itu ada didepan gang ini, aku juga mau keluar ada teman yang sudah menunggu, maaf ya bang kata adik Jenny mengusir secara tak langsung, eh dasar Gilang keras kepala, dia masih mencoba bilang, saya istirahat sebentar disini, boleh ya?! Ngga bisa bang saya mau keluar dan pintu gerbangnya mau di tutup, ngga ada orang di rumah, semua lagi keluar!! Jawan adik Jenny agak kesal, dalam hatinya "ini orang bandel banget seh, "pantesan kak Jenny ngga mau ketemu", "nih orang, mau kena bogem juga neh", pikir adik Jenny setengah geram!! Saya segera pergi, bang!! Mau ketemu teman-teman, mau latihan, kata adik Jenny

Akhirnya, Gilang-pun mengalah , "tunggu saja", geramnya dalam hati, dia pun pergi dan memperhatikan rumah Jenny dari sudut gang. "Adik Jenny-pun memperhatikan dan mengajak rekan-rekannya seperguruan" , nongkrong di simpang dekat rumah mereka, "dia mencium gelagat tak baik dari Gilang ini".

Eh, melihat gelagat adik Jenny, "keder" juga Gilang, ini kampung orang, pikirnya akhirnya dia mengalah. Dan segera berhambus dari depan gang rumah Jenny.

Adik Jenny segera, pulang ke rumah dan.melapor ke Jenny, kalau Gilang sudah pergi, ada apa seh kak Jenny?! Kenapa pria yang bernama Gilang itu datang ke rumah kita mencari kak Jenny?! Ada apa?! Kakak juga ngga tau pasti, apa maunya Gilang itu, tapi kakak ngga suka dengan tingkah lakunya yang "sok jagoan" dan suka berkelahi. Dan sikapnya yang menantang?! Oh, kakak udah lama kenal sama dia?! Dia tamu di hotel tempat kakak bekerja, dan sering kirim tamu juga ke sana, cuma kakak ngga simpatik saja sama dia yang kelihatan ngga ada aturan, "premanisme", dan berkarakter sangat buruk, kakak dengar sech memang dia pria yang "sok jagoan" yang bikin pusing kepala banyak orang, mungkin dia ada perasaan suka sama kak Jenny timpal adiknya dan adik bungsunya juga datang ke ruang tamu dan mereka membahas pria yang bernama Gilang tersebut, terus mamanya Jenny ikut nimbrung, Jenny harus berhati-hati dengan dia, jangan pernah kasih kesempatan sama "orang kaya begituan". Ia ma, kata Jenny dengan suara agak khawatir, ngga usah takut kak Jenny! Orang begitu, kalau kita "takut", dia akan merasa di atas angin.Kalau kak Jenny ngga nyaman, mending cari pekerjaan di tempat lain saja, mulai cari dari sekarang kak !? Adik Jenny yang nomer dua mulai khawatir dengan kenyamanan dan keselamatan kakak-nya, mengingat tingkah lakunya tadi saja sudah membuat "sebel". Ia kak Jenny kalau ngga nyaman, cari kerja baru saja, jangan dipaksakan kerja di sana kalau ngga nyaman. Mama Jenny menimpali lagi, khawatir akan keselamatan putrinya ini, ia ma, nanti akan Jenny pertimbangkan, kalau memang sudah tak nyaman di sana, nanti Jenny akan cari kerja di tempat lain.

Liburan Jenny yang tadinya baik - baik saja menjadi agak terganggu dengan adanya Gilang di kota tempat asal Jenny, ngga tau apa yang direncanakan pria tersebut, Jenny sudah antipati terhadap dia, saudara bukan, teman pun hanya sekedar dan ngaku - ngakunya sebagai abang, taunya ada maunya, ngga tau kenapa Jenny langsung ngga suka sama Gilang, mungkin karena cerita dari rekan - rekan kerjanya dan staff-nya yang kurang simpatik mengenai Gilang.

Sore pun datang, Gilang merasa kesal ngga bisa bertemu Jenny, pasti gadis itu tadi ada di rumahnya dan menolak bertemu dengannya, tunggu saja kamu Jenny, kalau ngga bisa bertemu di kota ini, nanti akan ketemu kamu di kota "D", mau lihat gimana kamu bertahan nanti di sana. Karena ngga bisa bertemu Jenny dan dia ada adik laki - laki dan sekelompok teman - temannya, yang sok jagoan, hari ini aku mengalah besok tidak akan, aku akan buat kacau hidupmu Jenny, kamu tunggu saja.Gilang meng-geram kesal dan memutuskan untuk pulang ke kota "B", saja dan menunggu waktu yang tepat untuk menjinakkan gadis itu. Sesampainya di penginapan tempat Gilang menginap, Gilang berbaring di tempat tidurnya sambil uring - uringan. Dia juga kehabisan duit, rencana tadi kalau ketemu Jenny, mau pakai uangnya untuk pulang, sayang gadis itu ngga mau bertemu dengannya. Gimana caranya neh, biar bisa pulang ke kota "B" atau pulang ke kota "D" saja, dia menelepon teman - temannya agar diberi pinjaman uang untuk balik ke kota "D". Akhirnya Gilang dapat kan uang dari temannya, seorang kapten kapal tag boat, kapten Budi yang pernah ditolong oleh Gilang dan diapun merasa nyaman. Udah bisa pulang esok hari, kesalnya terhadap Jenny pun berkurang, karena dia sudah dapatkan uang.

Besok dia akan pergi ke terminal Amplas untuk mendapatkan tiket ke kota "D". Dari sana nanti akan susun rencana baru. Untuk menjatuhkan Jenny. Gilang tertawa senang, membayangkan hari kejatuhan Jenny, dia akan membuat gadis itu susah dan benar - benar susah hidupnya, biar dia kapok dan ngga usah sombong jadi cewek.

Chương tiếp theo