Namara berdiri di tepi kolam dengan pandangan yang kosong. Entah bagaimana caranya dia sudah tiba di sana sambil memegang bola kristal berwarna biru. Dia seolah tidak sadar bagaimana cara keluar dari istana kristal yang aneh itu.
Kedua matanya berkedip. Akhirnya dia berhasil sadar sepenuhnya. Tangan yang memegang bola kristal itu langsung gemetar. Dengan cepat dia melemparkan bola itu ke sembarang arah.
"Apa-apaan bola itu?!" seru Namara dengan sedikit bingung. Bola kristal itu menggelinding di atas rerumputan dan berhenti di tempat yang lapang.
Namara langsung memeriksa tubuhnya. Bahkan pakaiannya juga dibuka. Dia ingin memastikan tidak ada perubahan apa pun yang terjadi pada tubuhnya.
Dan memang tidak ada. Setelah pencarian itu, dia tidak menemukan apa pun. Rasanya bola cahaya yang ditelan olehnya di istana kristal itu tidak memberikan pengaruh apa-apa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com