Dua bulan sudah, usia bayi Khanza yag kini di dia beri nama Giovanni. Yang berarti sebuah anugerah dar Tuhan, tentu dia memilih nama itu sudah memiliki alasan yang kuat sebagai ibu. Selama itu pula dia tinggal di rumah kedua orang tuanya, terkadang Devano datang untuk menjenguknya meski hanya terhitung beberapa menit saja, berbeda dengan Wisnu yang datang setiap saat hingga berjam-jam menemani Khanza dan bayinya.
"Za, jadi bagaimana untuk selanjutnya?" tanya Wisnu ketika mereka kini sedang mengobrol berdua di teras rumah.
"Apa?" tanya Khanza menolehnya sesaat, dia terus saja menatap wajah bayinya yang sedang di tidurkan di troly bayi.
"Hubunganmu dengan kakakku,"
"Wisnu, bukanah aku pernah membahasnya berulang kali. Aku tidak ingin membahasnya, aku hanya sedang mempersiapkan diri untuk segera bercerai dengannya,"
"Tapi ku rasa, kakak masih mencintaimu."
"Tapi dia tidak bisa menerima Gio sebagai puteranya," balas Khanza membantah.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com